Lucius terbangun dengan keringat yang membasahi tubuhnya. Dia menutup matanya dengan tangannya dan menghela nafas.
"Haaah... Mimpi yang menjengkelkan."
Lucius bangun dari ranjangnya dan duduk disana dengan tangan yang meraih dahinya. Setiap kali dia bermimpi tentang saat itu, dia merasa kepalanya sangat pusing dan perutnya mual. Sebastian adalah satu-satunya orang yang menjadi sahabatnya sejak kecil. Mereka berada di panti asuhan yang sama. Bedanya, Sebastian datang saat usianya sepuluh tahun, dia memiliki trauma karena melihat langsung kematian orang tuanya.
Mereka menjadi akrab saat Dion mencoba untuk menenangkannya. Bahkan saat mereka keluar dari panti asuhan karena usia yang cukup dewasa, mereka saling membantu baik dalam hal pekerjaan dan tempat tinggal. Saat dunia berubah pun mereka sama-sama membangun kekuatan dan menjadi bintang bersama-sama. Begitulah, ikatan mereka lebih erat daripada rekan-rekannya dalam Nirvana Guild.
"Kakak, kau sudah bangun?"
Lucius menoleh, dia sedikit terkejut melihat Estian bersama Emmanuel disana. Pangeran satu itu melambaikan tangannya dan tersenyum lebar.
Lucius menghela nafas, dia berdiri dan berjalan menuju sofa tempat mereka duduk dan ikut duduk di seberang mereka.
"Kau tidur hanya sebentar. Ini bahkan belum satu jam."
"Aku tidak bisa tidur nyenyak."
"Apakah suara kami terlalu berisik?"
"Tidak. Aku hanya sulit untuk tidur."
"Ini semua karena aku takut memimpikan hal-hal yang tidak berguna."
"Lalu bagaimana kau tidur saat malam hari?"
"Obat tidur."
Lucius yang asli selalu menggunakan obat tidur untuk membuatnya tertidur lelap. Dia tidak perlu khawatir dengan keselamatannya karena Eclair dan Edmund serta brigade Ksatria Kedua menjamin keamanannya. Meski begitu, masih sangat sulit untuknya tidur dalam waktu yang cukup. Entah karena obat tidurnya yang kurang berefek atau karena dia telah terbiasa selalu menjaga sedikit kesadarannya karena waspada akan pembunuh yang sering masuk ke kamarnya selama dia belum menjadi swordmaster.
Dion mengalami hal yang sama. Hanya saja dia tidak bisa tidur karena sering bermimpi tentang kematian Sebastian. Juga dia memiliki banyak pekerjaan sebagai guildmaster.
"Tidak akan baik untuk tubuhmu jika terus menggunakan obat tidur." - kini Emmanuel memberikan pendapatnya dengan kesal.
"Mau bagaimana lagi? Sulit untukku tertidur jika tubuhku tidak dalam keadaan lelah."
"Apalagi aku memiliki stigma vitality yang selalu membuat tubuhku berada pada titik tertingginya."
"Omong kosong. Kau jelas kelelahan setiap hari. Berapa banyak pekerjaan yang kau kerjakan? Mustahil kau tidak merasa lelah." - bantah Emmanuel.
"Setelah upacara kedewasaanku nanti, aku akan membantumu mengurus semuanya." - ucap Estian yakin.
Butuh setidaknya enam bulan lagi untuknya melakukan upacara kedewasaan. Usia dewasa kekaisaran Adelard adalah tujuh belas tahun. Lucius tidak melakukan upacara itu karena dia sudah di anggap dewasa sejak mewarisi posisi Grand Duke.
"Yah itu bagus. Aku bisa sedikit bersantai." - Lucius bersandar pada sofa dan kembali berbicara, "Ah. Kau pasti tau pangeran. Kaisar menyuruh mu dan Estian menggantikanku menyelidiki organisasi rahasia itu."
"Ya, jangan khawatir. Aku ini cukup bisa diandalkan."
"Ya, aku tau. Kau pasti akan merasa senang jika menemukan dalang di balik semua itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Evil Grand Duke [ON GOING]
FantasíaDion Leonardo yang tiba-tiba saja merasuk ke dalam tubuh dari seorang karakter di dalam novel. Karakter yang hanya di jabarkan dalam beberapa baris kalimat, seorang Grand Duke jahat yang juga merupakan kakak dari tokoh utama di dalam novel, Lucius M...