Aku berjalan menuju asrama dengan kencang. Berusaha menormalkan detak jantung yang tak santai.
Ya ampun. Aku tak mungkin berpindah hati secepat ini bukan?
Benar, aku pasti menganggap dia hanya pelarian.
Benar, pasti begitu.
Sampai asrama, di ruang santai. Mereka sudah mulai menggila.
"Apa ini? Tak menunggu aku cerita nya?" aku berjalan santai ke arah mereka yang sudah menutup setengah matanya.
"Ehh?~ Kukira Arlynx bakal membuat baby Black~"
"Hah? Mau ku pukul ya?" aku menatap Nott datar.
"Sudahlah~ Ini Lynx, masih banyak kok~ Jangan ngambek gitu dong~" aku mengambil botol FireWhiskey baru di tangan Draco yang sudah berjalan dengan sempoyongan.
Meneguk minuman itu sampai habis.
Menghela nafas lewat mulut, menyatakan aku begitu menikmati ini. Lalu mataku menatap sekeliling ruang santai. Botol kaca dimana-mana, tentu saja sudah kosong.
Lalu yang paling parah. Pasangan yang bercumbu di dinding-dinding nya.
Menjijikan.
"Oy Theo, kau tidak bergabung dengan mereka?" aku menepuk bahu Nott yang sudah berantakan.
Dia menoleh padaku, matanya memerah dengan setengah tertutup itu. Aku yakin dia blur melihat wajahku.
"Hah? Ohh itu, dia punya kekasih. Sialan, brengsek sekali bukan?!" dia membentakku.
"Whoa santai, aku tak tau" berakhir dengan aku menenangkan dia yang menangis tersedu-sedu dan mendengarkan ceritanya.
Apa mereka begini juga padaku kemarin? Untungnya aku tak menangis di depan mereka ya.
Aku hanya cerita sih, bagaimana awalnya dan bagaimana bisa putus. Aku ingat kemarin para gadis tidak ikut minum sama seperti sekarang.
Jadi, orang yang banyak bertanya itu para gadis ini. Mereka mengambil kesempatan saat kami lengah. Dasar licik.
Eh, aku lupa. Kadang aku juga licik bukan?
Hehe, maaf deh.
Saat Nott sudah tenang, tangan ku di tarik kasar begitu saja. Ternyata dia senior kemarin. Dia membawaku ke tempat orang-orang yang sudah minum tapi belum cukup untuk membuat mereka mabuk hingga kehilangan kesadaran.
"Berapa banyak yang kalian minum?" aku bertanya, memperhatikan sekeliling mereka yang berserakan botol.
"Hmm? Entahlah, 2 atau 3 aku tak menghitungnya" salah satu dari mereka menjawab. Lalu menawarkan satu gelas padaku.
"Lagian Lynx, anak tahun keempat mana yang sehat bugar setelah meneguk satu botol penuh?" satu orang bertanya sambil merangkul bahuku.
"Aku?" kataku mengangkat satu alis sambil menatap isi gelas itu.
"Benar benar, Arlynx! Kebanggaan slytherin! Raja asrama kita!" dia menepuk-nepuk kedua bahuku lalu mengangkat kedua tangannya yang terkepal menyorak kemenangan.
"Julukan konyol apalagi itu?" aku menatapnya datar sambil menyesap FireWhiskey pelan.
"Hah? Kau tidak tau?" siapa lagi dia? Entahlah, pokoknya aku kenal wajahnya tapi tak tau namanya siapa.
Aku menggelengkan kepala tanda tak tau.
"Rumornya sudah menyebar" secepat itu? Padahal hanya selang beberapa menit.
"Mereka bilang, jika Draco pangeran slytherin maka kau adalah raja nya" dia berkata dengan pelan, kupikir dia tipe orang yang penyabar. Seperti Zabini mungkin?
"Hah?" aku menyerukan ketidak setujuanku.
Ternyata bukan rumor aku berkencan dengan peserta triwizard ya? Syukurlah.
"Benar loh, tapi dari reaksi mu seperti nya kau membuat ulah lainnya ya?" dia menatapku menyelidik.
"Oh Adrian, jangan galak-galak pada adik kelas mu dong~" oh benar! Dia Pucey itu kan? Padahal dia pernah se team quidditch denganku, mengapa aku lupa ya? Haha.
"Yah bagaimana pun Lynx, jika tidak sekarang besok pagi pasti akan ramai. Tapi setidaknya, biarkan kami tau terlebih dahulu dong" dia sudah tak menatapku menyelidik tapi sekarang menatap dengan menuntut.
Aku menempatkan gelas di bibirku, sambil terus mengigitnya aku mengalihkan pandanganku dari Pucey.
Hahh..
Ya ampun aku tertekan.
Voment
Udah ya dobel up nya🤣
Berharap kalian suka dan gk pada kecewa. Maafkeun kalau masih banyak kekurangan ya gaes.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirius Son ɪv (end)
FanfictionTahun keempat Arlynx di Hogwarts dipenuhi dengan kata umpatan pada orang-orang kementrian sihir. Di tahun ini, Arlynx selalu membantu Harry Potter yang mungkin membuat hubungan keduanya semakin erat. Sirius Son ɪ (end) Sirius Son ɪɪ (end) Siriu...