34. Rahasia Raja

287 33 7
                                    


Angin malam ini terlampau kencang hingga membuat anak rambut Tiffany menutupi wajahnya. Sejak Samudra memaksa Tiffany pulang karena mengejar waktu, Tiffany mau tidak mau ikut pulang meski hatinya masih ingin menetap di sana dan bertanya maksud dari perkataan Raja.

Bagaimana mungkin Raja melupakannya? Apa sebenarnya hal yang telah terjadi tanpa sepengetahuannya?

Tiffany dan Samudra sudah tiga puluh menit duduk di depan rumah Tiffany tanpa pembicaraan apapun. Samudra menghubungi kantornya agar diberi izin pulang lebih cepat karena urusan mendesak. Dan di sini Sam sekarang, menemani Tiffany dengan kebingungan yang ada di dalam kepalanya.

Samudra takut jika Tiffany bertanya lebih lanjut tentang hal yang baru saja terjadi. Karena jika Tiffany sudah bertanya, ia tidak akan bisa merahasiakan apa-apa lagi.

Tiffany masih terbayang dengan tatapan yang Raja bagi tadi padanya. Dan kata-kata yang Raja lontarkan padanya.

“Maaf, Mba, apa sebelumnya kita pernah kenal?”

“Maaf kalau saya agak lupa”

Tiffany menoleh ke arah Sam “Kamu tau sesuatu?”

Tubuh Sam seketika menegak karena pertanyaan itu lebih cepat dilontarkan oleh Tiffany. Samudra ingin sekali lari dari keadaan ini. Jika ia menjawab Tiffany dan memberitahu kenyataan, ia merasa akan mengkhianati Raja.

Tapi jika Sam tidak memberitahu Tiffany, semua akan jauh lebih rumit nantinya.
“Aku tau, tapi, nggak sekarang, Ti”

“Kenapa?”

“Karena ini amanat dari Raja”

Tiffany mengernyitkan dahinya “Kalau kamu merahasiakan ini dari aku, aku harap kita nggak ketemu dulu”

Telak, ancaman Tiffany sampai pada Sam “Ti, kamu harus paham posisi ku”

“Semua ini buat aku bingung, Sam. Aku bingung Raja yang sekarang. Semua keputusan dan rahasianya nggak pernah lagi dibagi ke aku. Dia masih anggap aku sahabat atau nggak, sih?”

“Dia melakukan ini karena kamu sahabatnya, Ti”

“Dia menutup diri ke aku. Gimana bisa kamu bicara begitu?”

“Kalau dia mau menjauh dari aku, nggak begitu caranya. Nggak dengan cara pura-pura nggak kenal aku”

“Dia betulan lup-“ Samudra langsung menghentikan kalimatnya. Ia lupa, hampir saja mengatakan hal yang sebenarnya.

“Tolong, Sam. Apa yang kamu tau dan aku nggak tau?”

Melihat keputus asaan dari binar mata dan wajah Tiffany membuat Sam iba. Mungkin sudah seharusnya Tiffany mengetahui hal ini. Meskipun ia harus mengkhianati Raja, semua orang akan berada bersama Raja hingga akhir. Raja tidak akan lagi hanya memilikinya dan Lily, namun juga sahabat kecilnya, Tiffany.

“Tumor otak stadium lanjut” Samudra mengeluarkan kalimat itu dalam satu tarikan nafas. Dada Tiffany kemudian memedih dan menyempit. Tiffany tidak menyangka, hal ini yang di tutupi darinya. Bagaimana bisa?

“Raja mulai sulit dalam melakukan setiap kegiatannya. Kadang, Raja melupakan orang-orang di sekitarnya. Raja kadang kehilangan fungsi dirinya untuk beraktivitas”

Sam menghela nafasnya “Raja, sekarat, Ti”

“Maksud lo?” Tiba-tiba suara Kaitlin menggema. Mereka lupa, teman-teman Tiffany akan datang untuk menginap di rumah Tiffany.

Kaitlin mendekat ke arah Samudra untuk menuntut penjelasan “Apa maksud dari kalimat lo?”

Samudra terkejut melihat kedatangan Kaitlin bersama Zivia begitupun Keira. Ketiganya sama-sama terkejut dengan berita yang di bawa Sam.

“Kasih tau gue yang lo omongin itu bohong” Paksa Kaitlin. Namun Samudra hanya diam dan menunduk. Niatnya yang hanya memberitahu Tiffany, lenyap sudah. Dua orang yang Raja lindungi perasaannya kini tau sebelum waktunya.

“KASIH TAU GUE KALAU KALIMAT LO BARUSAN BOHONG!” Kaitlin menaikkan nada bicaranya dan mencengkram kerah baju Samudra.

“Tolong, Sam, tolong kasih tau kalau semua itu bohong”

Sam melepas tangan Kaitlin yang berada di kerahnya “Semua yang gue omongin barusan benar. Raja sekarat”

“Harusnya kalian nggak tau sekarang, karena Raja nggak mengizinkan siapapun tau soal ini kecuali keluarganya, gue, dan dokter Lily”

“Raja dan dokter Lily tidak pernah punya rencana untuk menikah. Raja meminta bantuan dokter Lily untuk menjadi calon istrinya di depan kalian, agar kalian membenci Raja dengan pilihannya yang nggak pernah bisa kalian tebak”

“Raja sengaja menjauhi kalian agar kalian tidak mengasihani Raja dengan kondisinya sekaligus akan merepotkan kalian kalau sampai kalian tau”

“Sejak kapan?”

“Semenjak malam waktu Raja berniat melamar Kaitlin”

Tiffany tiba-tiba melayangkan tangannya untuk menampar Sam. Hal itu membuat semua orang yang berada di sana terkejut “Kenapa lo baru kasih tau gue hari ini?”

Can We? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang