Eclair diam. Lucius kembali melangkah maju memasuki bola hitam yang sangat besar itu. Saat dia masuk, angin kencang menyapu dirinya dan menggores kulit wajahnya.
"Wow, ini lebih menyeramkan dari yang kulihat dari luar."
Lucius bergegas menghampiri Estian.
"Estian."
Estian tidak mendengarkan panggilannya dan terus meremas dadanya yang terasa sakit.
"Aaggghhhhh." - teriaknya.
"Jika itu rasa sakit, maka Lucius memiliki sesuatu untuk membantu Estian mengatasinya, dan aku memiliki sesuatu untuk meminimalisir rasa sakit." - pikirnya.
Lucius kembali mendekati Estian, dia memeluk Estian dengan erat.
"Aaghh!" - Lucius mengerang.
Dia saat ini sedang menggunakan salah satu kemampuan yang Lucius miliki, kekuatan yang membuatnya bisa memindahkan rasa sakit orang lain ke dalam dirinya sendiri. Lucius menerima rasa sakit seperti ribuan pedang panas yang menusuk jantungnya. Dia juga mengalirkan energi cahaya kedalam tubuh Estian.
"Ka- kakak?"
Lucius mengelus kepala Estian dengan tangannya yang gemetar, "Hah.. Tenanglah- Estian. Kau akan baik-baik saja sekarang. Hah.. hah."
Suaranya gemetar. Stigma protector dan vitality miliknya aktif secara otomatis. Namun rasa sakit itu masih saja menembus jantungnya, meski telah berkurang.
"Ughhh hah.." - Lucius mempererat pelukannya.
Estian yang telah tersadar tepat setelah Lucius memeluknya menjadi bingung.
"Rasa sakitnya hilang? Dan sejak kapan kakak ada disini?" - pikirnya.
Dia kemudian mendengar erangan dan merasakan tubuh Lucius yang gemetar. Tak lama, dia menyadarinya, kemampuan khusus yang Lucius miliki.
"Tidak kakak! Lepaskan aku! Aku bisa menahannya. Jangan menyerapnya kakak! Ku mohon!" - Estian mencoba untuk melepaskan pelukan kakaknya, namun dia tidak bisa. Pelukan Lucius terlalu kuat. Dia kemudian mendengar bisikan Lucius yang lemah.
"Bodoh. Kau tidak akan bisa menahannya. Hah... Aku- erghh aku akan menahannya- untukmu, Estian."
"Tidak kak. Aku tidak mau, lepaskan aku! Tolong! Ku mohon jangan seperti ini." - air matanya terus mengalir. Perasaan yang menyesakkan di dadanya membuatnya merasakan rasa sakit yang berbeda dari sebelumnya.
Namun Lucius tidak bergeming.
"Estian... Aku baik-baik saja. Haah... Aku lebih kuat darimu jadi tidak masalah." - bisik Lucius dengan suara setenang mungkin. Wajahnya telah memucat, tubuhnya perlahan menjadi lemah.
"Tidak. Aku mohon lepaskan. Aku akan menahannya, aku akan menekannya sendiri jadi tolong kakak, jangan menyerapnya lagi." - Estian terisak. Dia masih berusaha untuk melepaskan pelukan Lucius.
"Sudah berakhir, Estian. Maaf... Tidak menjagamu dengan baik." - suara Lucius hanya terdengar lirih seperti suara yang sangat jauh.
Tangannya yang tadi terus mengelus kepala Estian perlahan terjatuh tak berdaya. Tubuhnya yang memeluk Estian merosot, namun Estian menangkapnya.
"Kakak?" - suara Estian gemetar, tangannya menahan tubuh Lucius yang tidak sadarkan diri. Ketakutan merambah seluruh tubuhnya.
"Tidak!" - dia memeluk erat tubuh kakaknya. Bola hitam memudar sedikit demi sedikit.
Eclair dan Arthur berlari menuju tempat dimana Estian dan Lucius berada.
"Yang Mulia!"
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Evil Grand Duke [ON GOING]
خيال (فانتازيا)Dion Leonardo yang tiba-tiba saja merasuk ke dalam tubuh dari seorang karakter di dalam novel. Karakter yang hanya di jabarkan dalam beberapa baris kalimat, seorang Grand Duke jahat yang juga merupakan kakak dari tokoh utama di dalam novel, Lucius M...