35. Ingat! BUKAN DAMAI 🌹

19 4 0
                                    

HAPPY READING 💎

*
*
*
*

🌹

   Beberapa bulan kemudian....

Sudah beberapa bulan berlalu, kedamaian yang Gener dan Wolf putuskan itu ternyata masih berlaku sampai saat ini.

Karena tak ada keributan, sejauh ini yang Gener lakukan hanyalah bersosialisasi kepada orang yang kurang mampu. Dan hal-hal baik lainnya.

semenjak ada Cinta, Abadi juga tidak pernah lagi pergi Club. Balapan pun tidak, hanya saja dia masih suka baku hantam. Tapi untuk tujuan yang baik, karena dia menolong seseorang di jalan yang tengah di jambret atau semacamnya.

Dan sejauh ini hubungan Abadi dan Cinta tidak ada kerenggangan sedikit pun. Sama sekali tak ada pertengkaran atau konflik dalam hubungan mereka. Makin bertambah hari keduanya malah makin menyayangi dan makin Dekat.
Bahkan mereka sempat di dominasi sebagai pasangan terUwuw di NR oleh para siswa-siswa.

Dan pertambahan pun mulai meningkat. Abadi tambah tamfan bak Dewa bahkan melewatinya, Farel tambah Sultan, Alfin tambah tak terkondisikan konyolnya, dan Vero, cowok itu sudah mulai ikutan sifat para teman setannya.

Kini keberadaan Abadi adalah markas.

" Eh itu si Devan katanya udah boleh kumpul lagi sama kita, katanya sih kapan-kapan mau kesini. " kata Alfin memberi informasi.

" emang dia udah dapet izin resmi dari ortunya? " tanya Vito memastikan.

" katanya sih udah. "

" tapi gue agak ragu, setelah sembuh dari pemulihan menurut gue dia belum bisa sepenuhnya aktif lagi. " kata ihsan.

" iya si, tapi ya gimana lagi orang dianya pengen. " ujar Alfin.

" Bad, BTW Cinta mana? Tumben lo gak ke panti? Hari minggu loh Men, biasanya lo jalan-jalan sama Riko." tanya Farel.

" dia lagi ke markas Wolf." jawab Abadi santai sembari memainkan sebuah benda mengkilap.

" Wah gila! " Decak Alfin tiba-tiba menyambar. " cewek sendiri dibiarin keluyuran ke kandang buaya. Bener-bener udah gak sayang pacar rupanya."

Abadi hanya menanggapinya dengan tatapan supra natural.

" Bercanda bad." Alfin menelan ludah.

" Tugas gue cuma bikin dia bahagia, itu alasannya kenapa gue gak ngejauhin dia dari Arayan. Dan gak ngelarang-larang dia buat gak ketemu sama Sahabatnya sendiri."

" kalo kata Arayan gini," farel mengingatkan. " ingat! BUKAN DAMAI."

" Ibaratnya, aku bahagia jika dia bahagia " ledek Ihsan.

" Asal kau bahagia..." Sambung Vero bersenandung.

" Asek.." sahut yang lain kompak.

" Emh itu cicin buat Cinta? " tanya Alfin.

Abadi mengangguk. " Gue gak tau ya jalan pikir gue, kita masih SMA bahkan Cinta masih kelas sepuluh tapi gue pengen serius sama dia. "

LAST RAIN [] Lee Jeno✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang