44

245 39 2
                                    



"Jadi begitu nak"


Aku memasang pose berpikir begitu ayah selesai menceritakan hal yang terjadi di tempat final kejuaraan piala dunia quidditch itu.


"Aku penasaran apa memang mereka dari dulu sering menunjukkan diri dengan mencolok atau ada hal yang membuat mereka melakukan hal ini? Untuk memberitahu kawanan mereka atau menunjukkan pada dunia bahwa mereka belum lenyap mungkin?" tanyaku begitu selesai berpikir tadi.


Orang tua orang tua itu memasang wajah berpikir. Memang sulit ya mengingat masa lalu mereka? Oh mungkin sebagian kaget karna cara berpikirku, mungkin?


"Tidak, dari dulu mereka memang mencolok" jawaban itu membuatku menghela nafas dan membuatku kembali berpose berpikir menunduk melihat ujung sepatuku.


Bagaimana ini, jika dari dulu mereka memang mencolok aku harus membuat kemungkinan yang seperti apa?


Tapi tunggu!


"Hal-hal yang terkait dengan si Voldy pasti selalu berada di dekat si Pottah" aku bergumam


"Jadi menurutmu begitu Lynx?" oh ayah mendengar gumamanku membuatku mendongkak 


"Iya, pasti begitu. Ditambah tahun ini ada turnamen besar bukan begitu?" kataku dengan mata memincing tajam menatap satu satu pegawai kementrian sihir.


"Bagaimana kau bisa tau?" si Weasley ini, sejauh mana dia mau meremehkanku?


"Aku juga berdarah Silva jika kau tak tahu" kataku malas membuatnya mengalihkan atensi pada benda lain asal bukan aku. Ck


"Karna kau sudah tau, buatlah beberapa kemungkinan Lynx" si Moony tidak sabaran membuatku mengalihkan tatapan tajamku padanya. Tapi karna matanya menunjukkan rasa penasaran yang tinggi begitu juga dengan ayah yang duduk disebelahnya membuatku kembali berpose berpikir.


Hah lelah juga pagi-pagi buta berpikir keras.


"Turnamen pasti butuh panitia, panitia para prof., prof yang sering berganti" aku mendongkak melihat mad-eye lalu kembali berpose berpikir.


"Aku curiga jika salah satu panitia dari sekolah yang berpastisipasi terdapat pelahap maut" kataku akhirnya.


"Tapi untuk apa pelahap maut mendekati Harry?" 


Ya mana kutahu!


Sekarang aku tahu berasal darimana kekonyolan para Weasley.


"Kupikir mereka akan membangkitkannya tahun ini" kataku asal.


Mereka memandangku cemas.


"Siapa maksudmu?"


"Hah? Si Voldy siapa lagi. Kan pak tua itu pernah bilang lenyap bukan berarti mati, ditambah sekarang pengikutnya mulai bergerak. Tak ada alasan bagi mereka untuk melakukan itu tanpa perintah"


Mereka hanya berwajah bodoh membuatku menghela nafas lalu melihat mereka dengan tatapan datar. Tua-tua bodoh.


Terserah mereka lah, aku berdiri dari dudukku meninggalkan mereka dengan pemikiran bodoh mereka. Aku yakin jika aku tak datang dan menyampaikan pendapatku mereka masih stuck di tempat. Aku sangat yakin itu!


Aku berjalan menuju kamar. Tapi Apollo menghadangku.


"Ada apa Apollo?"


"Ini penting master!" aku menghela nafas lalu berjalan mengikutinya.





o0o





Lupakan kejadian kemarin. Sekarang aku sedang duduk di kompartemen berhadapan dengan Bella, disampingku Draco dan dihadapannya siapa ya itu? Ntahlah yang penting itu perempuan. Bella dan perempuan itu cepat sekali akrab. Mereka mengobrol asik bahkan sampai tertawa-tawa.


Sementara dibagian aku dan Draco hanya terdiam. Aku yang malas membuka mulutku sementara Draco terus memperhatikan gadis itu.


"Ah Lynx, aku dan Astoria mau membeli makanan. Kau mau menitip sesuatu?"


Aku hanya tersenyum lalu menggeleng. Setelah itu mereka pergi.


"Kau dimabuk cinta sepupu?" tanyaku.


"Tanyakan hal itu pada dirimu sendiri sialan" katanya dengan wajah kesal membuatku tertawa lucu. Dan entah kenapa dia juga ikut tertawa.


"Kau tebak ada kejadian apa di bloody Hogwarts tahun ini Lynx?" tanyanya.


"Hmm? Entah, tak tahu, tak peduli" kataku cuek sambil mengalihkan padanganku pada jendela.


"Hehehe, turnamen triwizard!" dan ya setelah itu dia dengan semangat menceritakan tentang turnamen itu sambil meledek aku yang katanya tak tahu tentang turnamen itu yang aku iyakan saja.


Walau telinga serasa panas tak apalah yang penting dia bahagia. Ceritanya berhenti begitu anak-anak gadis itu kembali kedalam kompartemen dengan banyak cemilan di tangannya. Dan terjadilah adegan sebelum anak-anak gadis itu keluar kompartemen untuk membeli makanan. 


Hening untukku dan Draco lalu ramai untuk Bella dan teman barunya.






Voment



Sirius Son ɪv (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang