74

206 34 7
                                    

Kami sampai, sangat ramai disini. Tapi kami tak masuk, menunggu pasangan kami terlebih dulu.

"Lihat Draco, disana pasanganmu menunggu" lihat dia salah tingkah sampai tersenyum lebar begitu.

Aku jadi merinding.

Draco menghampiri pasangannya begitu juga yang lainnya. Menyisakan aku sendiri.

Untungnya tak menunggu lama. Fleur dan rombongannya datang. Aku berjalan hingga kehadapannya, mengulurkan tangan kananku lalu sedikit membungkuk.

"Maukah kau berdansa denganku?" hanya basa-basi tak perlu di pikirkan.

Dia tersenyum tapi tak menutupi rona kemerahan di pipinya. Menerima uluran tanganku, lalu aku mengecupnya pelan.

Aku mengangkat tangan kiriku lalu menempatkannya di pinggang, membawa tangan Fleur untuk memegang tangan kiriku.

"Apa kabarmu?"

"Aku baik, bagaimana kabarmu Lynx?"

"Aku juga baik, terima kasih" kami berdua terus tersenyum.

"Ayo kita berkumpul bersama para peserta triwizard yang lain" aku mengangguk lalu berjalan pelan menghampiri Diggory yang sudah bersama pasangannya dan Krum.

Aku berjabat tangan dengan Krum lalu Diggory, dia juga mengenalkan pasangannya yang bernama Cho Chang padaku.

Mungkin dia ya kekasih Diggory yang disukai Pottah itu?

"Bagaimana kabar kalian?"

"Aku baik Lynx, terima kasih sudah mengobatiku saat itu" Diggory menjawab membuatku mengangguk sambil tersenyum.

Krum juga bilang kabarnya baik.

"Ngomong-ngomong aku masih tak menyangka kau akan berpasangan dengannya" dia bicara pada siapa?

Padaku atau pada Fleur?

Yah terserahlah, aku dan Fleur hanya menanggapinya dengan terkekeh. Tapi memang benar, sepertinya seisi Hogwarts terkejut Fleur berpasangan denganku.

Owo datang menyuruh kami berbaris, lalu aku dan Fleur di posisikan di barisan paling depan.

Para peserta triwizard sudah berkumpul. Pottah bersama salah satu si kembar waktu itu dan yang mengejutkan, Krum bersama Granger.

Aku menggenggam tangan Fleur lalu membenarkan posisi tangannya. Kami berpandangan lalu tersenyum.

Apa dia canggung ya?

Pintu great hall terbuka, memperlihatkan mewahnya pernak pernik hiasan. Di tengah-tengah terbuka jalan lebar untuk kami sementara para murid di sisi kanan dan kiri menyambut sambil bertepuk tangan.

Aku dan Fleur berjalan paling duluan. Sambil tersenyum aku memperhatikan sekitar. Mengedipkan satu mataku saat melihat teman-temanku mereka menanggapinya dengan tersenyum, lalu seringai menjengkelkan, dan tatapan semangat.

Sampai di tengah-tengah great hall. Aku langsung memposisikan diri untuk berdansa. Menempatkan tangan kananku di pinggang Fleur lalu tangan kiri yang menggenggam tangan kanannya. Sementara tangan kiri Fleur di tempatkan di bahuku.

Kami bertatapan sambil tersenyum. Lalu musik dimulai. Kami bergerak dengan mulus, aku bergerak maju dan Fleur mundur.

Setelah itu pergantian posisi tangan dan aku yang bergerak mundur. Memegang kedua pinggangnya lalu mengangkatnya sambil berputar, menurunkannya lalu berputar lagi. Dan ulangi dari awal.

Aku cukup menikmatinya, Fleur juga berdansa dengan lancar. Tak ada masalah seperti menginjak kaki atau salah langkah. Kami terus bertatapan sambil tersenyum.

Lalu pak tua dan owo ikut bergabung, diikuti yang lainnya. Membuat lantai dansa yang tadinya hanya kami berdelapan menjadi sesak.

Nah sekarang saatnya tugas.

Aku memperhatikan sekitar, mencari-cari orang yang selama ini ku curigai.

Kepala sekolah orang-orang botak sedang berdansa lalu sekarang tinggal mad eye.

Dia di pojok ruangan memangku ferret. Dia mengejek Draco? Jangan pikirkan itu dulu.

Dia memperhatikan sekitarnya lalu meminum sesuatu di saku nya. Aku curiga itu bukan fire whiskey sih.

Setelah dia meminumnya kepala hingga tubuhnya bergetar sebentar, setelah itu sudah.

Apa itu candu nya? Aku tak pernah tau mad eye kecanduan ramuan?







Voment

Ayo coment gaes,
Komen kalian = Semangat saya
Beneran loh no tipu²
Ngakak juga baca coment yang kesel sama Arlynx😂
Untung bukan ama sy:)

Sirius Son ɪv (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang