Pagi ini seperti biasa, Veux masih terlelap di kamarnya, tanpa ada gangguan.
Tirai yang sudah terbuka tak membuat Veux terganggu, bahkan suara musik di kamarnya tak membuatnya frustasi.
Ceklek
Suara pintu dibuka oleh seseorang, bahkan tanpa ada suara dari mereka.
Veux sudah merasa jika ada seseorang yang datang, namun ia tetap diam.
"Al, bangun!"
Mereka adalah temannya, mereka sengaja libur satu hari untuk datang ke mansion Fabregas.
"Al ini sudah siang"
Eungghh
Hanya suara rengkuhan kesal dari Veux, bahkan mereka merasa membangunkan koala bukan manusia.
"Veux bangun, temanmu datang untuk mengobrol bersamamu"
Dan yang sekarang adalah kakaknya Ceux.
"Veux!"
Nicky langsung menarik kedua tangan Veux hingga terduduk dengan mata yang masih mengerjap
"Dasar koala!"
Veux menatap Nicky tanpa berniat menjawab. Bahkan ia rasanya ingin tidur kembali.
"Dimana semua orang?"
"Sudah berangkat" jawab Ceux
Veux langsung saja menyingkap selimutnya dan masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai, Veux keluar dengan pakaian rapi dan juga sepatu.
"Cabut!"
Mereka berdiri, baru saja ingin melangkah suara dingin menghentikan langkah mereka.
"Tunggu!"
"Kamu belum makan Veux!" Lanjutnya
"Nanti ya kak"
Veux hanya meminum segelas susu yang berada di nakas meja televisi, dan melanjutkan langkahnya dengan mengambil sandwich di sampingnya.
"Aku pergi dulu kak, sampai jumpa!"
Ceux hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya heran, kenapa adiknya bisa berubah sifat begitu cepat.
Veux pergi ke danau, dimana ia sering pergi ke sana bersama temannya.
"Sakit apa kau Al?" Tanya Jeff
"Tidak ada" jawabnya
Mereka hanya memutar bola matanya jengah, Veux sangat tertutup tentang rasa sakitnya.
"Eh, tadi aku melihat banyak sekali mobil hitam dengan list membentuk tanda logo melewati mansion mu" ujar Arga
Mereka semua menoleh pada Arga bingung
"Biarkan sa- KAK CHAR!!"
Mereka terperanjat mendengar suara teriakan dari Veux yang memanggil Zee.
Dan kebetulan sekali Zee beserta anak buahnya tengah melewati jalanan itu, dan berhenti mendengar panggilan dari Veux.
"Veux apa kau baik-baik saja? Ada yang luka? Apa yang sakit? Kakak dengar katanya kau sakit"
Veux menatap malas orang di depannya, bukannya tersenyum senang melihat Veux Zee justru khawatir.
"Aku baik kak, aku hanya demam" jawabnya
"Syukurlah jika begitu"
Veux mengangguk, ia melihat kotak hadiah yang di tangan Dante.
"Apa itu?"
Dante yang tau jika tuan mudanya tengah menunjuk hadiah yang ia pegang pun tersenyum.
"Hadiah tuan muda, untuk anda"
Veux menerimanya dengan senang hati, terlihat di dalamnya saat Veux membuka kado itu. Sebuah PS4 yang baru saja dirilis dan ia sudah diberikannya?
"Kau tidak adil kak, hanya memberikan satu" gerutu Nick
"Kalian ingin PS4 untuk apa?"
"Main game di basecamp" jawab Jeff
"Besok di basecamp kalian akan aku belikan PS4 beserta beberapa keperluan lainnya"
Mata mereka berbinar, "Sungguh!?". Zee mengangguk
"Kak, mau kemana tadi?" Tanya Veux
"Ke mansion mu" jawabnya
"Untuk?"
"Ada keperluan dengan kakakmu" jawabnya
Setelah menjawab itu, Zee langsung melenggang pergi tanpa berpamitan pada siapapun.
Dasar orang aneh!. Gerutu mereka dalam hati
Veux tertawa lepas mendengar temannya kesal, terlihat dari sorot mata dan ekspresi temannya yang tak bisa dis sembunyikan.
"Al!"
"Sorry"
![](https://img.wattpad.com/cover/295587395-288-k421448.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝖆𝖙𝖙𝖆𝖑𝖎 '𝖛' 𝖋𝖆𝖇𝖗𝖊𝖌𝖆𝖘𝖈𝖍𝖆 [𝖊𝖓𝖉]✓
Teen FictionBagaimana jika seorang remaja yang baru saja menginjak kata 'Remaja' nekat kabur dari kekangan keluarganya yang dibilang super overprotektif terhadapnya. Bahkan tak hanya Keluarga, Sepupunya juga ikut overprotektif terhadap dirinya. Ia di jaga oleh...