73

195 27 6
                                    

Keesokan pagi nya aku terbangun dengan posisi tengkurap di kasur, membuatku menghela nafas lega.

Untunglah.

[Bangun, tak ada waktu untuk bersantai]

Wah Apollo jahat banget.

[Apa deh~ Yang lembut dong]

Puk! Puk!

Dia malah memukul keningku dengan tangan kucingnya. Memang tak terasa sakit tapi itu kan tidak sopan.

Aku menatap Apollo tajam, membuat telinganya layu dan matanya berkaca-kaca. Ciut seketika.

Dasar.

[Kucing gendut sepertimu, beraninya] aku tak marah sungguh, hanya ingin menjahili Apollo saja.

Lagian kan jarang aku seperti ini.

Matanya lebih berkaca-kaca lalu dia juga menundukan kepalanya.

Aku terkekeh, lalu mengelus kepalanya pelan.

[Bercanda deh] seketika dia menegakkan kembali kepalanya lalu menikmati elusanku.

[Jadi, bagaimana persiapan hari ini?]

[Teh, air hangat, parfume, sepatu sudah siap. Hanya saja, untuk setelan jas anda belum menyiapkannya master]

[Begitu]

[Anda ingin memakai pemberian Ray?]

Aku berpikir sejenak.

[Hmm, baiklah pakai itu saja]

[Baik, master]

Aku bangun dari posisiku. Sudah tidak pusing, mungkin karna terbiasa. Saat menapakkan kaki juga biasa saja, tak terasa apa-apa.

Benar juga, bagaimana keadaan teman-temanku ya?

[Apollo, orang-orang di ruang santai?]

[Mereka sudah bangun satu persatu]

Baiklah, benarkan apa kataku. Tak usah khawatir, mereka bisa mengurus diri masing-masing.

Masuk ke kamar mandi, ternyata benar sudah siap semua. Hahh ya ampun, sepertinya aku terlalu di manja.

Aku memakai setelan jas dengan biasa saja. Yah karna pakaianku semuanya kemeja.

[Pakai dasi kupu-kupu master]

[Tak mau, nanti aku terlihat culun]

[Tapi kebanyakan orang disana akan memakainya]

[Kalau begitu tambah bagus, aku jadi terlihat berbeda]

Apollo menghela nafas nya. Dia itu, seperti tak biasa saja melihat kelakuan tuannya.

Keluar kamar menuju ruang santai. Ternyata hari sudah mulai sore. Memangnya tadi aku terbangun jam berapa? Masa persiapan seperti mandi, memakai setelan, menyisir, memakai parfume butuh waktu dari pagi hingga sore?

Yah tak apalah, setidaknya aku tak terlambat.

Sampai di ruang santai sudah ramai. Makin ramai lagi karna cahaya lampu yang memantul lagi karna mengenai segala pernak-pernik gaun para gadis.

"Halo boys, bagaimana tadi malam" Nott datang-datang langsung merangkulku lalu membawaku ke gerombolan para pria.

"Lebih baik, thanks" kataku dengan senyum tipis sambil menurunkan lengannya yang terus di simpan di bahuku.

Mendengar ucapan terima kasihku mereka menanggapi dengan tersenyum atau menyeringai?

"Malam ini kita akan menggila lagi, jadi persiapkan dirimu" aku mengangguk.

Apa salahnya? Lagian itu seru kok. Kami jadi saling bercerita tentang keresahan pribadi. Yah mereka yang bercerita itu yang sudah di ambang batas kesadaran sih, makanya secara gamblang bicara.

Aku juga jadi tahu. Ternyata kebanyakan dari mereka itu memiliki crush, tapi tak berani mengungkapkannya. Atau lebih tepatnya belum waktunya.

Dampak baiknya juga terlihat sekarang. Kami jadi semakin dekat, rasa kekeluargaan kami semakin erat.

Lalu para senior satu persatu berangkat terlebih dahulu menuju great hall. Meninggalkan gerombolanku saja.

"Nah Lynx, bersenang-senanglah" Draco menepuk-nepuk bahuku.

"Benar! Kalau bisa sampai unch unch" Nott memeluk dirinya sendiri lalu mencium-cium udara. Hal itu diikuti oleh Crabbe dan Goyle. Aku dan Draco tertawa menanggapinya walau tadi sempat berwajah jijik sih hehe.

Kami berjalan menuju great hall bersama-sama. Sambil bercanda dan tertawa. Kebanyakan lawakan dari Crabbe dan Goyle. Aku, Draco, dan Zabini hanya menanggapi dengan tertawa karna kami menjaga wibawa kami di hadapan orang-orang.

Jangan tanya Nott, disana dia sudah bersama pasangannya. Matanya sampai memerah karna lupa cara berkedip.








Voment

Agak bingung buat outfit Arlynx kali ini. Kalian bisa ngikutin foto di bawah atau sesuain sma imajinasi kalian ya😉

 Kalian bisa ngikutin foto di bawah atau sesuain sma imajinasi kalian ya😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sirius Son ɪv (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang