🌹 Epilog 🌹

29 5 0
                                    


🌹

Cowok itu membaringkan tubuhnya di tanah. Menjadikan sebuah gundukan tanah yang sudah terhiasi rumput hias hijau sebagai bantal.

Jari jemarinya tak pernah henti memainkan sebuah Cincin milik gadisnya yang terakhir kali gadis itu pakai. Hm itu menyakitkan.

Cowok itu mengadah keatas. Melihat langit biru yang bertaburan awan putih serta burung-burung yang berterbangan. Burung itu bersiul-siul seakan menambah kesan untuk hari ini.

Pagi-pagi cowok itu sudah ada di makam gadis yang ia sayang. Hanya untuk bercerita, bercanda tawa, sendirian, dan itu ia lakukan semata-mata hanya sebagai pelepasan rindu. Walau ia tau tak akan ada jawaban dan dirinya akan di anggap gila oleh manusia-manusia yang melihatnya, tetap saja dia nyaman berada ditempat itu.

" Cicin ini bakal aku simpen baik-baik karena ini itu barang peninggalan kamu yang paling berharga." Abadi menatap cincin itu dan dilanjut. "ini itu perlambangan kalo kita pernah bersama dalam hubungan yang tanpa batas. Karena lengkungnya tanpa sudut maupun ujung. Jadi gak ada kebuntuan antara rasa kita berdua. cinta kita akan terus terjalin sampai kapan pun."

" Emh Sayang, kamu kangen ya tidur bareng sama aku? Hehe sama. "

" eh kita itu belum halal loh, kita juga belum muhrim tapi udah tidur bareng. Yah setidaknya kita gak ngapa-ngapain ya sayang ya. " kekehnys masih memainkan cincin yang ia pegang.

" Sayang, pagi ini cerah tapi aku tau kamu gak tertarik. Kamu kan lebih suka hujan."

Cowok itu menghela nafas nesu.

" aku masih ingat kalo kamu itu takut sama Cacing. Tapi maaf sayang, aku gak bisa temenin kamu dan cegah para cacing jadi teman kamu di dalam sana. awalnya aku pengen ikut, tapi mereka gak ngebolehin." ujar cowok itu makin tidak suka.

Mereka itu merujuk pada Orang-orang yang saat ini ada disekitar Abadi. Seperti Aresa, Arayan, Gener, Bik sumi, Bunda, dll.

" mereka jahat ya? "

" Sayang, makasih ya kamu udah sempet hadir di hidup aku. Asal kamu tau, kehadiran kamu itu sangat-sangat berpengaruh besar di hidupku. Karena kamu hidup aku jadi jauh lebih sempurna. Makasih banyak-banyak!"

" aku sayang kamu. Selamanya..."

" tunggu aku ya, aku yakin kita masih ditakdirkan bersama meski bukan di dunia. Aku bakal temui kamu lagi kok. Aku bakal kembali jaga kamu, dan peluk kamu."

" dan pada saat itu aku gak akan mau lepas kamu. Kita akan sama-sama pergi ke surga. "

" Jaga hati baik-baik jangan selingkuh sama malaikat yang ada disana tau! "

" Awas aja kalo pas aku susul kamu, ternyata kamu udah sama yang lebih tampan dari pada aku." geram Abadi.

Cowok itu memiringkan posisi tidurnya menjadi menghadap ke arah nisan. Mengusap-usap lembut Rumput yang ada dihadapannya.

" Hujan Terakhirmu telah mengajarkanku mengenai rasa kehilangan yang begitu besar. Mengenalkanku bahwa tak ada wujud dari sebuah keabadian. Keabadian itu hanyalah sesuatu yang tak pernah akan kita lihat, namun dapat kita rasakan."

" aku tak akan menyesal, karena aku yakin kamu tak benar-benar pergi jauh dariku. Hanya saja, kamu telah menjadi angin yang tak dapat kulihat. Menjadi salah satu bintang yang ikut bersinar bersama malam. "

" Thank you, Lats Rain♡ "

" Mungkin kisah ku memang berawal dengan kamu, tapi sayang harus berakhir sendiri. "

" Terimakasih, Dear. "

" I Love You.. More."

--o0o--

LAST RAIN [] Lee Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang