Doble up ya, sorry untuk semuanya, Silla lupa untuk Up kemarin...
Disinilah mereka saat ini. Di sebuah tempat yang tinggi nan megah, dengan infrastruktur yang fantastis. Dinding yang berwarna putih dan serta list berwarna kuning gading, membuat kesan tersendiri.
Mansion Charlie.
Di mansion Zee Charlie lah mereka sekarang berada, tepatnya di ruang keluarga yang berfasilitas lengkap.
Mereka berdua bagaikan pawang yang tengah menjaga seorang anak kecil yang sedang tidur di atas Sofa bed purple, dengan bantal sofa di kepalanya, dan guling yang ia peluk.
Veux tengah tertidur seusai memakan es krim. Setelah ia berkata seperti itu, tak ada pilihan lain selain menuruti daripada mereka harus bersusah payah lagi membujuk Veux.
Hampir Tiga jam, mereka ikut tertidur dengan keadaan duduk. Walaupun lelah, mereka tak akan lengah menjaga Veux.
Di sisi lain, di ruangan yang gelap nan minim pencahayaan, banyak bersimbah darah, dan teriakan.
Siapa lagi jika tidak anggota Fabregas yang menyiksa orang yang hampir saja membuat nyawa bungsu kesayangan mereka berlalu.
Sreekkk!
Aaakkkhhh!!
Sreeettt!
Brukh!
Aarrgggghhh!!
Brakh!
Takh!
Banyak siksaan yang di dapat orang tersebut karena memilih bungkam dalam menjawab pertanyaan mereka.
Dor!
Death!
Benar, setelah tembakan di jantung orang tersebut, kini ia sudah tak bernyawa lagi.
Sadis memang, namun ia yang biasa mereka lakukan sebagai pembalasan atas apa yang ia perbuat.
Setelah selesai membersihkan diri, mereka pergi ke mansion Zee untuk menjemput kedua bungsu Fabregas.
Darimana mereka tau keberadaan mereka? Tentu saja karena Faux yang mengirim email pada Jack.
Gerbang utama mansion Zee dibuka saat menampakkan beberapa mobil Lamborghini milik keluarga Fabregas memberi isyarat agar diijinkan masuk ke dalam pekarangan mansion Zee.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki yang terdengar sangat arogan membuat seluruh bodyguard memperhatikan mereka.
"Maaf tuan"
Langkah mereka terhenti saat ada seorang bodyguard maju ke depan mereka untuk menghadang.
"Katakan!"
Bodyguard tersebut mengangguk, "kedua tuan muda dan tuan Zee tengah tidur siang tuan, sebaiknya perlahan kan langkah kalian"
Mereka nampak langsung saja menurut, mereka masuk ke mansion dengan perlahan agar ketiga orang yang tengah tidur tidak terganggu.
"Dua kotak es krim berukuran mini?" Gumam Jeux
Mereka masih santai duduk di ruang tamu untuk sekedar istirahat dan meminum minuman dingin yang disiapkan oleh para maid mansion Zee.
Lebih dari dua jam mereka duduk, dan sekarang mereka melihat Zee yang sudah bangun namun berjalan ke arah tangga.
"Zee!"
Zee menoleh, terkejut mendengar panggilan dari Aux yang tak jauh darinya.
Tanpa menjawab, Zee langsung saja melangkahkan kakinya ke arah mereka dan ikut duduk di samping Jeux.
"Kapan kalian kesini?"
Mereka bisa menyaksikan wajah bantal Zee yang baru saja bangun tidur, terlihat jelas jika tidur Zee barusan sangat nyenyak.
"Dua jam yang lalu" jawab Aux
Zee hanya menganggukkan kepalanya, seakan baru saja ingat, ia langsung merubah posisinya yang semula duduk bersandar dengan santai, kini terlihat memajukan tubuhnya dengan kedua tangan di tumpu di atas paha.
"Bagaimana dia?"
Mereka terlihat memperlihatkan smirk yang menakutkan, bahkan Zee bisa memastikan jika orang tersebut...
"Death!"
Jawaban yang sudah di nanti oleh Zee sejak lima jam yang lalu, bahkan kini ia nampak tersenyum tipis mendengar jawaban itu.
"Kerja bagus Fabregas, tapi kenapa kalian meninggalkan Faux bersama Veux sendiri?"
Mereka yang semula tersenyum menakutkan kini terlihat merubah raut wajahnya menjadi bingung.
"Apa maksudmu?" Tanya Jeux
"Dia terlihat hampir saja menyerah dalam menangani Veux yang terus saja merengek ingin kembali ke mansion" jawab Zee
Oh sekarang mereka baru mengingat jika Faux telah berjuang menghadapi Adiknya yang keras kepala. Pantas saja ia terlihat sangat kelelahan dan tidur tanpa ada gangguan.
Setelah berbincang lebih dari 20 menit kini mereka memutuskan untuk membawa Faux kembali ke mansion, sedangkan Veux? Mereka akan membiarkan Veux tetap di sana selama ada Zee.
"Pilih kasih" batin Ceux
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖆𝖙𝖙𝖆𝖑𝖎 '𝖛' 𝖋𝖆𝖇𝖗𝖊𝖌𝖆𝖘𝖈𝖍𝖆 [𝖊𝖓𝖉]✓
Teen FictionBagaimana jika seorang remaja yang baru saja menginjak kata 'Remaja' nekat kabur dari kekangan keluarganya yang dibilang super overprotektif terhadapnya. Bahkan tak hanya Keluarga, Sepupunya juga ikut overprotektif terhadap dirinya. Ia di jaga oleh...