87

188 22 6
                                    

Pandanganku teralihkan ke kiri. Pipi kanan terasa perih dan panas.

Aku mengusapnya lalu menatap siapa yang berani menamparku?

"Apa masalahmu Granger?" aku menekan setiap kata.

Cukup terkejut karna Granger dengan berani menamparku. Tubuhnya sedikit bergetar mendengar nada bicara ku.

"How dare you mudblood!" Parkinson datang bersama yang lain mengerubungi.

Dia mendorong Granger hingga mundur beberapa langkah. Anak-anak yang lain terkejut.

Fleur datang ikut mengelus pipiku yang bertanda lima jari.

"Kau! Dasar brengsek!" dia menunjukku dengan jari telunjuknya.

Pottah, Weasley, Kristein, dan Bella? Datang berdiri di belakangnya. Weasley menahannya.

"Apa maksudmu?" aku menatap mereka datar.

"Belum ada sehari kau putus sekarang sudah bermesraan lagi?!" matanya memerah.

"Hah?" aku mengerti ke arah mana pembicaraan ini. Lagipula aku tau cepat atau lambat aku pasti akan di hajar.

"Bella bilang putus padamu agar kau istirahat! Agar kau merenungkan kesalahanmu! Mengapa kau malah begini?!" dia berteriak, menumpahkan kekesalannya.

"Apa maksudmu? Lagipula hubungan itu sudah tak ada saat dia bilang begitu kan?" aku menatap tajam mereka.

Granger semakin kesal dilihat dari wajahnya, lalu Arabella menarik tangannya berusaha menghentikan kebodohan ini. Mata nya berkaca-kaca.

"Arlynx! Aku tak percaya kau bicara seperti itu!"

"Dengar Granger, sebenarnya yang menjalin hubungan itu aku dan Dalbert atau aku dan kau?" aku kesal sekarang.

Mereka terdiam. Berpikir.

"Lihat teman-temanku, memangnya mereka ikut mengurusi hubungan yang sudah putus itu?" aku menatap mereka datar.

"Tidak bukan? Jadi, katakan padaku mengapa kau yang ribet?"

Kata-kata ku membuat rombongan ular merasa menang. Mereka melipat kedua tangan di depan dada sambil menyeringai meremehkan.

Teman-temannya menariknya berusaha menghentikan dia yang semakin emosi.

"Brengsek! Bajingan!" dia meronta. Permisi, siapa yang dia sebut?

"Ada apa ini?!" owo datang saat aku membuka bibirku berusaha membalas umpatan itu.

"Mr. Black?" mengapa kau melihatku?

Aku menyingkirkan tangan Fleur di pipi ku dengan pelan. Berbisik aku tak apa padanya.

Owo tercengang melihat bekas merah di pipi kanan ku.

"Segera ke hospital wings mr. Black" katanya.

Aku enggan tadinya, ingin melihat tindakan owo untuk Granger. Tapi aku ditarik Fleur.

Jadi aku berjalan menuju hospital wings, diikuti rombongan ular, Fleur, adiknya dan beberapa teman Fleur.

Aku baru melihat, ternyata kami di kerubungi banyak orang. Apa semenarik itu?

"Sekarang bisa kalian katakan padaku-" hanya segitu yang ku dengar karna kami berjalan semakin jauh.

Aku menggenggam tangan Fleur, erat tapi tidak menyakitinya.

Datang ke hospital wings, kami mengejutkan madam Pomfrey.

"Oh astaga mr. Black, apa yang terjadi?" lebih tepatnya dia terkejut karna gerombolan manusia yang mengantarku.

"Duduklah disana" dia menunjuk salah satu tempat tidur pasien setelah melihat bekas merah di pipi ku.

Aku duduk disana, lalu mendudukan Fleur di sampingku. Tangan kami masih bertaut.

Madam Pomfrey mengoleskan ramuan di pipi ku. Itu dingin setelah dari tadi pipi ini berdenyut-denyut perih dan panas.

"Terima kasih madam" kataku pelan, diangguki yang lain.

"Tugasku dear" sambil membereskan barang-barangnya dia tersenyum membalasnya.

"Bagaimana Lynx?" Parkinson bertanya khawatir.

"Tak ada yang perlu di khawatirkan. Aku tak apa" kataku pelan.

"Lynx, bekasnya" Fleur melepas tautan tangan lalu mengelus rahangku. Mungkin khawatir terkena obat madam Pomfrey tadi.

"Tidak asik, kucing tua itu hanya memotong point asrama" Nott datang bersama Goyle yang mengangguk menyetujui perkataan Nott barusan.

"Ck! Sudah tak heran, trio griffindork itu memang anak emas Dombledore!" Draco mengepalkan kedua tangannya.

"Aku sudah menduganya sih, mereka pasti pilih kasih. Jika saja tadi yang menemukan ribut-ribut itu prof. Snape, aku yakin mereka terkena detensi membersihkan dasar danau hitam!" Parkinson seperti biasa berisik.

"Tenanglah Pansy" siapa dia?

"Taruhan denganku berapa hari tanda itu menghilang"

"Zabini sialan" kesal tentu. Dia terkekeh sambil menggaruk tengkuknya.

"3 hari" -Draco

"Tidak tidak, 5 hari" -Nott

"Benarkah? Kalau begitu seminggu" Crabbe.

"Aku ikut Malfoy" -Goyle

"1 hari" -Zabini

Aku mendelik kesal pada mereka.




Voment
Dobel up👍

VomentDobel up👍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





vrgh18
Pengikutnya kebanyakan prof lain, kalau nggk ya PM pengikut Voldy😂

vrgh18Pengikutnya kebanyakan prof lain, kalau nggk ya PM pengikut Voldy😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sirius Son ɪv (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang