Benua barat terdiri dari setidaknya tujuh kerajaan besar, dua kerajaan kecil dan satu kekaisaran serta wilayah hutan yang luas. Wilayah laut yang memisahkan antara benua barat dan benua timur sendiri sangatlah luas.
Wilayah hutan yang jarang di jelajahi manusia biasa karena terdapat makhluk-makhluk yang tidak dapat diketahui. Terdapat lima tempat terlarang di benua barat yang tidak disarankan untuk dikunjungi manusia biasa. Itu adalah Hutan Gehenna di wilayah Selatan Kekaisaran Adelard, Gunung Nubes di wilayah Utara Kerajaan Astroa, Lautan Sanguis di wilayah barat Kerajaan Dalphene, Tebing Malum di wilayah Hutan Mystica, dan Jurang Abiicias di wilayah tenggara Kerajaan Ellington.
Aliansi Utara merupakan gabungan dari tiga kerajaan besar di Benua Barat. Mereka adalah Kerajaan Dalphene, Kerajaan Astroa dan Kerajaan Deminica. Ketiga kerajaan yang cukup kuat hingga mampu bersaing dengan kekaisaran jika bersatu.
"Setidaknya aku harus bisa menggandeng kerajaan di sekitar kekaisaran sebelum invasi dari aliansi Utara terjadi."
Lucius duduk dengan tenang di kursi kerjanya.
"Masih ada empat lagi kerajaan besar yang belum bergabung dan dua kerajaan kecil. Saat ini memang begitu, namun seiring dengan berjalannya waktu mereka akan mulai memberontak terhadap kekaisaran."
Awal dari kehancuran Kekaisaran Adelard dan seluruh Benua Barat. Perselisihan dan pertempuran yang tidak ada habisnya, disaat itu organisasi itu datang dan menambah runyam masalah yang telah terjadi. Seperti sedang bermain catur, mereka menggerakkan 'bidak' mereka dengan sangat rapih. Memainkan peran sebagai 'pahlawan kesiangan' dan memberikan harapan palsu bagi umat manusia yang berada di ambang kematian.
Sebuah kuil persembahan berwarna putih suci dari luar merupakan penjara penyiksaan bagi mereka yang tidak bersedia mengikuti 'Dewa Harapan'. Ribuan nyawa dikorbankan demi sebuah 'pemanggilan' yang mengerikan.
"Setelah itu aku tidak tau apa yang terjadi. Buku itu tidak berlanjut. Itu adalah akhir dari cerita yang mengerikan."
Lucius berdiri dari tempat duduknya menuju pintu balkon. Ia membuka pintunya dan berdiri disana, langit malam yang penuh bintang terlihat indah dan damai.
Kedamaian sebelum badai.
"Entah bagaimana, aku merasa bertanggung jawab karena mengetahui masa depan suram dari dunia ini."
Ia menyisir rambut panjangnya kebelakang dan kembali bergumam, "Jika ingin menghentikan kekacauan seluruh Benua Barat, maka aku harus merekrut kerajaan baik besar maupun kecil, wilayah Hutan Mystica, dan Lautan. Bangsa Elf, Dwarf, dan suku paus adalah apa yang paling aku butuhkan. Tapi bukankah itu berlebihan? Bisa-bisa aku akan di tuduh melakukan pemberontakan."
"Haah... Aku hanya ingin hidup dengan tenang di kehidupan keduaku. Sudah cukup dengan segala pertempuran yang mempertaruhkan nyawa." - Lucius merasa lelah dengan semua yang telah dia jalani.
Pertarungan bertahan hidup di dalam dungeon yang tidak ada habisnya. Tittle Hunter terkuat di seluruh negri telah membebaninya. Anggota guild yang selalu menyambutnya berkurang satu persatu karena kematian yang tragis. Sudah cukup. Dia tidak ingin lagi melihat orang-orang di sekitarnya mati.
"Memang benar. Meninggalkan lebih baik daripada ditinggalkan. Itu sungguh menyakitkan." - Gumamnya.
Wusshh~
Angin berhembus menerbangkan rambutnya yang tergerai. Seorang manusia berjubah hitam terbang menuju ke arahnya. Orang itu lalu mendarat tepat di samping Lucius lalu membungkuk.
"Yang Mulia Grand Duke Lucius." - pria itu mendongak, dia adalah Eden. Sang penyihir berbakat di seluruh kekaisaran.
Beberapa jam yang lalu, pertemuan antara Grand Duke Lucius dan Duke Hursley.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Evil Grand Duke [ON GOING]
Viễn tưởngDion Leonardo yang tiba-tiba saja merasuk ke dalam tubuh dari seorang karakter di dalam novel. Karakter yang hanya di jabarkan dalam beberapa baris kalimat, seorang Grand Duke jahat yang juga merupakan kakak dari tokoh utama di dalam novel, Lucius M...