25. Sekali Lagi Hancur

226 27 7
                                    

Dwiky mengelilingi area rumah sakit mencari keberadaan Kaitlin. Setelah ibunya lelah mendengarkan ceritanya, ibunya jatuh tertidur. Cerita panjang mereka membuat mereka lupa keberadaan Kaitlin. Dwiky khawatir, Kaitlin akan marah padanya.

Dwiky menemukan Kaitlin yang berjalan ke arahnya dengan senyum. Dengan cepat, Dwiky membawa Kaitlin ke dalam pelukannya. Menghela nafas lega karena Kaitlin tidak meninggalkannya.

Setelah melepaskan pelukannya, Kaitlin menatap Dwiky lekat “Kenapa?”

“Aku pikir kamu marah dan pulang sendiri” Mereka berjalan melewati ruangan demi ruangan.

“Kenapa punya pikiran begitu?”

“Karena aku terlalu asyik sama mama, terus lupa sama kamu. Maaf, ya?” Dwiky menatap Kaitlin dengan tatapan sendu. Hal itu membuat Kaitlin tersenyum lembut.

“Aku ngerti, Ky, kamu butuh waktu berdua sama mama. Karena aku tau, banyak hal yang mau kamu ceritakan, kan?” Dwiky hanya mengangguk mendengar penuturan Kaitlin.

“Terima kasih, sudah mau mengerti, Lin” Dwiky menggenggam tangan Kaitlin dan menciumnya.

“Tapi aku memang agak kesal, karena di cueki begitu” Kaitlin melepaskan tangannya yang di genggam oleh Dwiky dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memasang wajah masam.

Dwiky terkekeh mendengar nada bicara Kaitlin yang terdengar manja “Jangan gitu dong, pacar” Ujar Dwiky yang membuat Kaitlin membalikkan tubuhnya dan menyipitkan mata sambil tersenyum tipis.

“Pacar?” Tanya Kaitlin menjahili Dwiky.

“Loh, tadikan kamu yang mengenalkan diri sebagai pacar aku. Tanggung jawab, loh, kamu, sudah buat mamaku percaya anaknya punya pacar” Goda Dwiky.

“Kan kita bisa pura-pura pacaran di depan mama kamu” Kaitlin meninggalkan Dwiky. Lantas Dwiky langsung mengikuti langkah Kaitlin dan berjalan mundur agar Dwiky bisa menikmati wajah Kaitlin.

Kaitlin menyapanya hanya terkekeh “Ngapain coba jalan mundur begitu. Nanti jatuh kamu”

Kaitlin membalikkan tubuh Dwiky agar berjalan seperti biasa. Kaitlin berjalan di depan Dwiky beberapa langkah. Dwiky langsung menarik tangan Kaitlin agar berbalik dan menatapnya.

“Ucapan kamu, benar adanya atau hanya untuk buat mama ku senang?”

Kaitlin memajukan wajahnya dan menaikkan kedua alisnya “Mau kamu, gimana?”

Dwiky mendekatkan lagi wajahnya ke arah Kaitlin “Kalau aku sih, mau pengakuan kamu di depan mama ku benar adanya”

“Ya sudah kalau begitu”

Dwiky menaikkan kedua alisnya “Apa?”

“Pacaran, kan?” Ujar Kaitlin serius.
Kaitlin tersenyum, mengangguk, dan meniup pelan ke arah mata Dwiky agar berkedip.

Lagi-lagi Kaitlin berjalan mendahului Dwiky. Perasaan keduanya bahagia sekarang. Dwiky berkali-kali mengepalkan tangannya girang. Senyumnya tak berhenti sejak tadi. Bahagianya double hari ini, mulai hari ini, dua wanitanya adalah miliknya. Ibunya sadar dan Kaitlin sekarang adalah kekasihnya

“Sayang, tunggu” Ujar Dwiky agak kencang kemudian berlari mengejar Kaitlin yang tak kalah bahagianya.

Seseorang menyaksikan hal itu dan membuat seseorang itu tersenyum getir. Seorang wanita yang memakai baju dokter menyentuh bahunya lembut

Are you oke?” Tanya wanita itu.

“Dari awal aku sudah nggak baik-baik saja. Sekarang, aku harus apa?” Setetes air matanya tumpah.

Can We? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang