Sedari dua jam yang lalu mereka hanya duduk dalam keheningan.
Mereka duduk di rumput taman, sementara Veux tiduran di bangku taman dengan menatap Ipad-nya itu.
"Al, kita sudah duduk selama dua jam, apa kau tidak ingin berbicara apapun?" Kesal Jeff
Veux menoleh, "buka email kalian, aku memberikan alamat penting" ujar Veux
Mereka dengan cekatan membuka ponsel mereka untuk melihat alamat seperti apa yang dikirim oleh Veux.
"Kau tau alamat ini bukan, Nick?"
Nicky yang berasa di tanya pun dengan cepat mendongak, ia mengangguk ragu.
"Iya, Daddy ku juga ada di sana sekarang" jawab Nicky
Veux berubah menjadi murung, "menetap?"
"Entahlah, aku tidak tau" jawab Nicky
Tiba-tiba saja Pandangan Veux kabur, bukan karena apa, namun itu terjadi secara mendadak.
Sekelebat bayangan masa lalu saat seseorang membunuh Mommy dan Mamanya saat perjalanan pulang dari Kanada pun kembali berputar di pandangan Veux.
Mereka dapat melihat tatapan dan raut wajah Veux yang berubah menjadi merah dan serius, mereka yakin jika Veux sedang marah sekarang.
Ponsel Veux pun menjadi korban kekesalan Veux. Ponsel itu terlempar sampai hancur saat mengenai batu besar di samping kolam.
Mereka semua berdiri takut, bahkan semua bodyguard kini mendekat dengan waspada.
"DIGO ARION! AKU PASTIKAN KAU AKAN LENYAP DI TANGANKU SENDIRI!"
Mereka terkejut dengan perkataan Veux bahkan Nicky juga terkejut. Mendengar nama Sang pembunuh Mommy kesayangannya.
"Aku bantu kau menghabisi Digo" sahut Nicky datar
Veux mengacak rambutnya kasar, bahkan rasanya ia tidak akan bisa keluar dari kamar lagi setelah kejadian nanti.
"AARRGGGGHHH!!! KEPARAT KAU DIGO! PERSETAN DENGAN APAPUN ITU, AKAN KU BALAS DIRIMU!"
Nicky memeluk Veux, menumpahkan rasa sedihnya, bahkan Veux bisa merasakan jika tubuh Nick bergetar.
"Nick, jangan sedih, jangan buat Tante sedih" tutur Veux
"Aku tidak tau apa kesalahannya yang membuat mommy ku tewas..tapi kau mengetahuinya Veux" jawab Nick sedikit lirih
Veux menuntun Nick untuk duduk, lalu ia berjongkok di depan Nick dengan lengan terlipat di atas lutut Nick sebagai tumpuan.
"Besok bersiaplah, kita akan pergi ke Kanada untuk membereskan hal ini." Nick mengangguk
Veux berdiri menatap temannya yang juga menatapnya bingung.
"Kalian awasi alamat tersebut, dan berikan semua info padaku. Kalian akan dibantu oleh Jack" mereka mengangguk
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki yang menggema saat bersentuhan dengan batu hias di taman, membuat mereka berhenti menatap serius Veux, dan berdiam di tempat.
"Ada apa ini?"
Suara itu sangat datar, dingin, Dan juga sedikit melengking.
Veux mengenal betul suara siapa yang tengah bertanya pada mereka, bahkan masuk ke halaman belakang tanpa ijin.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝖆𝖙𝖙𝖆𝖑𝖎 '𝖛' 𝖋𝖆𝖇𝖗𝖊𝖌𝖆𝖘𝖈𝖍𝖆 [𝖊𝖓𝖉]✓
Roman pour AdolescentsBagaimana jika seorang remaja yang baru saja menginjak kata 'Remaja' nekat kabur dari kekangan keluarganya yang dibilang super overprotektif terhadapnya. Bahkan tak hanya Keluarga, Sepupunya juga ikut overprotektif terhadap dirinya. Ia di jaga oleh...