HAPPY READING📌
*
*
*
*' Anggap aku orang asing
Jangan sapa aku karena aku terlalu bodoh untuk menoleh ke arahmu.
Jangan panggil aku karena aku terlalu tak pantas menghampirimu. '🌹
Cowok itu mulai membuka matanya,
Cahaya terang di atasnya yang semula blur kini terlihat jelas. Matanya berputar kesegala arah. Yang ia lihat hanyalah Aresa dan beberapa kawan-kawannya. Dia tidak melihat gadis yang sudah ia rindukan.Kepalanya masih sedikit pusing dan nyeri, membuat cowok itu sesekali meringis. Dengan sekuat tenaga ia berusaha bangun dari tidurnya. Mengubah posisinya menjadi dudukan.
" Alham bad lo udah sadar juga. " sambut Alfin mendekati Brankar cowok itu.
" Kita kangen sama lo bad, udah dua hari lo gak sadar-sadar. " ungkap Farel.
" Abadi, gimana rasanya udah lebih baik? " tanya Aresa.
Abadi mengangguk dengan lemasnya.
Cowok itu terus memutar bola matanya kanan kiri mencari keberadaan gadisnya, namun tak ada juga.
" kamu cari apa sayang? Mau minum?" tanya Aresa.
Abadi menggelengkan kepalanya.
" Mah, Cinta mana? "
Pertanyaan cowok itu membuat keempat Pendengar terdiam. Sedangkan Aresa, wanita itu memang tidak mengetahui dimana Cinta.
" kenapa gak ada yang jawab? Cinta baik-baik aja kan?! " tanya cowok itu panik.
" baik kok bad, baik. Lo gak usah khawatir. " ujar Farel.
" Terus dia dimana? "
" ini jamnya sekolah, dia juga ada ulangan matematika makanya gak bisa nemenin lo disini. " jawab Vero memberi alasan.
Abadi pun mengangguk percaya. Karena Jawaban Vero tak sama sekali mencurigakan.
" Abadi kamu mau makan apa? Pasti kamu laper kan? " tawar Aresa.
Cowok itu tersenyum menatap wajah induknya yang sangat perhatian padanya. Ternyata seperti ini rasanya memilik seorang ibu.
" Abadi pengen makan bubur mah, " pinta Abadi.
" ouh bentar ya, mamah cari dulu ke depan. " pamit wanita itu diangguki oleh Abadi.
" Tante titip Abadi ya, " ucapnya kepada empat cowok yang ada di sana.
Setelah Aresa keluar. Keempat cowok itu langsung berniat membahas hal yang serius dengan Abadi. Keempatnya makin mendekati ranjang Abadi. Namun tidak dengan Vito, cowok cool itu hanya duduk di sofa.
" Bad jadi selama ini lo udah tau tentang bang ihsan? " tanya Farel.
" sebenernya gue sama bang Vito udah cipika-cipiki buat ngeprank bang ihsan dan buat seolah-olah Bang Vito itu yang kita curigai. " jawab Abadi mulai menjelaskan.
" terus-terus?? "
" Waktu itu devan juga udah ngasih tau gue, alasan kenapa dia bisa sampek masuk rumah sakit ya gegara dia ketauwan sama anak wolf kalo dia dah tau tentang bang ihsan. "
" Terus-terus?? "
" Ye lo kira tukang parkir terus-terus? Dia juga butuh nafas kalik! " teloyor Farel kepada Alfin.
>> flashback on
#12/13
Sebenarnya waktu Abadi mengajak Ihsan makan bersama di penjual ketoprak pinggir jalan, dia sempat membuka ponsel milik Cowok itu ketika ihsan sedang pergi meminta sambal ke si penjual.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST RAIN [] Lee Jeno✔
Подростковая литература" Tuhan, Biarkan aku pergi tanpa melukainya." LET'S GET IT❗ * * * * ⚠ Tidak menerima plagi...