HAPPY READING
*
*
*
*🌹
Cowok itu memberhentikan motornya di jalanan yang cukup sepi. Entah mau apa cowok itu, Cinta hanya diam sembari menikmati air hujan yang masih membasahinya.
" gak tanya kita mau apa? " tanya Abadi tiba-tiba.
" emangnya mau apa? " tanya Cinta baru berniat bertanya.
" kamu mau apa? " tanya Abadi balik.
" kok balik tanya? "
" kamu mau hujan-hujanan dulu kan? Ya udah ayok. Kita main disini, bersama hujan, jalanan, dan hanya kita berdua. " ajak cowok itu.
Kini keduanya pun bermain hujan-hujanan di tempat itu. Bercanda tawa keduanya bermain dari kejar-kejaran, jitak-jitakan, dan bahkan dangsa di bawah air yang mengiringi.
Cowok itu merasa senang karena dia bisa sebahagia ini bersama Cinta. Melihat gadis itu tertawa riang dan bercanda gurau di dekatnya. Rasa ingin memiliki gadis itu pun semakin kuat. Hasrat ingin memilikinya pun makin hebat. Entah ilmu hitam atau apalah ini, yang jelas Abadi yang dulu bukanlah Abadi yang sekarang. Seketika kehadiran gadis itu membuat gelapnya hidup Abadi menerima sedikit demi sedikit tembusan cayaha mentari.
Dear cinta..
Aku tak tau,
Apa yang kau lakukan
Sehingga membuat ku
Jatuh sedalam ini.
Tak mampu ku katakan
Hanya hujan yang menyaksikan
Bahwa aku sadar,
Kau lah yang kubutuhkan.
Entah itu sekarang atau nanti,
Aku harap lilin tak kan padam walau terus mencair.
Entah itu saat ini atau selamanya,
aku harap kehadiran yang kau bawa tak kan kau bawa pergi kembali.
Aku tak peduli dengan cara apa kau datang,
Namun yang ku tau, kaulah yang mampu ku sayang.
Tak peduli apapun yang akan terjadi aku akan selalu melindunginya
Dengan cara yang ku bisa.
Cinta Agatha, aku mencintaimu....Di bawah hujan Abadi mencurahkan segala isi hantinya. Walau Cinta mememang tak bisa mendengar suara hati Abadi, namun Tuhan pasti mendengarkan nya. Dan hujan pasti menyaksikan nya. Sejujurnya Abadi ingin mengatakan itu semua lewat bibirnya agar terdengar oleh Gadis itu, tapi sulit. Bibirnya belum siap mental untuk mengutarakannya. Berbeda dengan biasanya entah mengapa kali ini bibirnya sangat susah untuk diajak kompromi.
" Kak!! " teriak Cinta tiba-tiba.
Sontak cowok itu langsung berlari dengan paniknya ke arah gadis itu.
" kenapa? Ada apa? " tanya Abadi panik.
Cinta menunjuk ke arah depanya dimana ada sesuatu yang panjangnya hampir 16 cm dengan tubuh berwarna pink-pink ke coklatan.
" Huaaa.... Gak mau disini kita pulang sekarang!!! " Rengek Cinta.
Cowok itu terkekeh kini ia tau bahwa gadis itu takut dengan cacing. Payah itu kan hanya cacing bukan monster yang bisa gigit.
" Gapapa, dia gak akan ngapa-ngapain elo. "
" gak kita pulang! Kita pulang!! Pulang!! " Cinta makin merengek tak karuan mengundang tawa Abadi semakin tak tertahan.
" hahhahhha... Gak papa itu cuma cacing gak bakal gigit. " kekeh Abadi.
" enggak, enggak kita pulang-kita pulang!! Pulang!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST RAIN [] Lee Jeno✔
Teen Fiction" Tuhan, Biarkan aku pergi tanpa melukainya." LET'S GET IT❗ * * * * ⚠ Tidak menerima plagi...