44. MYSTICA GREAT WAR 2

2.9K 481 13
                                    

Mendengar itu, Zavier tertawa nyaring.

"Tidak ingin terlahir sebagai bangsawan huh? Omong kosong."

Lucius terus menangkis serangan dari skeleton dan juga Zavier. Namun dia lupa kalau Draugr juga telah menyiapkan serangannya.

Itu adalah bola cahaya yang mengandung energi listrik yang sangat kuat. Bola itu melesat menuju ke arahnya saat dia sedang beradu pedang dengan Zavier. Namun dia baik-baik saja. Seseorang telah membawanya pergi dari titik serangan Draugr.

"Sebastian."

"Kau sangat populer hm? Banyak sekali yang mengincarmu."

Sebastian menganalisa dari ujung kepala sampai ujung kaki Lucius dan menghela lega.

"Syukurlah kau tidak terluka."

"Tentu saja."

Tatapan Sebastian segera berubah ganas, menatap Zavier dan Necromancer. Lalu kemudian Draugr.

"Makhluk yang menjijikkan."

"Hm?"

"Draugr. Tubuh yang terbentuk dari kumpulan mayat. Eksperimen paling kejam dan menjijikkan Sectator."

Tentu itu membuat Lucius terkejut. Sungguh kejam.

"Oh, kau memiliki rekan baru yang cukup tangguh."

Draugr itu mengaum, suaranya memberikan efek debuff kepada sisi Lucius. Lucius mengernyit, sebelum dia sempat mengaktifkan stigma sanatio lucis, Sebastian menghentikannya.

"Jangan berpikir untuk melakukan hal-hal tidak berguna lainnya."

"Hah?"

"Kau pikir aku tidak tau apa yang ingin kau lakukan? Huh."

Sebastian menyerang Draugr dengan pedangnya secara langsung. Melihat ini Lucius tersentak kaget.

"Sebastian!"

Tepat ketika dia hendak menyusulnya, ratusan skeleton dan juga Zavier telah mengepungnya. Dia mendecakkan lidahnya kemudian segera mengaktifkan skill sword king dan sword of destruction sekaligus. Pedangnya terayun, menembakkan kilauan cahaya hitam yang sangat suram. Kekuatan penghancurnya menumbangkan skeleton dan mendorong mundur Zavier.

Di tengah waktu yang singkat itu, Lucius menerjang maju dengan kecepatan cahaya menggunakan skill indestructible light yang dikombinasikan dengan stigma body as light as a feather. Pedangnya lurus menuju jantung necromancer.

Pedang itu berkilau dengan divine power yang samar. Sanatio Lucis, stigma yang setara dengan skill para healer. Sesuatu yang tidak akan bisa digunakan untuk menyerang. Namun kali ini berbeda, kekuatan suci akan menjadi kelemahan terbesar dari necromancer yang memanfaatkan sihir hitam. Divine power yang terkandung dalam pedangnya semakin pekat, mors gladius menyala dengan cahaya yang sangat terang.

Pedangnya menembus jantung necromancer. Lucius terus mengalirkan divine power ke dalam pedangnya.

Necromancer itu meronta, namun tangan Lucius mencengkramnya dengan sangat erat. Kuku-kukunya menembus kulit necromancer yang dihiasi dengan benang hitam. Lucius menggigit bibirnya, tak lama dia kemudian membisikkan sesuatu.

"Maaf... Aku tidak bisa menyelamatkanmu."

Itu sudah terlambat. Nilam, gadis malang ini telah kehilangan hidupnya. Mana yang mati telah mengikis organ dalam di tubuhnya. Jika di biarkan, tubuhnya akan meledak.

"Setidaknya aku bisa menjaga tubuhnya dengan utuh."

Lucius bisa melihat mata Nilam yang memerah, air matanya akhirnya jatuh setelah sekian lama mengering. Gadis itu tersenyum, merasakan kebebasan yang sebentar lagi akan menjemputnya. Lebih baik seperti ini, mati sebelum membuat lebih banyak orang lain menderita.

Become an Evil Grand Duke [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang