Tak lama setelah itu, dia kembali menatapku. Semburat tipis tak hilang begitu saja.
"Saat pertama melihatmu, kukira kau orang yang tak tersentuh" katanya dengan wajah mengingat-ingat.
"Benarkah?" aku bertanya penuh penasaran.
Dia mengangguk membenarkan.
"Saat aku masuk great hall, tatapan matamu sangat tajam. Tapi kau juga tertawa bersama teman-temanmu"
Dia sudah memperhatikanku saat pertama kali dia sampai?
Luar biasanya diriku.
"Lalu prof. Dombledore memanggilmu saat kejadian peserta keempat, awalnya aku bingung tapi saat dijelaskan oleh Madame sesaat setelah itu aku mengerti" Aku diam mendengarkannya.
"Hei Lynx, ayo kita berkencan"
Ha?
Haaa?!
Bebebebeneran nih?
Aku terkejut membelalakkan mata. Tapi untungnya wajahku tetap ter kontrol.
"Aku punya kekasih" aku menjawab sambil mengalihkan atensiku. Menggoyang-goyangkan gelas di tangan, mengikuti orang dewasa kan?
Eh? Aku lupa kemarin putus cinta.
"Aku tau" kata-kata nya membuatku kembali menatapnya, tapi ternyata dia sedang melihat anak-anak yang lain juga.
"Aku juga tau kau baru putus kemarin, memangnya siapa yang bisa ketinggalan tentang berita seorang Arlynx Black? Bahkan saat kau bersantai di pinggir danau hitam pun mereka tau" diakhiri terkekeh lalu kembali menatapku.
"Memangnya, kau tak mau merasakan yang lebih dewasa?" dia tersenyum lembut padaku.
"Oke"
Sialannnn!
Mulutku terbuka sendiri!
Apa ini kekuatan veela? Sepertinya iya. Tak mungkin aku terhipnotis begitu saja.
"Tapi, hanya saat kau berada di Hogwarts" aku buru-buru menambahkan kata-kata ku.
Dia tersenyum senang, setelah itu meraih tanganku lalu membawaku ke lantai dansa.
Ternyata lagu nya sudah berganti. Menjadi lebih tenang, dan romantis?
Dia memeluk leherku, sementara aku memeluk pinggangnya. Dia juga menyenderkan kepalanya di dada ku. Kami ikut bergerak mengikuti lagu.
"Jantungmu berdegup kencang"
Benarkah?
"Karna baru memulai hubungan baru aku jadi bersemangat" diakhiri senyuman.
"Benarkah? Senang mendengarnya" lalu dia mengeratkan pelukannya.
Great hall sudah mulai sepi. Hanya tersisa beberapa pasangan, ya di pojokan.
Jadi aku memutuskan untuk kembali ke asrama. Tentu saja setelah mengantar Fleur.
"Istirahat lah, kau pasti lelah" dia mengangguk sambil tersenyum.
Lalu aku membalas senyumnya, menangguk lalu berbalik pergi meninggalkannya.
"Lynx?" dia memanggilku, sontak aku membalikkan tubuhku kembali ke hadapannya.
"Ya?" aku mengangkat satu alisku.
Dia lalu berjalan cepat ke arahku. Menabrakan dirinya ke tubuhku lalu memeluk erat.
Aku yang bingung dengan kejadian tiba-tiba ini hanya membalas pelukan itu dengan pelan.
Dia merenggangkan pelukannya lalu menempatkan kedua tangannya di dada ku sambil menatapku dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirius Son ɪv (end)
FanfictionTahun keempat Arlynx di Hogwarts dipenuhi dengan kata umpatan pada orang-orang kementrian sihir. Di tahun ini, Arlynx selalu membantu Harry Potter yang mungkin membuat hubungan keduanya semakin erat. Sirius Son ɪ (end) Sirius Son ɪɪ (end) Siriu...