HAPPY READING🌻
*
*
*
*🌹
Abadi memberhentikan motornya di pinggir jalan. Sudah lama dia tidak pergi menemui Riko di panti. Kenapa rasanya ingin sekali menemui bocah itu, mungkin dia Rindu dengannya.
Apa sebaiknya dia pergi ke Panti? Tapi jika dia pergi kesana itu artinya dia akan bertemu dengan Cinta. Tapi sudahlah dari pada terlontar-lantur di jalanan tidak Jelas. Lebih baik dia pergi ke panti untuk melepas Rindunya itu.
Cowok itu kembali melajukan motornya ke tengah-tengah jalanan Raya. Menembus angin dan menerjang dinginnya malam. cowok itu melajukan motornya Full Gas untuk cepat sampai di Panti.
Dan akhirnya cowok itu sudah tiba di depan Panti Asuhan. Namun cowok itu menghentikan motornya di depan Gerbang. Matanya menangkap Cinta yang tengah Asik bercanda tawa dengan seorang cowok yang sama sekali tidak ingin ia lihat mukanya.
Tiba-tiba hatinya kembali terasa tersobek-sobek. Harusnya tadi dia tidak pergi ke tempat itu atau dia akan melihat apa yang ia lihat sekarang. Itu bukanlah hal yang benar-benar ingin ia lihat. Kenapa dia tidak berfikir panjang dulu untuk pergi ke panti?
Padahal dia sudah terlanjur membeli dua bungkus Permen untuk Riko. Lalu apa yang harus ia lakukan sekarang? Apa dia harus masuk kedalam? Memang dia mampu menahan emosinya ketika bertemu dengan Arayan.
" Huh. " Abadi menghela nafas.
Cowok itu turun dari motornya dan memilih untuk meninggalkan Bungkus permen itu di Gerbang, kemudian kembali ke motornya.Dengan Berat hati, cowok itu melajukan motornya pergi dari sana.
" kak Cinta, kak Cinta... " panggil Riko dari dalam Rumah.
Bocah kecil itu menghampiri Cinta dengan Lari ebol-ebolnya.
" Kenapa Riko? " tanya Cinta.
" Tadi ada kak Abadi. Liko yakin tadi kak Abadi kecini. " ucap Riko sembari menunjuk-nunjuk ke arah luar Gerbang.
Cinta dan Arayan pun celingukan mengecek dari kejauhan.
" gak ada Riko. "
" Ada, tadi kak Abadi kecini.. " yakin Riko.
Cinta pun bangkit dari kursi, gadis itu melangkah ke Arah Gerbang untuk memastikan. Namun tidak ada siapa-siapa juga disana. Yang ia temukan hanyalah Bungkus plastik berisi permen di Gerbang.
Lantas gadis itu mengambilnya. Di dalam hatinya tiba-tiba merasa yakin bahwa Abadi tadi memang kesini. Tapi kenapa dia tidak masuk dan menemuinya? Permen itu, pasti dia membelikanya untuk Riko. Tapi tumben sekali dia tidak menyelonong masuk dan memberikannya secara langsung?
" kak Abad. " ucapnya sendiri sembari berfikir-fikir.
" Cin! Ada apa?!! " teriak Arayan.
Cinta pun berbalik dan segera kembali ke tempat dimana Arayan dan Riko berada.
" Itu apa kak? "
" ouh ini permen Buat Riko. Tapi jangan lupa berbagi sama yang lain yah." Cinta memberikan Bungkus itu kepada Riko.
" Yey pelmen!!! " Teriak-teriak Riko senang. Bocah itu meraih Bungkus itu dan kemudian membawanya kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAST RAIN [] Lee Jeno✔
Teen Fiction" Tuhan, Biarkan aku pergi tanpa melukainya." LET'S GET IT❗ * * * * ⚠ Tidak menerima plagi...