99

144 23 0
                                    

"Akan ku temukan jawabannya!"

Brakk!

"Ada apa Pottah?"

Padahal aku sedang berjalan dengan santai. Tapi malah disuguhi pemandangan begini.

Pottah hanya menggelengkan kepalanya.

Aku tak bertanya lebih. Jadi kami hanya berjalan beriringan tanpa percakapan.

Lagipula sudah tertebak percakapan apa yang dia dan AG.

Pasti polyjuice.

"Arlynx, apa menurutmu mimpiku itu ada artinya?"

Aku mengangkat satu alis.

"Mimpi hanyalah mimpi Pottah, dia hanya bunga tidur"

"Jangan kau pikirkan jika tidak mau. Kau hanya akan membuat dirimu cepat gila" Pottah mengangguk.

Kami berpisah di persimpangan antara asmara griffindor dan dungeon.







o0o





"Apa yang mereka lakukan?"

"Perkumpulan para pria?"

"Kau tak melihat pemberitahuan di papan pengumuman?"

"Apa memangnya?"

"Kelas kharisma bersama Arlynx"

"Memang begitu bacaannya"

"Sepertinya hampir semua laki-laki tahun ke tiga sampai tahun ke tujuh ikut ya"

"Ugh suasananya sangat tenang"

"Entah kenapa tiba-tiba aku jatuh cinta"

"Pada siapa?!"

"Arlynx tentu saja!"

Ya benar. Kelas kharisma ku sudah di mulai. Bertempat di taman tempat pelajaran terbang dulu. Kini ada empat meja panjang. Setiap di depan satu orang tersedia teh dan peralatannya.

Suasana saat ini, mereka sedang menikmati teh dengan postur tubuh yang aku ajarkan dengan setengah mati. Berbeda dengan saat-saat awal tadi, dimana aku hampir gila di buatnya.

Sebelumnya~

"Selamat datang di kelas kharisma bersama Arlynx"

Di depan sana, di sebuah meja tunggal terduduk Arlynx menyambut orang-orang yang bersedia mengikuti kelas ini.

"Silahkan duduk"

Saat para peserta duduk, Arlynx berdiri. Bersiap untuk mengajar.

'Entah ini berhasil atau tidak. Merlin do'a kan aku'

"Aku yakin kalian disini dengan berbagai macam tujuan"

"Ada yang memang tertarik atau pun hanya mencari-cari kesalahanku" Arlynx tersenyum lalu melirik ke orang-orang dari tahun atas yang memalingkan wajahnya dengan keringat dingin mengalir dari pelipis mereka.

"Apapun tujuan kalian, mau baik atau buruk. Aku akan tetap mengajari kalian menjadi seorang gentle man!" mengepalkan satu tangannya ke atas dengan ekspresi optimis yang tinggi.

"Di depan kalian sudah tersedia berbagai macam peralatan" dia kembali menatap para peserta dengan senyuman dan kedua tangan terbuka.

Teko, gelas, tatakan, teko air, teh dan lain-lain.

"Dimulai dari hal sederhana, tata krama saat makan"

Tralala~

Meskipun banyak yang protes, tapi setelah melihat tatapanku mereka tetap mengikuti arahanku.

Sirius Son ɪv (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang