66

205 33 5
                                    

"Apa yang kalian tertawai?" oh lihatlah kasian sekali dia.

Apa dia tak menyadarinya?

"Itu bukan untuk Ginny, itu untukmu" kata-kata Granger membuat meja Griffindor riuh dengan suara tertawa.

"Setelan jas"

"Setelan jas? Untuk apa?"

"Bukankah sudah jelas? Yule ball" kataku diakhiri meminum teh.

Tetapi itu ditanggapi dengan tatapan bingung Weasley dan Pottah. Oh ayolah, bukankah dia peserta turnamen dan teman peserta turnamen? Mengapa mereka tak tahu hal itu.

Aku mengehela nafas.

"Jangan bilang kalian tidak tahu tradisi triwizard?"

Tentu saja mereka menggeleng. Membuatku menghela nafas kembali.

"Yang penting, kau tetap mau memakai itu untuk acara penting Weasley? Bukankah memalukan? Apalagi acara ini wajib membawa pasangan" kataku memanasi Weasley.

Biarlah, sekali-sekali bercanda tidak apa bukan?

Dia tampak berpikir. Mungkin, dia tidak mau memakai setelan jas itu. Tetapi dia tidak tahu akan memakai apa. Jika sudah begini, bukankah orang dermawan lagi tampan harus membantunya?

"Jika kau mau, aku bisa meminjamkan satu untukmu" kataku santai tersenyum remeh sambil menopang dagu pada tangan kananku.

Dia menatapku penuh minat. Apa-apaan? Dilihat dari jauh pun sudah terlihat aku ini mengejeknya kan?

Hahh sudahlah.

"Kau bersungguh-sungguh?" katanya sambil berjalan mendekatiku.

Aku meresponnya dengan menganggukan kepala.

Lalu berdiri dan meninggalkan Apollo yang tertidur di sampingku terduduk.

Biarlah, lagian siapa yang menyuruhnya meninggalkanku mendengarkan obrolan membosankan?

Ternyata Weasley cepat tanggap. Dia berjalan mengikutiku, Pottah juga ikut. Penasaran mungkin? Atau cemas temannya jadi sasaran keusilan? Entahlah.

"Tunggu lah di menara astronomi, nanti aku menyusul" kataku sambil berjalan menuju asrama slytherin.





o0o





"Apa ini Lynx? Kau berkhianat?"

Ya ampun dipikir mereka masih bocah?. Aku hanya melihat mereka datar.

Sekarang ini aku dihadang gerombolan Draco dan kawan-kawannya setelah aku turun dari menara astronomi.

Cukup lama Weasley memilih setelan jas nya. Wajar saja, bentuk tubuhku dengannya berbeda. Dia sedikit berisi.

Alhasil dia memilih setelan jas yang ku rencanakan akan dipakai saat tahun kelima nanti. Tak apalah.

Aku memberikan itu padanya. Tentu saja. Malas sekali memakai benda bekas.

Kembali lagi ke saat ini. Posisiku sekarang bersandar pada dinding lalu diapit oleh Goyle dan Crabbe di kanan kiri. Draco, Nott, Parkinson dan Zabini berdiri di depanku. Terlihat seperti perundungan bukan?

Mereka semua berwajah sangar, tapi tenang saja. Tak akan ada yang berani menyakitiku, setidaknya aku harus menanam itu dalam hati.

Aku tak terintimidasi dengan tatapan mereka, tentu saja. Tinggi ku mencapai telinga Zabini, jadi mereka yang menatapku sangar terlihat seperti bocah yang kekurangan uang jajan.

"Tenanglah, tidakkah kalian kasihan pada Weasley? Pakaian itu terlihat sangat populer kan?" kataku santai disambut dengan tatapan heran mereka.

"Populer?"

"Ya, mungkin saat Godric Griffindor berumur 16 tahun?"

Mereka berpandangan sejenak mencoba memahami perkataanku barusan. Setelah itu mereka tertawa dengan kencangnya. Membuatku ikut terkekeh jadinya.

"Kau benar Lynx, dipikir-pikir aku jadi ikut kasihan juga haha" Draco memukul-pukul bahuku sambil tertawa.

Hahh, kebiasaan yang buruk.

"Jadi karena itu?" Nott bertanya sambil mengusap ujung matanya yang berair karna tertawa berlebih.

Aku mengangguk membenarkan.

Setelah mereka selesai dengan tawa mereka. Kita beralih mengobrol santai. Posisiku seperti tadi, tapi sekarang terlihat lebih manusiawi.

Kami mengobrol sambil melihat anak-anak yang berkumpul di taman sebelah sana.

Lalu kami perhatikan gerombolan anak-anak Beuxbatons yang berjalan di pimpin oleh Fleur Delacour. Dia sadar diperhatikan olehku lalu tersenyum, tentu saja aku balas tersenyum juga.

Tapi tunggu. Mengapa dia terus berjalan mendekat?!

Tidak,

JANGANNNNNN!!!










Voment

Gimana crazy up nya?
Kurang memuaskan kah?
Maafin ya wkwk

Sirius Son ɪv (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang