47

248 40 1
                                    


"Kita sambut nona-nona cantik dari akademi-" iya terserah

Aku menundukan wajahku lalu menuangkan lagi teh pada gelas. Menyesap pelan teh sambil memperhatikan para perempuan berseragam biru muda dengan wajah malas.

Tapi yang jadi sorotan adalah wanita jangkung di belakang mereka. Yaampun si Hagrid sepertinya kalah.

Jika tinggiku saja sedada Hagrid lalu bagaimana dengan tinggiku dan wanita itu? Yah malas juga untuk berpikir hal tidak berguna.

"Lynx!" suara itu membuatku mengalihkan atensi dari wanita jangkung yang sedang diberi sambutan oleh pak tua.

"Apa?" kataku sambil menaikan sebelah alis.

"Kau pasti akan jadi rebutan para gadis itu!" Goyle sialan.

"Berengsek kau!" kataku tersenyum geli lalu melempar sedikit daun teh padanya yang duduk di sebelah Draco. Dimana Draco duduk berhadapan denganku.

Dia hanya menghindar dengan menempatkan tangannya di depan kepalanya. Disusul dengan tawa para kawanan itu. Aku hanya mendengus geli.

Karna terlalu sibuk mengobrol, tiba-tiba pintu great hall terbuka lagi dan masuklah para lelaki botak dengan tongkat.

"Itu Victor Krum!" kata banyak orang disana membuatku mengangkat satu alisku bingung.

"Siapa Victor Krum?" karna banyak sekali yang berkata begitu membuatku tak tahan untuk bertanya.

Para kawanan ular menaruh atensinya padaku dengan ekspresi wajah 'serius?!'

Aku hanya membalas dengan mengangkat kedua bahuku dengan wajah tak berdosa membuat mereka menghela nafas.

Apa salahku?! Aku kan benar tak tahu!

Yah terserahlah.

Aku tak peduli lagi dan kembali menyesap tehku.

Api! Sialan jangan dekat-dekat pak tua jika ingin menyalakan api! Aku takut janggut putih itu terbakar haha.

Becanda pak tua, jangan dimasuk kehati.

"Karena kedua akademi sudah menampilkan pertunjukan mereka sekarang giliran kita sebagai tuan rumah. Hogwart berdiri!"

Serentak semua berdiri termasuk aku yang tersentak kaget dengan suara pak tua. Ngomong-ngomong kita memangnya akan menampilkan apa?

"Semua bernyanyi mars Hogwarts dengan kompak!" kata pak tua itu sambil mengeluarkan sihir berupa lirik mars Hogwarts.

"Draco, aku baru tau Hogwarts punya mars" kataku berbisik pada Draco dihadapanku saat orang-orang mulai bernyanyi.

Dia membalasnya hanya dengan tersenyum geli. Hei dia mengejekku!

"Sama" katanya pada akhirnya membuatku tersenyum geli juga.

Kami berdua hanya berdiri sambil memperhatikan Crabbe bernyanyi dengan semangat.

Dia ingin sombong ya? Yah dia pasti tak akan kepikiran sampai sana sih. Aku kasian dengan kondisi otak nya nanti.

Yaampun. Aku akan bersyukur jika fungsi pendengaranku tak rusak nanti. Sudah tidak kompak, suara mereka terkesan dipaksakan juga.

Aku menghela nafas lelah. Lihat para tamu saja melihat kita dengan bingung. Hentikan! Kalian mempermalukan diri kalian sendiri.

Setelah selesai kami duduk kembali, lalu para tamu juga duduk. Sialnya para lelaki botak itu duduk di meja kawanan ular.

Aku harusnya bersyukur, benar. Syukur mereka duduk disini, jika mereka duduk di meja ravenclaw bisa-bisa nanti mereka tertarik pada Bella!

Baiklah tolong pak tua cepat selesaikan pengumumannya.

Ck, pasti akan lama. Aku akan berterima kasih pada Apollo nanti karna sudah membawakan kue kering yang sekarang ku simpan di lengan jubahku.

Jadi aku mengambil piring penuh kue kering itu dari lengan jubahku lalu menyimpannya di hadapanku.

Mengambil satu kue kering lalu mengunyah pelan. Saat menyesap teh aku melihat ekspresi Crabbe.

"Kau mau?" tanyaku pada nya.

Dia hanya mengangguk, aku menyodorkan piring kue kering dihadapannya dan dia mengambilnya.

Draco sudah pindah tempat duduk. Alasannya ingin dekat dengan Krum. Terserah dia, aku saja tidak tau yang mana Krum Krum itu.

"Jika kalian mau ambil saja" aku berkata begitu karna sepertinya bukan hanya aku yang kelaparan disini.

Mereka mengambil masing-masing satu, jadi masih ada sisa sedikit di piring. Setidaknya mereka tau tata krama.

Langit-langit Hogwarts pun ikut mengamuk, membuat anak-anak perempuan menjerit histeris. Mungkin dia juga marah karna melihat kami yang menunggu makanan ini.

Mad-eye kau terlalu mencolok untuk kesan pertama yaampun!

Mencolok? Aku jadi ingat percakapan dengan para orang tua di kediaman Black kemarin.



Voment

Rungkad ah gaes loba nu kawin.
Ngadeluk weh ondangan jeung ngabesan🗿

Sirius Son ɪv (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang