3. PERBURUAN 3

7K 809 22
                                    

Lucius menyarungkan kembali Mors Gladius miliknya.

"Kekuatan Lucius memang luar biasa. Ini baru atribut kematian, aku belum menggunakan atribut kehidupan maupun atribut kekacauan. Jika aku menggunakannya, apakah kawah ini akan menjadi jurang?"

Lucius menjadi bersemangat karena kekuatan yang dia miliki.

Eclair berjalan mendekati Lucius.

"Anda benar-benar kuat Yang Mulia Grand Duke."

Lucius mengangguk ringan lalu berkata, "Karena aku kuat, maka kau tidak perlu ada di sisiku saat perburuan kekaisaran nanti. Kau harus ada di sisi Estian, tapi jangan secara terang-terangan menjaganya. Awasi saja dari jauh." - Lucius menyeka keringatnya dengan handuk yang Eclair bawakan.

"Tetapi tubuh anda belum sepenuhnya pulih Yang Mulia Grand Duke, bagaimana jika sesuatu terjadi pada anda?"

"Tidak akan. Kau harus mengawasi anak itu, jika terjadi sesuatu kau harus segera menghubungiku. Ini adalah alat yang akan memberitahuku keadaan darurat." - Lucius menyerahkan benda berbentuk bola berwarna biru, item sihir yang dapat mengirimkan sinyal darurat pada tujuannya, itu adalah orb komunikasi darurat.

Eclair meraih item itu dan menyimpannya.

"Jika itu yang anda mau, Yang Mulia. Saya akan melaksanakannya, tapi saya mohon agar anda tidak memaksakan diri anda."

"Tentu."

"Hohoo. Lagipula siapa yang lemah sekarang? Kekuatanku bahkan tidak akan bisa kau bayangkan Eclair. Dan lagi jika kau ada di samping Estian, ratu kalajengking itu tidak akan bisa melukainya."

Jika di dalam novel, Estian saat perburuan kekaisaran di tahun ini belum membangkitkan atributnya. Dia akan bangkit setelah bertarung habis-habisan melawan monster yang mendadak menjadi gila. Waktu itu Eclair tidak ada di sampingnya karena Lucius tidak sadarkan diri selama satu bulan. Ksatria penjaga yang menjaga Estian juga mati demi menyelamatkan Estian. Saat Estian berhasil kabur dari kejaran monster, dia malah di sergap oleh ratusan kalajengking berukuran sedang dan satu kalajengking raksasa.

Estian yang terpojok membangkitkan kedua atributnya. Dia bertarung habis-habisan dengan kalajengking namun tetap saja, dia bukan lawan bagi ratu kalajengking. 'Bisa' ratu kalajengking meresap masuk ke dalam tubuhnya dan membuatnya lumpuh. Sesaat sebelum ratu kalajengking itu menerkamnya, panah dari seseorang menembus tubuh sang ratu. Itu adalah panah putra mahkota.

Para pengawal kekaisaran bergegas maju menerjang kawanan kalajengking dan ratunya. Begitulah awal mula pertemuannya dengan putra mahkota yang akhirnya menjadi salah satu dari tiga tokoh utama dalam novel.

"Tapi bukankah Putra mahkota itu adalah teman dari Lucius? Dia adalah satu-satunya orang yang bisa memahami Lucius. Karena nasibnya tidak jauh berbeda."

Putra mahkota kekaisaran Adelard, Emmanuel Lloyd De Adelard. Seorang pangeran berdarah campuran antara bangsawan dan rakyat biasa. Para bangsawan menganggapnya remeh dan menghinanya. Namun berkat bakatnya dalam berpedang, dan kecerdasannya. Dia di angkat menjadi putra mahkota. Ratu saat ini menjadi geram dan berusaha untuk menghancurkan Emmanuel.

Namun pada akhirnya, sang ratu jatuh ke dalam jurang karena pemberontakannya. Dia beserta putranya, pangeran pertama di hukum mati.

"Namun itu adalah saat dimana Lucius sudah meninggal dunia. Dan sekarang Emmanuel belum menjadi putra mahkota, tapi tidak lama lagi dia akan di umumkan menjadi putra mahkota oleh kaisar."

"Kalau tidak salah Lucius dan Emmanuel bertemu saat mereka baru berusia dua belas tahun. Saat Lucius menghadiri pesta ulang tahun kaisar di istana kekaisaran. Lucius saat itu masih anak kecil yang di anggap remeh oleh para bangsawan. Begitu juga dengan Emmanuel yang merupakan darah campuran rakyat biasa. Mereka berlatih pedang bersama berkat Marquess Asher Gilbert Epharaim. Satu-satunya bangsawan yang bersikap baik pada mereka.

Become an Evil Grand Duke [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang