75

211 28 10
                                    

Setelah meminum ramuan, dengan reaksi seperti itu-

"Lynx? Kau baik-baik saja?" aku tersadar dari lamunanku lalu mengerjapkan mata.

"Ah ya, aku tak apa" tersenyum ke arah Fleur yang di tanggapi juga olehnya.

Musik klasik untuk berdansa selesai. Aku membuka jas luar karna merasa panas. Lalu naiklah orang-orang yang kuduga grup band rock. Dilihat dari pakaiannya yang tak biasa dan kebanyakan dari mereka berambut panjang.

Orang-orang yang kenal mereka sontak langsung berlarian mendekat ke arah panggung. Membuat aku dan Fleur terdorong-dorong pelan, aku menarik tangannya dan melindunginya. Memeluknya dari belakang.

Sekarang kami terdiam di tempat mengolah situasi lalu memperhatikan mereka. Tanpa sadar, kami sudah berada di tengah-tengah kumpulan murid yang siap menggila.

"Yah mau bagaimana lagi, ini kan pesta. Jadi ayo kita nikmati" aku bicara tepat di telinga sebelah kirinya.

Dia yang merasa terganggu karna kegelian pun menoleh lalu kami bertatapan, spontan saling tersenyum. Dia menyetujui ucapanku dengan mengangguk.

Aku melepaskan pelukanku lalu berdiri berhadapan dengannya.

"Kalian siap?!!

Goyangkan badanmu seperti troll
Belajar rock and roll
Berputar seperti kurcaci gila"

Lagunya tidak membuatku pusing, tapi kegilaan ini. Aku menggoyangkan kepalaku ke kanan dan ke kiri. Kadang berputar-berputar bersama Fleur. Aku mengangkat tubuhnya lalu berputar. Atau menggenggam tangannya menempatkannya di atas kepala Fleur lalu membimbingnya berputar.

Terlalu banyak putaran bukan? Benar aku saja pusing, apalagi dia yang ku putar-putar haha.

Tapi tak usah pikirkan itu, dia terlihat baik-baik saja. Dia malah tertawa lebar, kan aku juga jadi ikut tertawa.

Kadang kami bertabrakan dengan teman-temanku juga. Yah pokoknya disini aku senang sekali.

Lagu selesai. Aku memutuskan untuk beristirahat. Aku menggenggam tangan Fleur membawanya untuk duduk di salah satu meja disana.

"Tunggu disini ya, aku akan membawakanmu minuman" sambil tersenyum aku menunggu tanggapannya.

"Baiklah" dia tersenyum. Aku pikir, senyumnya ternyata manis.

Aku tersenyum lalu berjalan meninggalkan dia. Lama-lama tersenyum pegal juga pipi ku. Saat sudah sendiri begini baru terasa.

Aku menghampiri meja yang berjejer minuman.

"Halo Lynx, bagaimana kawan?"

"Apa lancar?" dari mana mereka muncul?

"Kami dari tadi disini kok"

Aku memperhatikan ekspresi mereka dengan lamat, mereka hanya tersenyum. Apa benar?

"Oh"

"Masa hanya itu? Bagaimana? Lancar?" Nott ini begitu ingin tahu soal apa sih?

"Menurut analisaku lancar" kapan Zabini menganalisa memangnya?

"Benar, aduh Lynx. Kau itu agresif sekali ya" Draco ikut-ikutan

"Apa-apaan" aku menatap mereka tak berminat

"Lihat dia tak mau mengakuinya" mereka menyeringai.

Aku mengabaikan mereka yang tertawa konyol. Beralih memilih minuman, tapi tunggu

"Fire whiskey?" aku berbisik tanpa mengalihkan pandanganku pada gelas di tangan.

"Hehe" apa-apaan itu?

"Siapa di antara kalian yang menyeludupkannya kesini?" tetap tak mengalihkan perhatianku pada gelas aku bertanya dengan wajah datar.

"Entahlah~ Karna sudah disini minumlah Lynx" aku mengalihkan atensi dan menatap mereka datar.

"Aku sudah menggila kemarin, sekarang pasti tak ada rasanya" mereka malah menanggapinya dengan seringai menantang, membuatku kesal saja.

Aku menenggak minuman itu dalam satu tegukan. Sensasi panas menyebar dari mulutku hingga ke perut.

Sialan, ini memang enak.

"Ahhh" lihat, aku begitu menikmatinya.

Mereka tertawa melihatku lalu ikut menenggak minuman itu.

Aku mengabaikan mereka lalu lanjut memilih minuman untuk kami berdua, yang bebas alkohol pastinya.

"Aku duluan" setelah itu aku berjalan dengan dua gelas di tanganku tanpa menunggu tanggapan mereka.

Lalu berjalan menuju tempat Fleur menunggu.

"Hei, mengapa berdiri?" aku bertanya dengan lembut lalu menyerahkan satu gelas padanya.

"Aku memperhatikanmu" katanya diakhiri senyuman.

"Benarkah?" aku tersenyum jahil.

Seakan tersadar, wajahnya memerah lalu dia menyembunyikannya dengan menunduk, membuatku terkekeh.







Voment






Sirius Son ɪv (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang