"Pfft-" Draco menahan tawanya di sebelahku.
Hahh.
"Iya iya baiklah, sekarang bangunlah kalian"
Mereka bangun lalu menatap wajahku. Aku bilang saja sesudah tugas kedua ini, besok mungkin baru kita lakukan.
Lalu mereka setuju, dan kembali pada posisi mereka masing-masing.
Aku kembali menghadap air.
Tiba-tiba muncul kepala, itu Fleur.
"Lynx!" orang-orang mulai panik.
Tentu, dia tidak membawa hartanya.
Aku berlari mendekat.
"Accio" Fleur melayang lalu mendarat di dekat kaki ku.
"Berikan itu!" aku menarik handuk secara kasar dari orang lain.
Menutupi seluruh tubuhnya sambil memeluk. Lalu aku mengeluarkan ramuan yang aku buat sekalian bersama ramuan tertentu itu.
"Ini minumlah perlahan" aku membantunya minum ramuan.
Dia terengah-engah. Lalu meminum ramuan itu.
"Arlynx, bagaimana ini?!" dia memeluku dengan panik.
Badannya gemetar, antara kedinginan dan rasa khawatir. Aku menepuk terkadang mengelus punggungnya.
Tubuhnya berangsur-angsur tenang.
"Tenanglah, Pottah tak akan mengabaikan ini. Untuk kali ini, percayalah padanya" aku menatapnya dengan yakin.
Lalu teman Fleur mengambil alih posisiku. Karna di kerumuni teman-temannya, otomatis aku tergeser ke belakang.
Ya sudah.
Aku juga sudah memberi ramuan supaya dia mendingan. Jadi aku berjalan menjauh saja.
Tujuanku tadinya kembali ke teman-temanku yang lain. Tapi pak tua itu menginstruksikan aku untuk mendekat.
"Tak bisa melewati grindylows" kataku sambil melipat kedua tangan.
[Payah]
[Apollo]
[Sorry master!]
[Tapi memang benar]
[Master!] aku terkekeh dingin.
Para prof. dan para panitia memperhatikan Fleur yang di kerumuni teman-temannya.
Tak lama setelah itu, muncul Diggory dengan Chang membuat para penonton bersorak.
Aku meninggalkan para orang tua itu menuju Diggory dan Chang. Mengambil dua botol ramuan, aku secara paksa menempelkan botol itu di antara bibir mereka.
"Habiskan" kataku datar.
Mereka berdua yang terduduk di bawah melihatku dengan wajah terkejut, lalu menelan ramuan itu dengan cepat.
Mungkin karna efek ramuan itu memang cepat, Diggory dan Chang berterima kasih. Aku menanggapinya dengan anggukan kecil.
Setelah itu Granger dan Krum yang berwujud setengah hiu muncul ke permukaan.
Aku lagi-lagi berjalan menuju mereka lalu melakukan hal sama seperti pada Diggory dan Chang.
Sekarang tinggal menunggu Pottah, tapi dari cerita Diggory barusan. Katanya Pottah yang sampai terlebih dahulu di tempat itu.
Tapi sampai sekarang, dia belum muncul juga.
Aku yakin dia pasti menunggu Fleur mengambil hartanya.
Yah, bagaimana pun juga dia pasti tak akan mengabaikan yang lain.
Jam berdenting menunjukan satu jam sudah terlewat.
Orang-orang menunggu dengan cemas. Bahkan mad-eye atau mungkin yang palsu, berjalan bulak balik tak karuan.
Untungnya, muncul dua kepala dari dalam air.
Itu Weasley dan Gabriel. Syukurlah.
Fleur menghampirinya dan membantu mereka naik.
Aku diam, menunggu Pottah di tempat.
Hingga, Pottah keluar seperti tertolak oleh air. Dia langsung terbaring di dekat pak tua.
Aku menghela nafas lega. Sudah melihat Pottah, jadi aku menghampiri Gabriel yang juga berjalan menuju Pottah.
"Semua juri harap berkumpul!"
Saat Fleur berterima kasih pada Pottah aku memberikan botol ramuan pada Weasley lalu Gabriel.
"drink, you feel better" kataku dengan halus.
Gabriel tidak menjawab saking gemetaran tubuhnya. Dia hanya mengangguk sekali.
Aku memakluminya.
Meninggalkan mereka berjalan menuju para panitia berkumpul. Aku mendengar pendapat mereka dan juga keputusan akhirnya.
Keputusan akhir yang ku pikir kurang adil. Tapi itu memuaskan aku yang berada di sisi Pottah saat ini.
Ternyata begini rasanya jadi pihak yang di dukung. Yah, selama ini kan aku berada di pihak yang bersebrangan dengan Pottah.
Jadi aku tak tahu bagaimana rasanya.
Bukan berarti aku berada di pihak kegelapan loh ya. Aku kan slytherin, sudah pasti di pihak teman-temanku bukan? Untuk saat ini saja.
Pendukung Krum menyoraki namanya dengan lantang.
"Krum! Krum! Krum!" jujur itu agak menganggu.
Kepala sekolahnya juga mendukung. Bagus sih jika untuk menyemangati pejuangnya.
Tapi harusnya tadi, sekarang beda cerita.
Voment
Tadi ada yang utbk kah?
Lupa nggk nyemangatin kemaren.
Sukses terus ya, jangan gampang nyerah✊
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirius Son ɪv (end)
FanfictionTahun keempat Arlynx di Hogwarts dipenuhi dengan kata umpatan pada orang-orang kementrian sihir. Di tahun ini, Arlynx selalu membantu Harry Potter yang mungkin membuat hubungan keduanya semakin erat. Sirius Son ɪ (end) Sirius Son ɪɪ (end) Siriu...