Pagi-pagi sekali, Kaitlin bangun dan keluar dari rumah Zivia menuju apartemen Raja. Kaitlin ingin meminta maaf kepada Raja dengan memasak sesuatu untuk Raja. Sesampainya Kaitlin di apartemen Raja, Raja ternyata masih tertidur pulas.
Kaitlin kemudian melancarkan aksinya untuk memasak. Sekitar tiga puluh menit, masakan Kaitlin selesai, namun Raja belum kunjung bangun. Kaitlin menuliskan pesan dan meletakkan nampan berisi masakannya beserta jus di dekat kasur Raja. Agar ketika laki-laki itu bangun, Raja bisa langsung menyantap masakan itu.
Kaitlin menunggu Raja bangun dari tidurnya dan menyandarkan kepalanya ke sofa sampai Kaitlin tertidur.
Raja merenggangkan otot-ototnya, menyingkap selimut dan menajamkan indera penciumannya. Raja mencium bau masakan Kaitlin. Ia hafal betul ini masakan Kaitlin. Kemudian Raja mengedarkan pandangannya dan menemukan nampan berisi makanan dan jus untuk ia santap pagi ini.
Raja meraih kertas yang di letakkan oleh Kaitlin disana dan membacanya.
Maaf, Ja, kemarin aku egois. Aku minta maaf sudah buat kamu marah. Tapi beneran deh, aku dan Dwiky hanya sebatas teman kantor.
Dan maaf juga, kalau aku bawa-bawa Tiffany dalam masalah ini. Padahal, dia nggak tau apa-apa.
Ini aku buatkan kamu sarapan, dihabiskan, ya?
Aku sayang kamu selalu, Ja.
Raja tersenyum dan beranjak keluar. Mencari keberadaan Kaitlin yang ia yakin masih berada di dalam apartemennya.
Benar saja, Raja menemukan Kaitlin tengah terlelap di sofa. Raja mendekati Kaitlin dan membelai wajah gadis itu lembut.Kaitlin menggeliat, saat ia membuka mata, Kaitlin menemukan Raja ada disana. Menatapnya dengan senyum lembut. Kaitlin meraih tangan itu dan memeluknya.
“Aku maafin kamu. Jangan di ulangi lagi, ya?”
Kaitlin menganggukkan kepalanya “Sarapan kamu sudah di habiskan? Aku pagi-pagi keluar dari rumah Zivia supaya bisa masakin kamu tau”
Raja menyipitkan matanya “Kamu menginap di rumah Zivia?”
“Iya”
“Ngapain?”
“Ya nggak ngapa-ngapain. Nginep aja”
Raja beranjak dan mengambil masakan yang dibuatkan Kaitlin tadi “Makan bareng, mau?”
Kaitlin menegakkan tubuhnya dan mengangguk lemah ala orang baru bangun tidur
“Suapi” Rengek Kaitlin. Melihat tingkah laku gadisnya ini membuat Raja menggelengkan kepalanya.
Raja kemudian memasukkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya.“Gimana? Enak?” Tanya Kaitlin yang dihadiahi anggukan biasa saja dari Raja
“Ih, ekspresinya begitu masa” Rengut Kaitlin
“Enak sayang, enak. Tapi masih kalah lah ya, sama masakan aku. Kamu harus banyak belajar lagi” Raja mengacak lembut rambut Kaitlin. Dan mereka kembali berbaikan pagi itu.
***
Disisi lain, Dwiky bersiap-siap untuk pergi keluar rumah. Dwiky menuruni anak tangga dan melihat keluarganya tengah sarapan pagi. Tanpa menyapa, Dwiky pergi begitu saja.
Melihat hal itu, ayah Dwiky memanggilnya “Dwiky”
Mendengar namanya dipanggil, mau tak mau Dwiky harus berbalik menghampiri ayahnya. Ia berdecih dan memejamkan matanya.
“Ada apa?” Dwiky berdiri disebelah ayahnya.
“Di rumah ini kamu masih punya keluarga. Bersikaplah sebagai anak yang baik” Ucap ayahnya dingin sambil memakan sarapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We? [Completed]
Teen FictionCinta akan membawamu pulang kepadaku. Meskipun langkahmu sudah terlalu jauh, aku yakin, kau akan kembali pada orang yang kau sebut rumah, yaitu aku.