familia-go

653 124 6
                                    

"Kak, baju semua udah siap? Obat nyamuk? Vitamin sudah dibawa semua? Roti? Duh kamu ngga bisa ditunda perginya ya kak?" tanya yeji khawatir begitu Noah turun dengan ransel besar di punggung. Snelli nya ia sampirkan di lengan kiri.

"tanya itu coba, ma" ujarnya sembari menunjuk Jeno yang sedang memakan apel miliknya.

Yeji khawatir, hari ini Noah akan pergi selama empat Minggu (keberadaan Noah disana dipercepat karena rumah sakit membutuhkan Noah dan staf lain untuk kembali secepatnya), Athena yang akan terbang kembali ke Kanada dan sekarang sudah siap dengan pakaian tugasnya. Serta esok, Jemi akan menyusul pergi ke Jepang untuk urusan pekerjaan. Yeji akan dirumah sendirian.

"nggak bisa, sayang. Noah harus tetap pergi" yeji memanyunkan bibirnya karena gagal membujuk suaminya.

"ya udahlah mah,  cuma dua Minggu kok" sahut Jemi santai. Dibandingkan dengan dia saudaranya yang sudah rapi, Jemi masih memakai kaus dan celana pendek. Mandi saja dia belum tapi sudah duduk di meja makan.

"his, kmu juga sama aja. Ke Jepang kerjanya cuma sehari eh malah mau seminggu bahkan lebih" Jemi hanya menyengir. "Healing ma, healing"

"paling juga ke sauna sama cewe cewe cantik, ma" Athena mengompori. Jemi melotot kesal. melemparkan anggur ke tubuh adik bungsunya.

"bacot banget" sinis jemi.

"Jemi, awas sampai kamu ketahuan ke sauna sama cewe. Apalagi pulang ada yang ngaku hamil anak kamu. Mama usir kamu dari rumah ya" ujar yeji.

"ngga bakal ma, Jemi main aman. Pake kondom sup--ADUH MAMA JEMI JANGAN DIJEWER" teriaknya mengaduh karena yeji menarik telinganya keras. Athena dan Noah tertawa sementara Jeno hanya menggelengkan kepalanya.

"Mama anter ya?" Noah menggelengkan kepalanya. "mama kan harus nyiapin fashion show, ma. Nanti bolak balik" Noah menolak. Jemi mengangguk. Dia yang hari ini bertugas mengantarkan kedua adiknya.

"ngga mau, mama ikut anter kalian. Tungguin bentar" Jeno yang juga harus ke rumah sakit menggelengkan kepalanya melihat yeji terburu-buru kembali ke kamar nya. Benar saja, lima menit kemudian, yeji sudah turun. Dengan memakai outer melapisi baju rumahannya.

"bang, kamu yang nyetir ya" Jeno melempar kunci mobil nya kepada Jemi. Jemi yang saat itu memakai Hoodie berwarna biru tua mengangguk. Jeno dan Jemi di depan, yeji serta Athena di tengah, sementara dibelakang, ada Noah yang meratapi nasib.

"Kak, di samping kamu ada power bank. Dibawa ya" Jeno berujar. Jemi yang sedang bersandar di kursi mobil meraba kursi disebelahnya. Ada kantung plastik berisi tiga power bank, satu kartu perdana, kipas elektrik kecil dengan batu baterai, serta lotion anti nyamuk. "Ini banyak amat, pa" keluh Noah yang tidak terlalu suka membawa banyak barang. Jemi melirik dari cermin.

"itu bakal guna kata gue. Simpen aja dulu. Jangan bawel elah" ujar Jemi. Sebagai orang hasil didikan jaehyun yang benar benar tegas, Jemi tahu dengan jelas kegunaan benda benda yang dibawakan papanya.

"ya udah. Dek bagi brownies nya" ujar Noah kepada Athena yang sedang duduk membalas pesan dengan kekasihnya sambil membawa sekotak brownies yang tadi Jonah antar via ojek online karena Jonah belum bisa pulang. Athena menyerahkan brownies miliknya. Membaginya kepada kakaknya.

"adek pulang kapan?" Tanya Jeno beralih kepada Athena. "Dek, ditanya papa" yeji menyenggol siku putrinya. Athena tersentak.

"iya pa?" Jeno hanya menggelengkan kepalanya. Ia lantas mengulang pertanyaan nya. "Adek pulang berapa hari lagi?"

"di Kanada cuma tiga hari, habis itu ke Chicago. Ya sepuluh harian lah disana. Jonah juga belum pulang, nanti sekalian ikut dari Chicago" Jeno hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang