26. INSIDEN 2

4K 606 7
                                    

Ruang makan anggota keluarga kekaisaran sangat luas dan mewah. Emas, permata dan berlian tergantung seperti lampu yang menghiasi seluruh ruangan. Membuat sakit mata Lucius yang baru saja melangkahkan kaki ke dalam ruangan.

"Sial. Ini berlebihan. Aku tau Kekaisaran Adelard adalah satu-satunya kekaisaran di Benua Barat yang sudah dapat dipastikan memiliki kekayaan berlimpah, tapi apakah harus di pasang di sana-sini dan membuat mataku sakit?"

Lucius duduk di salah satu kursi dengan Estian yang berada di sisi kanannya dan Emmanuel disisi kirinya. Di seberangnya, tampak pangeran pertama, Lancer Evo De Adelard yang tersenyum ke arahnya.

"Senyumannya terasa menjijikkan karena aku tau sifat aslinya."

Lancer adalah pangeran yang manja tapi juga licik. Dia juga sangat sombong pada orang-orang yang ada di bawahnya. Dengan adanya dukungan Permaisuri Ratu yang merupakan mantan Putri dari kerajaan Ellington, apa yang perlu dia takutkan? Setidaknya itulah pikirannya.

Kerajaan Ellington merupakan sebuah kerajaan yang makmur dengan kekayaan alam yang berlimpah. Sumber penghasilan utama mereka adalah produk pertanian dan batu sihir. Karena itulah Sang Kaisar memilih untuk menjadikan putri mereka sebagai permaisuri ratu agar mendapatkan keuntungan dalam jual beli batu sihir.

Karena pernikahan mereka berdasarkan keuntungan perekonomian dan politik, rumor kalau sang kaisar mencintai rakyat jelata yang merupakan ibunda dari Pangeran Kedua beredar luas dan membuat permaisuri murka. Karena itu, dia sangat membenci keberadaan Pangeran Kedua.

Di sebelahnya terdapat selir kedua dari kaisar, Putri dari keluarga Baron Gravill, Zadonia Gravill dan juga putrinya, Putri Elizaveta Dulce De Adelard yang baru berusia lima tahun.

"Matahari Kekaisaran Adelard, Baginda Kaisar William Verbotene De Adelard, dan Bulan Kekaisaran, Permaisuri Ratu Agave Alceena Ellington memasuki ruangan."

Semua yang hadir berdiri dan membungkuk pada dua orang yang hadir. Kaisar mengangkat tangannya dan mengangguk, mengisyaratkan mereka untuk kembali duduk. Dia kemudian berjalan menuju kursinya begitu juga dengan Ratu Agave. Ratu itu memiliki paras yang sangat cantik dengan rambut berwarna silver juga mata biru miliknya. Sedangkan Kaisar yang berusia sekitar empat puluhan tahun itu masih terlihat muda, dan juga sangat berwibawa. Itulah alasan lain mengapa banyak rakyat maupun bangsawan sangat menghormati Sang Kaisar.

Kaisar mengedarkan pandangannya dan berhenti pada Lucius yang tengah mengamati Putri Elizaveta, Putri itu tampak malu-malu saat melihat Lucius dan dia merasa sedikit aneh dengan hal itu.

"Putri dan selir ini tidak pernah di ceritakan kisahnya di dalam novel. Hanya muncul sekali saat adegan makan bersama keluarga kekaisaran."

"Grand Duke Lucius."

Lucius menoleh ke arah William dan menjawab dengan sopan, "Iya, Yang Mulia."

Lucius merasa wajahnya terbakar oleh tatapan tajam dari Ratu Agave.

"Dia pasti sangat marah."

"Apakah ada menu khusus yang kau dan adikmu inginkan?"

"Tidak ada Yang Mulia."

"Hmm. Kalau begitu, mari kita mulai makan malamnya."

Para pelayan berdatangan dan melayani masing-masing dari mereka. Lucius melihat tangan gemetar pelayan yang melayaninya dan menghela nafas.

"Serius. Apakah tampangku se-menakutkan itu? Yah kalau memikirkan bagaimana tatapan tajam Lucius, pasti semua akan merasa gentar. Tetapi memang salahnya memiliki wajah garang?"

Become an Evil Grand Duke [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang