28. Sama Rasa 1 🌹

20 4 0
                                    

Hayoo...

penasaran gak tuh? 😂
Ya udah aku tu orangnya baik dan tidak sombong.😶
Jadi tampa banyak cincong. Langsung push! Baca...
Tapi inget jangan lupa tinggalkan jejak kalian onge? 😉

Let's go!💃💃

                                    *
                                    *
                                    *
                                    *

🌹

       Ceklek...

Abadi yang mengawali membuka pintu dan segera disusul ihsan, Farel, Alfin, Risky, dan juga Vito.

Mereka semua masuk kedalam ruang rawat dimana Devan tengah bersinggah di sana.

sesampainya mereka di dalam ruangan ternyata cowok itu sedang tidur. Disana juga dia tidak sendiri, tapi di temani beberapa anak Gener lainnya.

" Kasihan gue liat Devan. " ungkap Alfin.

" Van, Van gini amat nasib lo. " ucap Alfin prihatin melihat keadaan temannya.

" gak usah cuma prihatin! Bantu doa biar dia cepet bangun. " tungkas Farel.

" gue tuh udah doain dia. Ya cuma tuhan nya aja yang gak mau ngabulin doa gue. " ujar Alfin.

" soalnya lo cuma berdoa dan kembali ke dia ketika lo butuh aja. Makanya dia males dengerin lo. " timpal ihsan.

" ya ellah gitu amat mulutnya. Gue itu sholat lima waktu, Gak kaleng-kaleng gue kalo ibadah. "

" Elah ngomong doang gede. Gak ada bukti! " gerutu Farel.

" lagi pula gue heran sama Devan kok betah yah tidur doang. Mbokya bangun gitu. " cerocos Alfin.

" Dasar Tolol! " teloyor Farel.

Jangan heran jika Farel sering meneloyor kepala Alfin, karena itu adalah hobinya.

" Lo pikir setelah tulang punggung Devan patah dia bisa langsung lari?! "

" YA GAK GITU MAKSUD GUE!!!!" lawan Alfin tak mau kalah.

" lah terus maksud lo apa? "

" STHH!!!! "

Abadi menatap keduanya tajam. Jujur telinganya sudah panas mendengar kedua cowok itu berdebat hal tidak penting. Rasanya ingin sekali membukam mulut mereka dengan bogemannya. tapi dia masih sayang kawan bukan?

" Brisik lo pada!! " datar Vero dari pojokan sana.

Ternyata cowok itu sudah berada di sana sejak tadi, namun karena tertutup beberapa anak Gener lainnya dia sampai tidak terlihat.

" Awas aja nih sampek Devan kebangun." ancam Ihsan bukan main.

" hay. "

Semua menoleh bersamaan ke arah seseorang yang tengah mereka bicarakan. Kini cowok itu sudah terbangun dari tidurnya.

" Van, lo gapapa? Gimana keadaan lo?" tanya Abadi.

Devan tersenyum. " gue gapapa, udah ditanganin sama Dokter juga. Cuma kata dokter, gue harus di sini dulu sampek bener-bener sembuh."

" Sorry ya lo kebangun pasti gegara Kita bedua." ungkap Farel merasa bersalah.

" Kita?? " Alfin langsung kembali menoleh ke arah Farel. " elo kalik! Gue mah enggak! "

LAST RAIN [] Lee Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang