Meraih pipi nya dengan tangan kanan ku, lalu mengusapnya dengan ibu jari pelan.
Dia terbawa suasana, mendongkak untuk membalas tatapanku.
Entah berapa lama waktu yang berlalu, tapi posisi ini tidak berubah sedikit pun.
Aku terus menatap netra kehijauannya dengan intens. Sementara dia menatap mata abu-abu ku dengan terpesona.
Ditambah gemuruh suara air yang bergerak entah karna makhluk di dalam nya atau karna angin musim dingin dan suara kepakan burung yang terbang berlalu-lalang.
Membuat suasana ini semakin nyaman.
Tanpa sadar, hidung kami mulai bersentuhan. Hembusan nafasnya yang hangat terasa di wajahku.
"May i?" tanyaku berbisik sambil terus menatap matanya.
Dia mengangguk pelan membuat hidung kami bergesekan.
Setelah itu, dia memejamkan matanya.
Aku memiringkan wajahku ke kiri, lalu ikut memejamkan mata.
Bibir yang bertabrakan pelan, saling mengecup di waktu yang sama. Melumat lalu membalas, membuka sedikit bibir membuat kesempatan lidah untuk menjelajah. Beradu dengan lidah lainnya sambil mengeksplorasi isi mulutnya.
Meremas bahu tanda kekurangan oksigen membuatku melepaskan ciuman kami dengan perlahan.
Benang saliva terputus saat wajah saling menjauh. Menyatukan hidung sambil menghirup udara dengan rakus, ternyata sekarang aku memeluk pinggangnya dengan tangan kiri sementara tangan kanan tetap di posisinya. Saat itu juga dia memeluk leherku, lalu meremas bahu karna kekurangan oksigen.
Dia terkekeh, aku bingung tapi tak lama ikut terkekeh entah apa yang lucu. Mungkin karna tertular?
Menyatukan dahi aku memeluk pinggangnya erat, dia juga memeluk leherku. Kami memejamkan mata, tapi tak melanjutkan yang tadi. Sudah cukup untuk hari ini.
Kami bergerak ke kanan dan ke kiri dengan pelan, seperti dansa yang diiringi suara alam.
Angin musim dingin berhembus kencang, membuat siapa saja yang terkena merinding kedinginan.
"Apa kau kedinginan?" aku membuka mata, berbisik mengkhawatirkannya.
"Yah, mulai terasa saat kau bertanya" dia ikut membuka matanya lalu tersenyum membuatku kembali menatap netra kehijauan itu.
"Kalau begitu ayo kita kembali" aku tersenyum tipis, dia mengangguk menyetujuinya.
Aku mempertahankan posisiku. Menoleh ke tempat meja dan segala macamnya di sebelah kiriku. Mengulurkan tangan kiriku ke tempat itu.
Segera meja, kursi, peralatan teh, serta piring-piring camilan yang sudah kosong bergetar. Lalu dengan cepat mereka masuk ke dalam lengan jubahku.
Slub! Slub! Slub!
Aku kembali menatapnya, mengecup bibirnya singkat lalu tersenyum jahil. Bagaimana tidak? Setelah ciuman intens tadi, wajahnya masih saja memerah.
Aku melepaskan pelukanku, lalu menggenggam tangan kanannya. Berjalan beriringan menuju kastil dengan obrolan hangat di tengah musim dingin.
Tanpa di sadari, banyak mata memperhatikan setiap pergerakan kami.
o0o
"Sudah sampai, kita bertemu lagi saat makan malam"
"Iya, sampai jumpa Arlynx" tak lupa senyum manis yang menghiasi wajah seperempat veela nya.
Aku tersenyum lalu melambaikan tangan.
Berbalik badan berjalan menuju asrama para ular.
Berjalan santai sambil sesekali tersenyum, mengingat kejadian tadi.
"Hai Lynx!" seseorang dari asrama hufflepuf menyapa sambil tersenyum di lorong.
"Halo" aku membalas sambil tersenyum juga.
"Hai Arlynx" gerombolan gadis ravenclaw menyapa di dekat taman sambil tersenyum malu-malu.
"Halo" aku menjawab sambil tersenyum.
Nama Black sepertinya tak terpakai disini. Mereka kebanyakan memanggilku Arlynx, yah bersyukur juga sih.
Keluarga itu kan terkenal sebagai penganut pureblood. Berbeda denganku yang biasa saja.
Lagipula sebenarnya untuk apa mereka repot-repot mengurusi para muggle atau muggleborn itu?
Bukankah itu sama saja dengan mereka merasa terancam?
Seharusnya mereka berpikir, jika tak ada muggle atau muggleborn bagaimana dunia ini berjalan.
Memangnya mereka mau bekerja sebagai sekretaris para pureblood lainnya?
Ck, bikin kesal saja.
"Pureblood" tapi tetap saja.
Aku dikelilingi dengan orang-orang yang, yah seperti kata sandi asrama.
"Oi Arlynx!"
Voment
Setelah kemaren kejang-kejang karna momen Arlynx X Arabella.
Sekarang nambah kejang kgk nih sama momen uwu Arlynx X Fleur?
Hehe, maafin aja ya gaes ya.
Tim mana?
Arlynx X Fleur
Arlynx X Arabella
Arlynx X Jessica
Arlynx X Madam Pomfrey😂
Pilih jagoanmu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirius Son ɪv (end)
FanfictionTahun keempat Arlynx di Hogwarts dipenuhi dengan kata umpatan pada orang-orang kementrian sihir. Di tahun ini, Arlynx selalu membantu Harry Potter yang mungkin membuat hubungan keduanya semakin erat. Sirius Son ɪ (end) Sirius Son ɪɪ (end) Siriu...