37. TEMAN LAMA 1

4.1K 556 20
                                    

"Dion."

Satu kata yang membuat semuanya jelas. Tian adalah Sebastian yang dia kenal.

"Jadi benar itu kau." Gumam Lucius merasa lega, namun juga bertanya-tanya bagaimana bisa Sebastian ada disini?

Sebelum dia bisa menyadarinya, air mata menetes di ujung matanya. Dia bahkan terkejut dengan air mata yang tiba-tiba. Sebastian mendekatinya perlahan, saat dia melihat Lucius berusaha menyembunyikan air matanya, dia merasa perih di dadanya. Sebastian memeluk Lucius, pelukan hangatnya membuat air mata Lucius mengalir tak terkendali.

"Uhhh."

"Maaf Dion. Aku tidak tau kau akan menjadi seperti ini. Tapi aku juga tidak bisa membiarkanmu mati di depanku, jika itu terjadi... Aku akan menjadi orang gila. Aku benar-benar akan gila."

Setelah beberapa menit terdiam, Lucius akhirnya membuka mulutnya untuk bertanya pada Sebastian.

"Bagaimana kau bisa ada disini? Dengan penampilan yang lebih muda dari yang aku ingat?"

Sebastian melepaskan pelukannya kemudian duduk di sampingnya. Dia menceritakan semuanya dari awal. Tentu itu membuat Lucius terkejut sekaligus yakin kalau semuanya bukan hanya kebetulan. Sebastian juga menjelaskan kalau penampilannya itu untuk menyesuaikan usia Lucius. Saat ini dia masih berusia delapan belas tahun, dan tidak mungkin jika dia bergaul dengan paman yang berusia empat puluh tahun.

Yah bukannya tidak mungkin, namun Sebastian merasa tidak nyaman jika hanya dia yang terlihat tua. Bisa di bilang dia meminta secara khusus untuk membuatnya terlihat paling tidak seperti pria berusia dua puluh tahun. Dan ya, itu berhasil.

"Wanita itu..."

"Dia bukan manusia."

Lucius mengangguk, memang dia yakin dengan sangat kalau wanita itu bukan manusia. Apakah dia Dewi? Dia harus memastikannya, dia harus ke Ibukota untuk menemui Saintess Latonia yang melayani Dewi Cahaya. Hanya Dewi itu yang Lucius tau.

"Tentang Aliansi Utara?"

"Sama seperti di dalam novelnya. Hanya saja waktunya di percepat."

"Ah.."

"Lalu, tentang menjadi pemimpin guild itu... Aku serius memintamu melakukannya."

"Tidak. Tidak mungkin aku melakukannya. Baginda Kaisar bisa saja mencurigaiku membangun kekuatan secara diam-diam untuk melakukan pemberontakan. Bahkan jika Kaisar sangat percaya pada ku, aku tidak tau apa yang akan para bangsawan itu termasuk permaisuri lakukan untuk memusnahkan Dukedom Edinburgh. Kau tau ini adalah tempat yang berbahaya."

"Lalu apa? Ini sama seperti pertempuran untuk menjadi guild nomor satu di dunia kita sebelumnya. Peperangan untuk memperebutkan kekuasaan."

"Sebastian..."

"Hah... Baiklah, tempat itu akan selalu kosong untukmu."

"Ah berbicara tentang Aliansi Utara, masih ada satu kerajaan yang belum bergerak sampai sekarang kan? Kerajaan dimana permaisuri berasal. Kerajaan Ellington."

"Memang selama dua tahun, mereka belum bergerak secara terang-terangan. Tentu saja karena permaisuri ada di Kekaisaran. Tapi mereka sudah mempersulit para penyihir menara dalam mendapatkan batu sihir. Sepertinya mereka berniat untuk menyulitkan para penyihir hingga kekuatan mereka melemah saat pemberontakan terjadi."

"Itu strategi yang masuk akal dan yang paling aman. Jika aku tidak salah menebak, Aliansi Utara bergerak dari barat melalui Hutan Mystica menuju Cassandrava Kingdom itu untuk mempermudah mereka melakukan serangan dari dalam Kekaisaran. Wilayah Marquess Maeglin pasti sudah bersiap untuk menyembunyikan mereka, atau bersiap untuk membawa mereka masuk diam-diam."

Become an Evil Grand Duke [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang