familia -after you left me [ekstra part]

796 134 15
                                    

"aishh" Jemi bergumam kesal saat ia tiba tiba terbangun karena mengalami mimpi yang buruk. Ia melirik jam di dinding kamar nya, masih menunjukkan pukul dua dini hari.

Jemi melirik ranjang di sampingnya, rebecca masih tertidur lelap tanpa menggunakan pakaian apapun seusai aktivitas malam mereka yang tentu saja membuat keduanya baru bisa tidur dua jam yang lalu.

terhitung satu tahun sudah dia ditinggal pergi oleh jeno dan yeji dan satu tahun sudah pernikahan nya dengan rebecca berlangsung. Benar kata papanya, menikah tidak semudah membalik telapak tangan.

awal awal pernikahan, mereka berdua terlalu fokus dengan diri mereka masing masing, Jemi sering sekali bertengkar dengan becca sepulang mereka bekerja. Bahkan tidak jarang mereka pisah kamar karena emosi mereka.

Jemi memindahkan kaki kiri becca yang menindih tubuhnya karena becca tertidur tengkurap. Ia kemudian bangkit menuju sebuah box bayi yang berada di samping ranjang mereka.

"halo anak papa, bangun ya?" Ujar Jemi saat mengecek seorang bayi yang tersenyum menunjukkan gusi nya saat melihat wajah Jemi. Jemi tersenyum pelan saat melihat popok yang membalut tubuh putrinya basah karena ompol.

"risih yaa? Biar papa ganti popok nya dulu ya, Cassie anak pinter bangun ngga nangis" ujar Jeremiah sambil mengangkat putrinya yang baru saja menginjak bulan kedua.

Cassandra namanya. Jemi sendiri yang memberi nama bagi putri pertamanya. Buah hati yang tidak pernah Jemi rencanakan sebelumnya tapi datang dengan begitu indah.

Cassie memiliki wajah mirip dengan papanya, sangat amat mirip. Bahkan becca hanya kebagian bibir nya saja. Semua persis Jeremiah sejak kecil kalau kata uncle mark.

kedatangan cassie benar benar tidak Jemi duga, dia kala itu sedang rapat bersama rebecca dan rebecca pingsan di kantor. Jeremiah langsung kalang kabut saat mendengar istrinya pingsan. Dan setelah diperiksa oleh dokter di rumah sakit, rupanya rebecca hamil dua bulan.

keduanya speechless.

Beruntung tidak ada mengidam yang sulit sulit selain rebecca yang menempel pada Jeremiah setiap hari, bahkan di kantor dia terus berada di  samping Jemi. Untung saja dia tidak mengidam bersama pria lain seperti mamanya dulu.

"cassie haus?" ujar Jemi saat ia meletakkan telunjuk nya di sudut bibir putrinya, bibir putrinya bergerak mendekati jemarinya.

"ayo ke mama, pinter banget ngga nangis malam malam" ujar jemi sambil mengangkat tubuh mungil putrinya. Ia menggesekan dagu nya di tubuh cassie membuat bayi itu tertawa renyah.

"Sayang, bangun dulu sebentar, Cassie haus" ujar Jemi sambil menggoyangkan tubuh rebecca yang terlelap.

"sayang, bangun dulu sebentar" Rebecca mengerang saat merasa tidurnya terganggu, perlahan ia membuka matanya dan melihat suaminya tengah duduk di samping nya sambil menggendong cassie sesekali jemi mengajak cassie berbicara.

"cassie bangun?" Jemi menoleh dan mengangguk. "Haus dia" ujar Jemi sembari meletakkan cassie di samping becca. Becca yang masih belum memakai pakaian lantas mendekati Cassie dan Cassie dengan mudah menyusu.

"yang, aku yang kanan ya?" bisik Jemi mesum. Rebecca hanya berdehem, membiarkan jemi ikutan. Tenang saja, Jemi tidak akan meminta lebih, dia sudah puas tadi malam setelah berpuasa cukup lama. Dia hanya ingin sedikit lagi.

"ngga boleh, pa, sama anaknya" Jemi menoleh saat putrinya meremas pipinya. Tidak memperbolehkan sang papa untuk mengganggu aktivitas nya. Jemi kemudian mencium pipi putrinya saat rebecca tertawa. "Kan bagi bagi, papa juga mau" jawaban Cassie tetap sama, tidak. Bayi dua bulan itu tetap saja menghalau Jemi yang mendekati kegiatannya. Sontak rebecca tertawa begitupun Jemi.

FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang