23. Tidak Kenal 🌹

13 5 0
                                    

HAPPY READING🌻

*
*
*
*

" menjauhimu memang terasa sakit bagiku. Namun terus ada untuk mu itu hanya menambah sesak mendalam untuk ku. "

🌹

  " Ya bersihin tuh, tuh Gavin pel
yang sebelah sana! Abadi itu eh malah dilewatin itu gimana sih?! "

Hukuman jenis baru dari bu Anabel yang tak terduga, Sungguh membuat kedua cowok itu merasa lelah. sudah hampir satu jam mereka bolak-balik ke beberapa Toilet dan Koridor untuk mengepelnya.

Entah sampai kapan mereka akan terus mengepel, padahal mereka sudah mengepel Berbagai Koridor yang ada di NR. dari sudut pojok Kantor hingga koridor kelas-kelas lain. Namun Bu Anabel tidak kunjung memberhentikan hukumannya.

Wanita seram itu malah enak-enakan duduk sembari meminum Es teh dan memerintah sana sini kepada kedua cowok itu tanpa merasa kasihan. Dia tidak tau di hati Abadi, cowok itu ingin sekali melempar Pel-pelan yang sedang ia gunakan kepadanya.

Mana pakai acara di Awasin lagi. Gitu caranya Abadi tidak bisa Kabur dari tanggung jawabnya. Memang Guru Paling Jahat sedunia gak pernah mengerti tentang siswanya.

" Saya heran sama kamu bad, baru seminggu kemaren loh kamu di skor, Kok gak tobat-tobat juga. padahal saya itu pengen kamu jadi anak yang baik. Gak durhaka sama orang tua maupun guru. " Oceh Bu Anabel.

" Emang kamu itu gak capek apa berurusan terus sama saya? Kalo saya sih udah capek ya. Kamu itu Ganteng kalo gak nakal udah saya Gebet kamu." Lanjutnya dengan jujur dari hati.

" Huwek!! "

Kedua cowok itu Muntah tapi tidak mengeluarkan Apapun dari mulutnya. Muntahnya itu bebarengan karena mendengar ucapan Anabel yang ngacoknya gak mikir terlebih dahulu.

" Eh-eh kalian berdua kenapa? " Tanya Anabel heran.

" Buk saya itu Jeruk yakali mau makan Lemon!" pekik Abadi.

" Maksud kamu apa? Hah maksudnya saya Lemon?! " Gerutu Anabel kesal.

" ya kalo nyadar. " celetuk Abadi.

" Hoalah dasar punya murid kalo ngomong suka dari hati. Tuh lanjutin di pel sampek Bersih sampek Kinclong!" Lanjut Anabel memerintah.

" kalo mau bersih di jilat. " Timpal Abadi.

" kamu ini dari tadi banyak omong! Selesein hukuman kamu saya udah capek disini! Mata saya udah gedeg liat muka kalian berdua." omel Bu Anabel.

" kalo gedeg pergi sono! " Usir Gavin tanpa berfikir-fikir terlebih dahulu.

" kalo saya pergi yang ada kalian bakal kabur,"

Mendengar suara gaduh-gaduh dari depan kelas membuat Cinta dan seisi kelas X ips2 pun celingukan berusaha melihat keluar untuk mengecek asal suara itu. Karena suara itu telah membuat mereka gagal konsen dalam pelajaran mereka.

Sama seperti Cinta, mata gadis itu sangat kepo dengan keadaan di luar sana. Gadis itu yakin itu adalah suara Abadi dan bu Anabel. Tapi apa cowok itu saat ini sedang dihukum?

" Menurut Ensiklopedia indonesia, seni patung merupakan? " Tanya bu Resni kepada semua Murid yang ada di dalam kelas itu.

Namun pandangan murid-muridnya malah lari ke arah Luar. Bukannya memperhatikan pelajaran malah melihat sesuatu yang tidak bermanfaat.

' Tek.. Tek.. Tek..! '

Bu Resni mengetok-ketok papan menggunakan spidolnya tiga kali. Untuk menyadarkan perhatian semua muridnya agar kembali memperhatikan ke arahnya.

LAST RAIN [] Lee Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang