HAPPY READING🌻
*
*
*
*🌹
Sudah sejauh ini Abadi benar-benar mengasingkan dirinya dari Cinta. Bertemu pun enggan untuk menyapa bahkan melirik saja tidak.
Dengan sikap Abadi yang seperti ini, itu menambah rasa yakin dalam hati Cinta bahwa cowok itu sudah tidak lagi suka bahkan peduli dengannya.
Lewat, lari, bertemu, berpapasan, bahkan ketika Cinta terjatuh di sampingnya pun Abadi Cuek. Dia benar-benar tidak peduli dengan gadis itu.
Rasanya Abadi yang dia kenal benar-benar sudah punah. Menjadi Abadi yang dulu. Bukan yang sukanya ngejar, bukan yang sukanya kasih senyuman ketika ketemu. Intinya dia bukan Abadi yang dulu. Mungkin Dia adalah Abadi yang sudah di servis otaknya hingga sadar Bahwa Cinta bukan kelasnya.
" hahaha, tau gak kemaren dedel gue kerjain. Gila sampek nangis-nangis dia."
Kini Fana dan Cinta sedang berjalan sembari tertawa-tawa. Kedua gadis itu menenteng baju olahraga mereka. Sepertinya hari ini jam PJOK.
Pagi-pagi seperti ini memanglah cocok untuk olahraga. Untung saja Kelas mereka mendapat giliran PJOK jam pertama. Jadi mereka akan mendapatkan Vitamin D dari matahari pagi secara langsung.
" Terus tuh anak malah ngompol. "
" Hahahaha...!!! Udah-udah aku udah gak kuat lagi. Fana haha..!! "
" Hahahha..! Dia emang Absurd "
' Brak! '
Cinta menabrak seorang cowok bertubuh tinggi yang kebetulan sedang lewat di sana. Cowok itu masih mengenakan Jaket dan menggendong Tas. Cinta yakin dia pasti terlambat.
Cinta pun merunduk mengambil baju olahraganya yang terjatuh di lantai. Dan kemudian menatap wajah cowok itu.
" Maaf kak. " ungkap Cinta.
" Makanya ati-ati! " sentak cowok itu lalu segera melewati Cinta dan Fana begitu saja.
Cinta terdiam.
Padahal tidak hanya dia yang salah. Iya ia akui, dia memang salah. Tapi cowok itu juga kan salah. Dia sudah berjalan sembari bermain ponsel.
" Kak Abad kok-"
Belum selesai Fana melanjutkan pertanyaannya, Cinta sudah terlebih dahulu meluncur pergi.
Jujur gadis itu merasa konyol. Karena semenjak Abadi menjauh dari Cinta, dia malah sering menabrak Cowok itu dimana pun mereka bertemu.
" eh Cinta tunggu gue!! " Teriak Fana menyusul Cinta.
Di hati kecil Cinta, gadis itu ingin sekali menangis namun segera ia urungkan. Untuk apa menangis hanya untuk cowok seperti dia, yang tiba-tiba datang dan pergi seenak jidat.
Di posisi Abadi.
Cowok itu memberhentikan langkahnya. Menghela nafas dalam-dalam dan segera menghembuskannya. Sesekali cowok itu mencelinguk ke belakang.Hatinya benar-benar sudah tidak kuat untuk menyikapi Cinta terus-terusan seperti tadi. Satu hari saja rasanya seperti melakukannya selama satu tahun apa lagi ini yang sudah hampir dua minggu, Rasanya itu sudah empat belas tahun.
![](https://img.wattpad.com/cover/299780725-288-k93651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST RAIN [] Lee Jeno✔
Teen Fiction" Tuhan, Biarkan aku pergi tanpa melukainya." LET'S GET IT❗ * * * * ⚠ Tidak menerima plagi...