• 0.37

1.5K 101 0
                                    

Sudah satu bulan ini sejak kabar pembunuhan Digo Arion di bumi hanguskan oleh keluarga Hayden.

Kini Nicky sudah kembali bersama Daddynya dan tinggal di mansion yang tak jauh dari mansion Fabregas.

Dan hari ini, adalah hari yang paling di tunggu oleh Veux sejak dua bulan lalu, yaitu kedatangan Zee dari Mexico.

Namun walaupun ia menunggu hati ini, entah mengapa perasaannya ada yang janggal, ia selalu merasa tak tenang karena perasaannya mengatakan jika ada hal buruk yang akan terjadi.

Tin !

Tin !

Suara klakson mobil yang berasal dari halaman depan mansion pun membuyarkan renungan Veux.

Veux yang semula duduk di ayunan balkon kamar pun menjadi berdiri melihat siapa yang datang.

Nicky.

Manik matanya berbinar melihat sahabatnya datang bersama temannya yang lain.

"VEUX, TURUN!" Teriak Nicky

Veux menggeleng dengan senyuman lebar, mereka merubah raut wajahnya menjadi heran .

Ting !

Suara pemberhentian lift yang samar membuat Veux menajamkan pendengarannya.

Ceklek

Ternyata temanya yang langsung menyelonong masuk ke dalam kamar Veux.

"Kau kenapa?" Tanya Nicky

"Tidak kenapa-napa"jawab Veux

Hening tidak ada pembicaraan, hanya ada suara pijakan kaki yang beralih.

Veux kini beralih duduk di bawah dengan bersandar pada ranjang. Ia mengeluarkan alat untuk bermain game di televisi.

"Duduk, kita bermain game"

Mereka pun duduk berdekatan dengan Veux. Pandangan mereka tertuju pada banyaknya kaset musik di dalam lemari kaca bawah nakas meja.

"Game apa?" Tanya Remond

"God of war : 4" jawab Veux

Mereka bermain game dari pagi sampai sore hari. Makanan ringan dan minuman dingin selalu setia di samping mereka.

Ceklek

Mereka masih tetap tegang bermain game daripada melihat siapa yang datang.

"Veux, sudah, apa kau tidak mau melihat hadiah kakak?"

Veux menggeleng acuh, tak menjawab pertanyaan orang tersebut.

"Ada apa, Zee?"

Suara dari Ceux yang baru saja datang, namun tak membuat mereka menoleh sedikitpun.

"Mereka sibuk bermain" jawab Zee

Brackk !

Veux melemparkan stick game nya dengan kesal.

"Kau curang Dan!"

"Tidak memang kau yang kalah" bela Dandi

"Kau!"

"Bukan aku astaga" keluh Dandi

"Tapi kan kau yang-"

"Sudah diam! Sekarang matikan game nya!"

Nicky langsung mematikan game yang mereka mainkan sebelum Zee marah besar pada mereka.

Veux dan Dandi masih saling bertatapan dengan sinis, bahkan yang lain sampai membuang nafas lelah

"Jangan saling menatap seperti itu, nanti mata kalian lepas"

Mereka melemparkan tatapan pada Ceux dengan tajam, bahkan Ceux yang ditatap ikut terkejut

"Tapi kakak, dia yang curang!" Keluh Veux

"Bukan aku Al, astaga"

Nicky sampai menepuk-nepuk bahu kanan Dandi dengan selingan tawa, "Sabar Dan, dia memang seperti itu"

"KAU JUGA, NICKY!!"

Lah kok aku!? Apa lagi dosaku ya tuhan. Batin Nicky

𝖆𝖙𝖙𝖆𝖑𝖎 '𝖛' 𝖋𝖆𝖇𝖗𝖊𝖌𝖆𝖘𝖈𝖍𝖆 [𝖊𝖓𝖉]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang