Setelah Porta mengatakan itu, sebuah bayangan tampak terbang di tengah gumpalan awan hitam. Seolah makhluk itu lahir dari kegelapan, perlahan sosoknya muncul di udara dan menampakkan wujudnya.
Sayapnya melebar, warna matanya emas dan menyala di tengah kegelapan yang melahap langit. Makhluk itu mengaum dengan keras seolah sedang menunjukkan keberadaannya. Semua mata tertuju padanya, naga hitam yang terbang di langit.
Naga itu memiliki pupil reptil berwarna merah, tubuhnya di penuhi oleh aura yang menjijikkan seperti 'mana' mati.
Permaisuri ratu terdahulu dari Kekaisaran Osiris telah benar-benar menjadi entitas lain yang 'jahat'.
Lucius buru-buru menoleh ke arah Amenra. Pangeran itu tampak kehilangan fokus, pupil matanya bergetar dan wajahnya menjadi pucat. Ketakutan mereka menjadi kenyataan.
Belum selesai dengan mimpi buruk ini, sesuatu yang besar di kedalaman laut juga mulai bergerak. Bayangan hitam di dasar laut perlahan mencuat ke permukaan, tentakel-tentakel raksasa menggeliat dan menciptakan ombak raksasa.
"Sial."
Seolah era kekacauan kembali datang pada masa ini, mimpi buruk dalam sejarah dunia telah datang untuk membalas dendam.
Matheus memang telah bersiap untuk ini, namun di wajahnya masih terdapat ketidaknyamanan yang membuat Lucius sadar bahwa anak itu sedang ragu. Apakah dia bisa menang melawan entitas yang menjadi bayangan menakutkan dalam sejarah kelam Suku Paus?
Dalam hitungan menit, situasi terbalik. Bahkan pasukan dari sisi Lucius memiliki ekspresi terdistorsi di wajah mereka.
"Bagaimana? Bukankah ini baru menyenangkan?"
Suara Porta terdengar mengejek, itu membuat Lucius jijik. Dahinya mengernyit dan tangannya terkepal.
Melihat jauh ke tempat dimana Raja Odeus dan pasukannya telah terbantai habis, hanya menyisakan Raja Odeus dan beberapa bangsawan yang membantunya. Mereka telah sukses di tawan oleh kelompok pangeran kembar, Lucius setidaknya bisa merasa lega. Dia mengirimkan suaranya kepada Kaelo melalui alat komunikasi sihir untuk segera membawa pasukan pangeran kembar kembali ke Kekaisaran Odeus.
Bagaimanapun, peperangan ini sangat berbahaya. Jumlah penyerang dari sisi Lucius tidak menjamin keberhasilan mereka. Justru itu beresiko menjadikan pasukannya sebagai 'makanan' dari penyihir hitam dan naga hitam yang tengah melayang di langit yang dipenuhi kegelapan.
Kaelo segera membalas, "Manusia, Pangeran Neith dan Chenzira tidak mau ikut berteleportasi kembali. Mereka bilang ingin membantu."
Lucius berpikir sejenak sembari memandang tentakel yang siap menyerang kapan saja dan naga hitam yang sedang menunggu instruksi.
Kekuatan Neith dan Chenzira tidak lemah, mereka merupakan kandidat unggul dalam kebangkitan menjadi seorang ahli pedang. Karena itu Lucius memutuskan untuk mengizinkan mereka ikut dalam melawan Sectator.
"Baik, biarkan mereka bergabung dengan Nirvana. Dan Kaelo, kembali ke sisiku bersama Eden setelah tugas kalian selesai."
"Baik."
Eden telah menguasai sihir es sejak lama, namun kini dia telah mengembangkan sihir es kuno, itu seharusnya bisa membantu Matheus melawan kraken.
Ketika tatapan mata Lucius dan Porta bertemu kembali, dia bisa melihat senyuman liciknya.
"Mari bersenang-senang, Ksatria Naga."
Lucius mendecakkan lidahnya, merasa jijik dengan apapun yang Porta lakukan untuk memprovokasinya. Ketika Lucius mengalihkan pandangan ke atas, ke arah Estian dan Amenra, Lucius berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Become an Evil Grand Duke [ON GOING]
FantasiDion Leonardo yang tiba-tiba saja merasuk ke dalam tubuh dari seorang karakter di dalam novel. Karakter yang hanya di jabarkan dalam beberapa baris kalimat, seorang Grand Duke jahat yang juga merupakan kakak dari tokoh utama di dalam novel, Lucius M...