46. MYSTICA GREAT WAR 4

3.2K 436 25
                                    

Tepat setelah Lucius tidak sadarkan diri, Estian menggendong kakaknya dan pergi mengikuti Moses ke desa elf. Raja itu seakan tau jika rombongan Lucius akan datang. Dia menyiapkan sebuah rumah pohon besar sebagai tempat mereka menginap.

Eclair berpikir, mungkin dwarf dan elf yang sebelumnya mereka temuilah yang memberitahukan kedatangan mereka. Namun hal yang membuat Estian dan Sebastian tidak yakin akan hal tersebut adalah karena Moses sepertinya mengetahui tentang beberapa hal yang tidak akan mereka duga. Terlihat dengan bagaimana dia, Sang Raja Elf yang sangat menjaga jarak dari orang luar terutama manusia tiba-tiba saja datang dan mengatakan kalimat demi kalimat yang mengejutkan.

Dia juga mengatakan kalau pohon dunialah yang memberitahunya. Tidak menutup kemungkinan jika pohon abadi itu mendapatkan beberapa petunjuk dari para dewa di dunia ini.

Estian juga tampak khawatir, bukan hanya karena kakaknya tidak kunjung terbangun dari tidurnya, namun juga karena dia telah mengetahui fakta bahwa kakaknya benar-benar telah melintasi dunia. Satu kesalahan kecil di dunia ini akan membuat jiwanya hancur. Itu adalah ketakutan terbesar yang menghantuinya.

Apakah kakaknya mengingat apa yang dia lakukan di kehidupan sebelumnya? Jika kakaknya melihat secara langsung, tidak hanya mendengar dari apa yang dia katakan sebelumnya... Apakah kakaknya masih akan tetap menyayanginya? Dia tidak akan terkejut jika kakaknya menjadi benci dengan dirinya, namun dia tetap saja tidak siap dengan itu.

Ini sudah hari ketujuh dan Lucius masih terlelap dalam tidurnya. Dia terbaring di atas kasur yang terbuat dari kumpulan kapas, itu terlihat seperti awan.

Meski Moses berulangkali mengatakan untuk tidak khawatir, tetap saja Estian, Sebastian dan semua orang di dalam rombongannya masih memiliki wajah gelap dengan kantung mata hitam dan tebal di bawah mata mereka.

Kaelo, si naga itu telah menghapus sihir tembus pandangnya dan memperlihatkan tubuh kecil naga berwarna putih. Mereka yang belum pernah melihat Kaelo pun terkejut. Beberapa dari mereka bahkan mengatakan jika, 'Ksatria naga telah kembali turun ke dunia ini'. Itu artinya, bencana akan segera datang dan orang yang tengah terbaring di atas kasur itulah yang akan menyelamatkan mereka semua.

Sebastian yang menjadi tidak sabar terus menanyakan apa yang terjadi pada Lucius. Moses hanya menghela nafas, kemudian dia menjawab dengan suara tenang, "Yang Mulia Lucius hanya sedang beristirahat. Ini semua adalah hadiah dari Dewa."

Namun Sebastian tidak mau mendengarkan omong kosong tentang 'hadiah dewa'. Dia hanya mau Lucius terbangun dan makan sesuatu.

"Tidak ada infus disini. Bagaimana dia bisa mendapatkan nutrisi jika tidak sadarkan diri selama tujuh hari?"

Tentu semua orang menjadi bingung. Apa itu 'infus' yang dia sebutkan? Namun bahkan jika Moses tidak mengerti tentang infus, dia setidaknya tau tentang nutrisi.

"Jangan khawatir, kasur ini adalah buah dari pohon dunia. Ini akan membantu Yang Mulia untuk memulihkan energinya."

"Hah? Jadi pohon dunia adalah pohon kapas?"

Moses mengernyit.

"Apa kau sedang mengejek pohon dunia?"

"Yah bukannya aku mengejek, tapi apa pohon itu benar-benar berbuah kapas?"

Raja itu tampak berusaha dengan sesabar mungkin menghadapi Sebastian. Dia sudah diperingatkan sebelumnya untuk tidak membuat manusia itu kesal, atau kalau tidak, bahkan pohon dunia pun tidak akan bisa menanggung akibatnya.

"Pohon dunia adalah pohon abadi yang penuh dengan keajaiban. Pohon dunia akan berbuah apa saja asalkan itu adalah sesuatu yang positif."

"Oh."

Become an Evil Grand Duke [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang