60. DEWA YANG TURUN 6

2.4K 284 16
                                    

Matheus mengulurkan liontin itu ke arah Lucius.

"Saya memohon kepada anda untuk menerimanya."

Bethea yang ada di sebelahnya juga ikut mengangguk antusias.

"To-tolong, terima ini."

Anak perempuan itu masih pemalu, tapi meskipun demikian, dia tetap memberanikan dirinya untuk meminta Lucius menerima hadiah mereka.

"Tidak, tapi... Bukankah menyerahkan harta Kerajaan seperti ini juga akan mengundang banyak kontra? Sebagai seorang raja... Bagaimana bisa kau..."

"Tidak akan ada yang menentang. Meskipun ada, mereka juga tidak akan lama."

Mendengar ini, Lucius bergumam,"Tidak akan lama apa?"

"Tentu saja tidak akan lama hidup. Anak kecil yang menggemaskan ini pasti akan memotong orang yang menentangnya."

Itu adalah suara Sebastian yang berbisik di sebelah kirinya. Dia terdengar seperti bisikan setan. Tentu saja bukannya Lucius tidak memikirkan kemungkinan besar ini, tapi membicarakannya dengan santai di tengah-tengah makan siang... Itu cukup untuk membuatnya mengerang.

"Tetap saja..." - Lucius masih ingin menolaknya, namun mata Bethea yang membesar seperti anak anjing tampak memohon kepadanya untuk menerima itu.

"Ughh..."

Pada akhirnya, Lucius kalah dengan tatapan Bethea.

"Haahh... Baiklah jika kalian bersikeras."

Ekspresi keduanya menjadi cerah, Matheus segera beranjak dari kursinya dan menyerahkan liontin itu kepada Lucius.

"Bolehkah saya memakaikannya kepada anda?"

Lucius menatap mata Matheus selama beberapa detik sebelum mengangguk.

"Baiklah."

Dia menggenggam rambutnya ke atas dan menyerahkan lehernya untuk di pakaikan kalung oleh Matheus. Raja Laut yang terlihat senang itu memasangkan kalung dengan hati-hati.

Setelah pengait kalung di kaitkan, liontin itu bercahaya dengan sangat terang. Itu menusuk mata semua orang yang melihatnya. Tubuh Lucius terasa lebih segar dan terasa bersih seperti telah mengalami pemurnian.

"Wow."

"Wahh."

"Luar biasa..."

Desahan kekaguman terdengar di telinganya.

"Ini pasti benar-benar harta yang sangat berharga."

Lucius meraih liontin itu, warnanya sama dengan warna matanya.

"Ketika saya melihat liontin itu, saya teringat dengan kedua mata anda. Terlihat sama, jadi saya pikir itu akan sangat bagus jika anda yang memakainya."

Sebastian mengamati liontin itu dan mengangguk, "Itu benar-benar terlihat cocok."

"Wahh itu benar-benar cantik saat kau pakai kak."

Bahkan Bethea mengangguk, "Sangat cantik!"

"Yang Mulia, itu benar-benar terlihat indah di leher anda." - Eclair juga mengutarakan kekagumannya.

Sedangkan Edmund mengangguk dengan senyuman lebar.

Tampaknya semua orang setuju kalau kalung dengan liontin biru emas itu cocok untuknya. Bahkan Lucius juga berpikir itu cantik.

"Mm... Terimakasih untuk hadiahnya."

"Tidak, justru saya bersyukur anda bersedia menerimanya."

Lucius memperhatikan Matheus.

Become an Evil Grand Duke [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang