HAPPY READING ʕ•ﻌ•ʔ
*
*
*
*🌹
" tin..tin..! "
Pagi ini sesuai perkataannya tadi malam cowok itu menjemput Cinta untuk berangkat ke SMA bersamanya.
Cinta yang baru saja selesai makan itu langsung celingukan melihat siapa yang datang.
" kak di cariin sama kakak ganteng di depan." ucap seorang anak perempuan bersekitar umur 10 tahun.
Cinta pun mengerti, " bilang ke kakak itu suruh masuk aja." ucapnya.
Anak itu mengangguk dan segera pergi keluar untuk meyampaikan apa yang baru saja Cinta bilang.
" Abadi ya? " tanya+goda bunda menyenggol lengan Cinta.
" iya bun. "
" kamu berangkat sama dia? " tanya bunda.
Cinta mengangguk.
Tak lama kemudian Abadi muncul di pintu dengan tubuh tinggi dan wajah tampan nya membuat Bunda tersimpul senyum ketika melihat nya.
" assalamualaikum, "
" waalaikumsalam. " jawab Cinta dan bunda kompak.
Cinta meraih tasnya yang ia letakan tadi di kursi. " Cinta pamit ya bun." pamit Cinta lalu berjabat tangan dengan Bunda.
" saya juga pamit ya tan, " Abadi ikut-ikutan menjabat tangan Bunda sopan.
" hati-hati ya. " pinta bunda.
Abadi dan Cinta mengangguk.
" jangan jalan kaki! Pakek kursi Roda!" titah Abadi ketika tersadar Cinta sedang berdiri tanpa kursi Roda.
Mengapa gadis itu sangat susah untuk dibilangkan. Bahkan sendari tadi malam dia nekat jalan kaki walau kakinya masih sakit.
" tapi aku udah bisa jalan. " ujar Cinta.
" pakek gak!"
" nggak! " tolak Cinta.
Melihat keduanya saling berinteraksi membuat bibir Bunda menahan tawanya. Jadi keinget masa-masa muda. Yah gitu rasanya. Kemudian wanita itu mengambil Kursi Roda milik Cinta yang masih gadis itu tinggal di kamar.
" sebenernya Cinta itu belum bisa jalan tadi aja sempet jatoh di kamar, katanya kakinya masih sakit eh tapi malah ngeyel. " kata Bunda sembari membawa kursi Roda itu mendekati keduanya.
" tuh kan! Udah pakek buruan! " printah Abadi menatap Cinta serius.
Cinta menggeleng.
" mau pakek kursi roda apa gue gendong terus sampek sembuh? " ancam cowok itu.
Bunda terkekeh.
Wanita itu sudah tau-menau lah tentang anak muda, dan mungkin saat ini bunda sedang mengingat masalalunya dulu yang juga pernah jatuh cinta dan lain sebagainya. Pasti mereka ini sedang akan masuk dalam fase saling mencintai, itu dugaan Bunda dalam hati.
Karna mendengar Ancaman Abadi yang tidak baik dan terlihat seperti Serius akhirnya gadis itu mengangguk. " iya aku pakek kursi roda aja. " jawab pasrah Cinta segera duduk di kursi roda itu.
" pinter.. " puja Abadi sembari mengusap-usap kepala gadis itu yang terbalut hijab putih dengan lembut.
" pamit ya tan, " ucap cowok itu.
Abadi mendorong kursi Roda dengan perlahan-lahan menuju pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST RAIN [] Lee Jeno✔
Fiksi Remaja" Tuhan, Biarkan aku pergi tanpa melukainya." LET'S GET IT❗ * * * * ⚠ Tidak menerima plagi...