35. NAGA CAHAYA 5

3.6K 537 16
                                    

"Jadi itu yang terjadi. Aku baik-baik saja, jangan berlebihan." Lucius mencoba menghentikan kekhawatiran berlebihan Estian terhadap kondisinya, karena itu merepotkan.

Namun apakah kata-kata yang sepenuhnya bualan itu akan menghentikan kekhawatiran Estian? Tentu tidak, itu hanya semakin memicu emosi Estian. Dia terlihat akan mengurung Lucius di rumahnya dan tidak membiarkan kakaknya itu pergi kemanapun.

Selalu saja, setiap kali Lucius keluar pasti ada saja sesuatu yang terjadi. Seperti dewa yang sengaja membuat kakaknya menderita. Dia bukan orang yang percaya akan adanya dewa, namun dengan adanya suara yang dia dengar saat merasuki tubuh Lucius, bahkan alasan dia memutar waktu, dia sedikit mempercayainya.

Namun itu bukanlah suatu hal yang positif. Jika dewa itu ada, sungguh jika benar mereka yang membuat takdir kakaknya begitu sulit, maka dia benar-benar akan membunuh dewa, sekalipun mereka semua adalah makhluk abadi. Dia akan melakukan apa saja untuk mengalahkan mereka bahkan jika dia harus bekerjasama dengan iblis sekalipun.

"Bahkan jika itu dewa ataupun iblis, aku akan membunuh mereka semua jika berani menyentuh kakakku. Aku bersumpah."

Hatinya menggelap dengan dendam yang dalam terhadap apa saja yang ada di balik semua yang terjadi. Jika memang benar kakaknya berpindah dimensi, apa yang terjadi padanya saat itu? Apa tugas yang eksistensi itu berikan pada kakaknya? Apakah dia masih mengingat kehidupannya yang sebelumnya dan apakah dia masih mengenali siapa dirinya? Itu sangat mengerikan jika kehilangan kendali atas diri sendiri. Dia pernah, tidak, dia sering mengalaminya hingga dia merasa seperti anak ayam yang tersesat. Dia tidak tau mana yang benar dan mana yang salah. Dia membunuh kakaknya karena kendali atas dirinya menghilang.

Aura kematian dan kegelapannya naik seperti akan merobek dirinya. Ekspresi wajahnya menggelap.

Lucius menyadari ada sesuatu yang salah. Dia menyentuh tangan Estian dan menatap langsung ke matanya.

"Estian, jangan lagi. Jangan lagi kehilangan kendali atas dirimu. Jangan biarkan apapun merenggut hatimu. Aku masih hidup, dan kau tidak membunuhku. Jadi tenangkan dirimu, aku tidak menyalahkanmu atas apa yang telah terjadi. Kau, aku hanya manusia yang pasti melakukan kesalahan. Kesalahan itu ada untuk diperbaiki dan bukannya untuk di ulang kembali. Kau mengerti maksudku? Jangan bertindak gegabah mengikuti amarah dan dendammu."

Hati Estian tersentuh, hati sedingin es yang telah lama membeku itu kembali menemukan kehangatannya. Tangan yang menyentuhnya sangat dingin, namun bahkan itu terasa seperti matahari yang menghangatkannya. Aura gelapnya terurai seperti debu. Wajahnya perlahan menampakkan kesedihan atas apa yang terjadi. Orang di depannya adalah kakaknya, orang yang selalu dia rindukan. Orang yang selalu menjadi cahayanya.

Matanya memerah dan terasa panas, pandangannya mengabur karena air mata yang menggenang. Air mata itu terjatuh, lagi dan lagi dia menangis di depan kakaknya. Seperti anak ayam yang kembali menemukan rumahnya. Lucius merasa hatinya tersengat. Itu terasa perih saat melihat Estian menangis. Dia memeluk adiknya itu untuk menenangkannya yang bahkan dia sendiri tidak tau bagaimana cara menenangkan hatinya sendiri.

Itu adalah air mata di ujung matanya. Dia tidak bisa menariknya kembali saat air mata itu menghiasi bulu matanya. Dia menahannya, dia tidak mau terlihat lemah di depan adiknya. Sudah sangat lama dia mendambakan sebuah keluarga, lalu pada kesempatan ini. Di kehidupan keduanya, dia menemukan keluarganya. Dia ingin melindunginya bahkan jika harus bertaruh nyawa. Karena itu, dia harus menghentikannya. Peperangan yang sebelumnya ingin dia hindari, perang yang menunggu Sang tokoh utama yang merupakan adiknya sendiri, dia ingin menghentikannya.

Kedamaian yang telah lama hilang, dia harus menemukannya.

"Suatu hari, cahaya akan kembali bersinar. Kedamaian yang sesunggunghnya pasti akan terjadi. Lalu... Akhir tragis dari sang tokoh utama, pasti akan berubah menjadi akhir yang indah. Aku akan memastikannya."

Become an Evil Grand Duke [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang