4. PERBURUAN 4

6.9K 830 25
                                    

"Yang Mulia Grand Duke, Tuan Muda Estian. Kita sudah sampai."

Estian melirik Lucius yang turun terlebih dahulu. Para bangsawan yang semula ramai berbincang-bincang kini tiba-tiba saja menjadi diam. Mereka menundukkan kepala dengan tubuh yang gemetar.

"Lucius. Kau sudah sampai?" - berbeda dengan bangsawan lain yang takut pada Lucius, Count Welner Houston yang merupakan paman Lucius dan Estian memberikannya tatapan iri dan benci yang ditutupi dengan senyuman yang menjijikkan. Pria tua beruban itu tersenyum menatap Lucius.

Lucius menatap lurus ke arah Welner dengan dingin.

"Anda tidak memiliki sopan santun, Count Houston. Apakah ini sikap seorang bangsawan?" - ujar Lucius dengan wajah datarnya.

Welner menggertakkan giginya karena marah, namun ia menenangkan dirinya secepat mungkin dan tersenyum kembali.

"Bagaimanapun juga aku adalah pamanmu. Jadi apakah tradisi semacam itu penting? Bukankah begitu, Estian?" - Welner mengalihkan pandangannya ke arah Estian.

Di dalam novelnya, Estian yang polos itu tertipu oleh Count Welner. Dia yang memimpikan kasih sayang mempercayai ucapan manis dari Count Welner. Lucius yang menyadari kalau adiknya sedang dipergunakan sebagai alat untuk melawannya menghabisi Count Welner dengan tangannya sendiri. Dia menghancurkan Keluarga Count Welner dengan tuduhan pengedar obat terlarang, dan kenyataannya memang begitu. Bahkan mereka menjual budak dari Kekaisaran Adelard ke berbagai kerajaan secara ilegal.

Perbudakan sendiri sudah dilarang di Kekaisaran Adelard dan beberapa kerajaan lain, namun dengan menjual budak apalagi ke luar wilayah kekaisaran merupakan tindakan yang fatal. Welner yang putus asa mengatakan pada Estian bahwa dirinya di jebak oleh Lucius. Estian yang sudah membenci Lucius sejak ibu asuhnya yang selalu ada untuknya di bunuh oleh Lucius langsung mempercayai apa yang Count Welner katakan.

Estian bertengkar hebat dengan Lucius untuk yang kedua kalinya. Estian bahkan mengatakan kalau dia sangat membenci Lucius sampai berjanji akan membunuhnya di masa depan, setelah meneriakkan ujaran kebencian itu, Estian membanting pintu dan keluar dari ruang kerja Lucius.

Lucius saat itu hanya bisa diam, dia tidak ingin adiknya itu kembali merasakan sakit karena di khianati oleh pamannya sendiri. Sudah cukup dengan kakak yang menelantarkannya, dia tidak mau Estian merasakan sesuatu yang lebih menyakitkan. Namun Lucius tidak tau kalau sesuatu yang paling menyakiti Estian adalah sikapnya yang dingin terhadap Estian.

Kesalahpahaman yang tidak berujung, dan kurangnya komunikasi diantara keduanya membuat hubungan mereka semakin meregang. Terpisah di antara jurang yang sangat dalam.

Jika di dalam novel aslinya, seharusnya saat ini Lucius tidak hadir dan Count Welner memanfaatkan itu untuk mempengaruhi Estian.

"Namun sekarang berbeda. Sekarang aku ada disini dan bajingan tua ini tidak akan berani melakukan apapun." - pikir Lucius. Saat ia hendak membuka mulutnya, Estian berbicara terlebih dahulu.

"Apakah anda menganggap tradisi menghormati orang dengan status yang lebih tinggi ini tidak penting? Apakah anda berniat untuk menghina Keluarga Grand Duke Edinburgh?" - jawaban dingin keluar dari mulut Estian.

Count Welner dan bahkan Lucius sendiri terkejut.

"Kenapa anak ini terus-menerus bertingkah aneh? Bukankah seharusnya dia merengek pada paman bejatnya ini?"

Count Welner tersenyum canggung, namun matanya benar-benar mengatakan segalanya. Kemarahan atas penghinaan seorang bocah yang beberapa bulan lalu masih merengek padanya.

"Apa maksudmu Estian?" - Welner mencoba untuk tetap tersenyum ramah.

"Saya bukan Estian, tetapi Tuan Muda Estian dari Keluarga Edinburgh. Bukankah seharusnya anda memanggil saya dan Yang Mulia Grand Duke Lucius dengan panggilan hormat? Apakah anda tidak tau sopan santun dasar seorang bangsawan?" - lagi-lagi kritik pedas dari Estian membuat keduanya tercengang. Namun wajah Lucius tetap terlihat tenang. Entah bagaimana, sepertinya wajah Lucius memang sudah di setting untuk tidak banyak berekspresi.

Become an Evil Grand Duke [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang