HAPPY READING🌻
*
*
*
*" ada saatnya dimana kita harus ikut celaka dari pada melihat orang lain terluka. "
🌹
" lo milik gue."
Wajah Cinta seketika memerah padam. Tubuhnya tiba-tiba saja merasa lemah ketika mendapati ucapan cowok itu di telinganya yang seakan bergemuruh.
Jantungnya berdentum hebat ketika Abadi menatapnya dalam-dalam. Mata cowok itu sungguh memperhatikannya hingga dirinya tak mampu melakukan apa-apa karena salah tingkah.
" Ee... bisa agak jauhan gak kak. " pintanya sembari mendorong dada cowok itu menggunakan satu jari telunjuknya.
Abadi terkekeh.
' Brum.. Brum.. Brum!! '
Keduanya menoleh ketika mendengar ada suara berisik yang dihasilkan dari beberapa motor yang mulai berdatangan di depan gerbang utama National Raya.
Dia kenal sekali itu suara motor milik siapa. Yang pasti itu bukan suara motor anak Gener, karena Gener tidak memiliki motor yang bersuara nyaring seperti itu. Tidak salah lagi pasti itu adalah suara motor milik Wolf. Sial! Mereka tiba sebelum anak Gener datang.
" Kak-"
" lo cari tempat yang aman. Jangan keluar, ada bahaya. "
Cinta menatap Abadi bingung.
" emang ada apa? " tanyanya tidak tau.
" lo cari tempat aman aja. Jangan pernah keluar apapun keadaannya! "
" aku mau ikut kak Abadi. "
" Gak! " tolak Abadi tajam.
" Tapi aku bisa-"
Belum sempat Cinta meneruskan kalimatnya, Cowok itu sudah berlari meninggalkannya dengan terburu-buru.
Setelah sampai di depan Gerbang cowok itu sudah disambut dengan tatapan Receh dari para anak Wolf yang tengah menanti-nantinya sendari tadi. Membawa kayu balok dan beberapa senjata lainnya tak salah lagi mereka akan Tawuran.
" hay adek kecil. " sapa seorang Cowok yang berdiri paling depan.
" apa kabar? " tanyanya baik-baik.
Abadi melemparkan dasi yang ia kenakan ke tanah dengan cuma-cuma kemudian melepas satu kancing paling atas. Abadi yang tadinya rapih kini kembali menjadi Abadi yang seperti biasanya.
" ouh ceritanya mau jadi anak teladan?" Sindir Arayan.
" Ngapain lo kesini?! Belum puas udah bikin Gener Cacat?! " Geram Abadi.
" ouh ya tentu belom. Kan masih ada si ketua yang belum tuntas. Kemaren cuma bercanda kok. "
" Bercanda? Shit! Nyari mati lo. "
Abadi mengusap keringat dihidungnya menggunakan satu ibu jari kemudian berjalan mendekati gerbang dan mulai membukanya.
" Abadi..!!! Kembali masuk kamu!!! " teriak Anabel dari belakang.
Tapi itu di abaikan oleh Abadi.
Cowok itu tetap membuka Gerbang dan keluar menghampiri Keberadaan Arayan.
" Abadi...!!!! "
" Gak usah jadi banci yang beraninya keroyokan. Satu lawan satu kalo lo mampu." kata Abadi dengan nada entengnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/299780725-288-k93651.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST RAIN [] Lee Jeno✔
Teen Fiction" Tuhan, Biarkan aku pergi tanpa melukainya." LET'S GET IT❗ * * * * ⚠ Tidak menerima plagi...