57

204 36 2
                                    

Pagi harinya aku terbangun dengan Cleo yang mengusikku, sepertinya ini akan jadi hobby baru nya.

[Jadi apa yang kau bawa?]

Dia hanya mengalihkan kepalanya pada meja nakas. Kulihat disana ada kotak dengan bungkus yang rapi. Aku terduduk lalu mengambil kotak itu. Membukanya perlahan, aku disambut dengan kartu ucapan.

'Selamat bersenang-senang!

Jangan lupa pangkas rambutmu!'


Apa maksudnya?

Menyimpan kartu itu di kasur aku lanjut melihat isi dalam kotak. Jas?

[Mengapa jas?]

[Setiap malam natal saat turnamen selalu diadakan yule ball, master] ini Cleo

[Huh? Benarkah?]

[Ya, master] Apollo ikut bergabung

[Tidak perlu pasangan bukan?]

[Master ingin di olok?] ini sudah pasti Apollo


Yang benar saja?!


[Aku akan mengajak Bella kalau begitu]

[Maaf saja master, tapi aku ragu]-Cleo


Beneran nih?




o0o




"Maaf saja mr. Black, tugas pertama belum diadakan dan kau sudah memusingkan yule ball?"

"Oh ayolah pak tua, jika tahun kedua dilarang, aku berpasangan dengan siapa?!"

"Hmm? Yah kalau tak ada yang bisa kau ajak pilih saja salah satu pejuang triwizard"

"Huh? Hanya satu perempuan disana- tunggu hei"

Si pak tua ini jalannya tergesa-gesa sekali. Ck, susah ini. Masa aku mencari perempuan lain? Mending-mending Bella mengerti, jika tidak? Yasudahlah masih lama ini.

Aku berjalan hingga menghampiri para kawanan ular. Menyenderkan punggungku pada pohon disana. Sepanjang perjalanan tadi orang-orang memakai pin yang dibuat semalam. Aku sih malas memakainya, meski itu penemuan yang hebat tetap saja memiliki unsur kebencian.

"Mengapa kesal begitu?" aku mengalihkan atensiku.

"Bertemu orang menyebalkan" kataku singkat dimengerti oleh mereka yang mengangguk.

Pegal juga berdiri. Seperti biasa aku mengeluarkan meja dan kursi lalu membuat teh santai mengabaikan mereka yang bangga pin buatannya dipakai satu hogwarts. Apollo dimana ya? Terserahlah. 

Dari sini terlihat Pottah yang diganggu sepanjang perjalanannya. Dia memanggil Diggory lalu mengobrol. Disana ekspresi Diggory berubah, kupikir Pottah sudah mengetahui tugas pertamanya apa dan memberi tahu Diggory. Hahh si bodoh itu, kan kubilang cepat-cepat memberi tahu aku dulu. Ck, ini yang membuatku tak pernah bisa menyukainya.

Maaf ibu sepertinya aku dan dia tak bisa menjadi sahabat seperti yang kau inginkan.

Selesai memberi tahu Diggory dia malah ribut dengan Weasley.

"Oh lihat, itu Potter si penipu" mulut siapa itu? Sepertinya suara itu membuat semangat Draco naik.

"Mengapa begitu tegang Pottah?"

"Jangan mulai Draco" aku menghentikan dengan halus.

"Biarkan saja Lynx" perkataan Goyle membuatku menghela nafas lelah.

"Aku bertaruh dengan ayahku kau tahu" iya satu asrama sudah tahu sepertinya.

"Aku bilang kau takkan bertahan selama 10 menit di turnamen ini" lalu dia melompat turun dari pohon berjalan mendekati Pottah diikuti antek-anteknya, sementara aku duduk saja melihat drama yang mereka buat sambil menyesap teh santai.

"Dia tidak setuju, dia bilang 5 menit" katanya diakhiri tertawa yang diikuti antek-anteknya.

"Aku tak peduli apa yang ayahmu bilang, Malfoy" kata Pottah membalas perkataan Draco sambil mendorong bahu sebelah kanannya kesal.

"Dia jahat dan kejam. Dan kau sangat menyedihkan" yaampun tega sekali dia berkata begitu haha.

"Menyedihkan?" Draco yang tidak terima merogoh saku jubahnya mencari tongkat.

"Tidak nak!" datang darimana dia ini? Padahal sedang seru, siapa tahu dengan berduel mereka berdua bisa belajar.

Tapi si mad-eye ini melempar mantra pada Draco yang membuatku berdiri kaget lalu berjalan kesana. 

"Aku mengajarimu menyerang dari depan

Kau sampah, bau, pengecut, menyerang dari belakang" Dia mengayun-ayunkan ferret albino yang secara teknis Draco membuat semua orang disana tertawa terbahak. Hell jika yang diubah itu mereka memang mau?

"Prof. Moddy! Prof. Moddy!" owo datang dengan tergopoh-gopoh.

"Apa yang kau lakukan?" dia tak bisa lihat? Eh maksudku- ekhem kan terlihat jelas dia sedang mempermainkan ferret maksudnya Draco.

"Mengajar" kata mad-eye enteng. 

"Apa itu? Apa itu seorang siswa?"

"Secara teknis ini seekor musang" para siswa makin ramai yang berkumpul membuatku kesal akan perilaku mad-eye.

Jika seperti ini terus, slytherin akan menjadi bahan olokan. Lihat sekarang kerumunan itu makin tertawa terbahak. Ck, aku sudah tak tahan. Sebelum dia melakukan hal yang lebih kurang ajar, aku mengambil tongkatku lalu mengayunkannya pada fe-Draco. 

Ferret yang diayun-ayunkan itu berubah kembali, mad-eye yang terkejut berhenti mengayunkan tongkatnya membuat Draco jatuh tersungkur. Crabbe dan Goyle yang terdekat dengan posisinya membantu Draco bangun. Sementara aku sedang adu tatap dengan mad-eye. 

Tentu saja aku dengan tatapan tajam.

"My father will hear about this!" kata Draco di balik badanku.

Lalu adegan kejar-kejaran Draco-moody terjadi membuatku mengalihkan tatapan tajamku pada para siswa yang berkerumun membuat mereka membubarkan diri dengan takut-takut.


Hahh, sialan.









Voment




Sirius Son ɪv (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang