13. Sekali Lagi Merelakan

256 40 0
                                    

Setelah melihat sekali lagi bahwa Raja benar-benar mencintai Kaitlin membuat Tiffany menyeret langkahnya untuk mundur. Selama itu Tiffany baru menyadari bahwa Raja memusatkan dunianya pada Kaitlin. Bahkan, saat ini Raja menjadikan Kaitlin sebagai alasan untuk bertahan hidup.

Tiffany setiap saat mencoba utuh dan mencoba tersenyum ketika Kaitlin ataupun Raja sedang bercerita secara masing-masing tentang betapa bahagianya mereka saling memiliki tanpa tau, senyum bahagia yang Tiffany keluarkan adalah palsu. Ia sesak. Karena perasaannya selama berpuluh tahun hanya sebatas harap pada sahabatnya sendiri.

Tiffany menempatkan dirinya sebagai tempat untuk sahabat-sahabatnya singgah. Tiffany menerima sahabat-sahabatnya menjadikan ia rumah meskipun ia tau, rumah yang ia sediakan tidak sekokoh itu. Ia mencoba lebih kuat dari sahabat-sahabatnya di tengah ia pun tidak pernah tau, arti rumah sebenarnya itu seperti apa.

Ia menyediakan rumah bagi semua orang beristirahat tanpa pernah perduli ia sendiri tidak memiliki atap yang kokoh untuk merasakan arti rumah.

Tiffany memandang Raja yang kini tengah bercermin. Membenarkan tatanan rambut dan kerah polo shirt miliknya

“Kamu yakin dengan keputusan kamu, Ja?”

Raja kemudian menoleh kearah Tiffany dan duduk tepat di sebelah gadis itu

“Kalau aku nggak yakin, aku nggak akan siap-siap dan minta kamu datang” Senyum Raja masih membuat Tiffany berdebar. Namun sekali lagi, Tiffany harus mengingatkan dirinya sendiri untuk segera menarik batas untuk mereka berdua.

“Terus kamu cuma mau pakai setelan begini untuk ketemu Kaitlin?”

Mendengar pertanyaan Tiffany membuat ia memandang setelannya sekali lagi “Loh, memang aneh, ya?”

Tiffany berdecih “Ya anehlah, Ja, masa iya mau melamar sahabatku dengan setelan seperti ini. Nggak ada spesial spesialnya”

“Oh, jadi dalam posisi ini kamu mau jadi sahabatnya Kaitlin? Oke, kamu boleh pilihkan baju yang akan aku pakai sesuai selera sahabatmu deh”

Tiffany terkekeh dan berjalan menuju lemari pakaian Raja dan memilihkan kemeja yang akan Raja pakaikan untuk melamar Kaitlin malam ini. Ya, Raja berencana untuk melamar Kaitlin malam ini. Mengertikah kalian betapa tersiksanya Tiffany berada di dalam ruangan ini bersama Raja?

Sebelum membuka lemari pakaian Raja, Tiffany memudarkan senyumnya dan menghela nafasnya kuat-kuat. Tiffany mulai memilih kemeja yang akan Raja pakai malam ini.

Raja sudah mempersiapkan semuanya. Meskipun sederhana, Raja hanya ingin Kaitlin mengingat momentnya, mengingat dirinya, bukan mengingat betapa mewahnya cara Raja melamarnya.

Tiffany masih sibuk mencari kemeja yang pas untuk Raja. Raja yang asyik memainkan ponselnya kemudian mengesah nafas pelan dan menatap Tiffany “Ti”

Mendengar namanya dipanggil, Tiffany hanya berdeham dan mengeluarkan dua setel kemeja dan mengangkatnya tinggi. Kemudian ia menghampiri Raja dan mencocokkan kemeja itu ke tubuh Raja.

"Kaitlin sudah selesai belum ya?"

“Sudah, mereka hampir selesai”

“Nah, kemeja ini cocok untuk kamu. Sana, cepat ganti” Lanjut Tiffany lagi

Raja meraih kemeja yang di pilihkan Tiffany. Sebelum Raja beranjak dari hadapan Tiffany, Raja menatapnya lembut.

“Ti”

“Hmm” Tiffany mengangkat kepalanya dan menatap mata Raja yang juga menatapnya.

“Terima kasih, sudah jadi sahabatku selama ini. Terima kasih sudah mempertemukan aku dengan Kaitlin. Mungkin tanpa kamu, kami nggak akan bertemu” Mendengar penuturan Raja membuat ia terdiam

Can We? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang