5. PERBURUAN 5

6.4K 802 36
                                    

"Kakak, bukankah kau bilang tidak akan mengikuti perburuan?" - Estian terkejut dengan pernyataan Lucius yang tiba-tiba.

"Aku berubah pikiran." - Lucius menunggang kudanya. Kuda berwarna hitam yang selalu menemaninya dalam berburu maupun maju dalam medan perang.

Estian sedikit ragu dengan keikutsertaan Lucius, namun ia diam dan menunggang kuda putih miliknya. Eclair berada di sisi kanan Lucius dan Arthur berada di sisi kiri Estian. Lucius melirik Arthur dan berbicara, "Sir Arthur. Jika kau selemah itu, apa menurutmu kau akan berguna bagi pemilikmu?"

Arthur tersentak dengan pernyataan tajam dari Lucius. Di Kekaisaran Adelard, hanya ada beberapa swordmaster. Lucius yang terkuat, lalu di ikuti dengan Pangeran Emmanuel dengan atribut petir miliknya. Kemudian ada Marquess Asher dengan atribut bumi, dan terakhir ada Eclair dengan atribut hellfire yang kuat. Lalu akan muncul seorang pengembara dari utara, swordmaster dengan atribut keputusasaan yang bahkan bisa bersaing dengan Pangeran Emmanuel.

Arthur juga memiliki kualifikasi untuk menjadi swordmaster, namun dalam novelnya Arthur meninggal setelah melindungi Estian. Dedikasinya sebagai ksatria pelindung Estian sangat besar. Dan mungkin jika dia tidak meninggal saat itu, maka dia akan menjadi salah satu kaki tangan Estian yang paling bisa dipercaya.

"Saya sangat menyesal dengan ketidakmampuan saya, Yang Mulia Grand Duke." - tangan Arthur yang memegang tali kekang kuda gemetar.

Dia benar-benar menyesal dari dalam lubuk hatinya. Dia adalah seorang rakyat jelata yang miskin pada awalnya, saat perang meletus ia hampir mati. Namun siapa sangka, Grand Duke Lucius yang hanya pernah dia dengar rumornya, Grand Duke yang kejam seperti iblis dan dingin seperti salju di musim dingin menyelamatkan nyawanya.

Lucius menunggang kuda hitam miliknya dan duduk tegak menghadang pasukan musuh yang menyerang desa setempat. Punggungnya terasa sangat kuat, dan Arthur merasa aman saat berada di dekatnya. Bukan rasa takut seperti orang-orang biasanya.

Pada dasarnya, para prajurit baik prajurit dari Keluarga Edinburgh maupun prajurit resmi kekaisaran yang ikut serta dalam perang memiliki pandangan yang sama. Lucius merupakan komandan yang tegas dan adil. Dia disiplin dan juga dingin, namun dia juga memperhatikan keselamatan prajuritnya.

Sebisa mungkin, dia berusaha untuk menekan korban yang berjatuhan dari pihaknya dan maju menerjang kepungan musuh sendirian untuk membuka jalan bagi prajurit yang mengikutinya.

Emmanuel dan Lucius berada di Medan perang yang berbeda. Dan itu sebabnya Lucius bertanggung jawab penuh dengan medan perangnya sekarang. Dia tetap maju bahkan saat tubuhnya penuh dengan luka dan darah dari para korbannya.

Julukannya sebagai iblis yang membunuh tanpa berkedip memang benar adanya. Dia membantai banyak orang dari pihak musuhnya dengan sekali tebasan pedangnya, namun dia dihadapkan dengan master pedang lain. Master pedang dengan aura iblis yang kental.

Aura jahat yang mendistorsi sekitarnya, namun berkat atributnya yang juga merupakan atribut kematian yang berasal dari dunia bawah, tempat para orang mati dan iblis berkeliaran, dia tidak terlalu terpengaruh. Saat itu Lucius masih tidak tau identitas dari kelompok misterius yang mempengaruhi aliansi dari empat negara di Utara, namun apapun itu sudah jelas niat mereka sangat buruk.

Dia berhasil mengalahkan pria misterius itu, namun disaat terakhir sebelum pedangnya menusuk jantung pria itu, dia menghilang. Pria itu tersenyum sembari berkata, "Kita akan bertemu lagi, Grand Duke Lucius. Itupun jika kau masih bisa hidup setelah menerima racun dariku." - sebelum dia berteleportasi.

"Sepertinya penyihir gila itu yang membantunya." - batin Lucius.

Dan begitulah, Lucius yang terkena racun itu mencoba mengobatinya dengan venenum cudere. Namun bukan menekan racunnya, malah memperkuat tubuhnya.

Become an Evil Grand Duke [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang