49. Tanpa Kamu 🌹

15 3 0
                                    

HAPPY READING 🍀

*
*
*
*

" menjalani hari tanpa kamu itu seperti menjalani hari tanpa nasi, merasa lapar tapi tidak bisa berbuat apa-apa. tubuh melemah tanpa karbohidrat. "

🌹

Beberapa bulan kemudian...

    Selesai sholat subuh, Abadi membaca ayat-ayat suci Alquran. Setelahnya matahari pun bersinar cerah, menampakkan cahayanya untuk bumi.

Langit biru dengan burung-burung yang bersiul, pagi ini sangat cerah. Awal yang baik untuk hari yang baik.

" sayang, gimana suara ngaji aku? Bagus kan? " tanyanya.

" Bagus dong pacarnya Cinta! " jawabnya menyombongkan diri.

Angggap saja itu adalah sebuah permainan tanya sendiri jawab sendiri.

" Ouh ya hampir lupa, Good morning baby "

Tak ada jawaban, tak ada reaksi.

Kini mata cowok itu tiba-tiba menggenang sebuah bendungan yang sebentar lagi akan terjatuh. Dan satu detik kemudian air mata itu benar-benar terjatuh membasahi pipinya.

Cowok itu mengambil nafas. menatap Gadisnya dalam-dalam. Tangannya meraih tangan Cinta. menggenggamnya dalam kehangatan yang utuh.

" Kamu janjikan gak akan tinggalin aku? Kalo kamu janji, coba kamu bangun. Buka mata kamu terus panggil nama aku. "

" Aku kangen sama kamu. Biarpun udah lama, tapi tetap aja aku gak terbiasa dengan kamu yang seperti ini."

" kamu denger baik-baik, menjalani hari tanpa kamu itu seperti menjalani hari tanpa nasi, merasa lapar tapi tidak bisa berbuat apa-apa. tubuh melemah tanpa karbohidrat. "

" bahkan hidup tanpa nasi itu masih mending dari pada hidup tanpa kamu. kamu adalah sumber kekuatan ku, kamu adalah suatu alasan mengapa aku selalu menunggu. kamu adalah satu-satunya orang yang dapat membuatku merasakan satu hal mencintai dan dicintai. Kamu adalah tujuan hidupku. Kamu Segalanya. "

" Anjay!!! "

" Menyentuh jiwa berkelana gue anjuy!"

" Asek!! "

Abadi menoleh ke arah belakang begitu terdengar sautan-sautan absurd dari beberapa teman-temannya. Mereka adalah Alfin, Risky, Farel, dan Vero. Hal itu membuat Abadi berdengus kesal.

" Woi Bro! Sekolah yok! " ajak Alfin menepuk pundak Abadi.

" Eh Cinta, good morning makin cantik aja. He gapapa kan yak kita bawa Abadi sekolah? " lanjutnya beralih pada Cinta.

" tuhkan! " tunjuknya tiba-tiba.

" Tuhkan apaanya? " tanya Vero.

" nah tuh, "

" Apaan?? "

" gak ada jawaban. " ujar Alfin di sambut teloyoran dari Farel.

" mau gue sunat lo?! "

" Gue gak mau sekolah. " jawab Abadi.

" bang! Kalo lo gak sekolah gimana sama masa depan lo? Gimana sama masa depan kak Cinta? Bakal susah nanti. Kalo gak percaya-"

LAST RAIN [] Lee Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang