yeji keluar dari mobilnya dengan membawa sebuah paper bag berisi dress untuk Athena yang sudah jadi. Di tangan kirinya sudah ada cumi asam manis yang tadi sengaja ia beli untuk makan siang karena ia terlalu malas untuk memasak dan Jeno fine fine saja.
"ini kebiasaan pasti udah bangun tapi ngga matiin televisi" ujarnya mencari remote televisi yang menayangkan berita terkini. Biasanya Jemi yang akan melakukan tindakan sembrono seperti ini. Membiarkan televisi menyala tapi dia tertidur lelap di kamarnya.
"Tumben amat Jemi nonton berita, biasanya jam segini dia nonton anime" ujarnya sambil menekan tombol off pada remote. Belum sempat tombol merah itu tertekan, sebuah berita menarik perhatiannya.
"Berita terkini, pesawat Asian air dengan nomor penerbangan JT 0402 dengan tujuan menuju Korea dilaporkan hilang dalam radar setelah dua jam lepas landas"
Yeji spontan menjatuhkan remote yang digenggam nya. Dunianya seakan runtuh. Ia bahkan tidak bisa berdiri dengan tegak. Yeji terduduk di lantai sementara otaknya mencerna berita apa yang tengah ditayangkan oleh stasiun televisi di hadapannya.
seakan tersadar, air mata turun dari sudut mata indah milik yeji. Yeji lantas berteriak sangat kencang memanggil suaminya "JENOOOOO"
teriakan yeji benar benar kencang terbukti karena tidak hanya Jeno yang turun. Melainkan kedua putranya, Jeremiah dan Noah yang terlelap saja sampai membuka kamarnya.
"sayang kenapa? Ada apa?" Tanya Jeno panik melihat istrinya yang tengah terduduk di lantai sambil menangis.
"ma? Mama kenapa?" Jemi yang masih bertelanjang dada nampak turun dengan khawatir melihat mamanya.
Jemari yeji dengan gemetar menunjuk televisi yang masih menayangkan berita duka hilangnya pesawat dari radar. Jeno, Jemi, dan Noah menoleh ke arah televisi. Mendengar dengan seksama berita yang tengah ditayangkan.
"itu bukan pesawat adek, kan?" Noah bertanya pelan. Jemi menoleh. Jeno pun menggeleng tak tahu.
"bentar, kalian ambil minum buat mama. Papa coba cari info buat klarifikasi berita ini. Apa disana ada adek atau engga" ujar Jeno sambil mencari cari ponsel nya yang ternyata ada di kamar. Cepat cepat ia berlari menuju kamar nya sementara Jemi sendiri membawa air dari dapur agar mamanya bisa sedikit lebih tenang.
Belum sempat Jeno menelepon seseorang, ponsel nya sudah terlebih dahulu berbunyi. Nama yang tertera adalah jaemin.
"halo jaem. Kenapa?"
"Gue lagi di bandara buat cari informasi yang lagi terjadi. Lo tenangin yeji dulu. Gue udah nyuruh hyunjin ke rumah lo. Jangan panik. Belum tentu ini semua terjadi. Jonah lagi pulang. Lo ngga sendirian"
"Oke, langsung kabarin kalau ada apa apa. Gue coba track dari hp nya Athena dulu" ujar Jeno sambil keluar membawa ponsel dan laptopnya.
Dengan segera, Jeno membuka laptop miliknya. Jemi dan Noah tidak tahu papanya sedang melakukan apa karena Jeno hanya mengetik cepat dan laptopnya hanya berisi jajaran tulisan dengan background hitam layaknya error.
tidak ada yang mengerti selain jeno disini.
"yeji" mereka menoleh begitu suara yang benar benar familiar terdengar di pintu. Hyunjin datang dengan terburu-buru. Dia masih memakai kemeja miliknya.
"ssssh, gue disini" hyunjin langsung memeluk adiknya yang langsung menangis.
"belum ada kabar terbaru?" Hyunjin bertanya kepada Jeno yang hanya bisa menatap layar laptopnya dengan tegang. Jeno menggelengkan kepalanya pelan.
"Jaemin lagi di bandara. Jemput Jonah sekalian cari info disana. Gue lagi track hp nya athena" ujar Jeno sambil menggigit bibirnya. Ia bahkan tidak bisa melacak dimana keberadaan Athena.
"Jemi bukain pintu dulu" ujar Jemi saat mendengar suara bel dibunyikan. Ia cepat-cepat keluar. Rupanya ada renjun dan Lia yang datang dengan tergesa.
"Jeno dimana?" Tanya renjun cepat. "Papa mama di dalam, om" ujar Jemi menjawab sambil menggeser badannya. Mempersilakan kedua nya untuk masuk.
"Jen, gimana? Bisa?" Jeno menggelengkan kepalanya lesu. Masih mencoba melacak keberadaan putrinya yang entah dimana.
"Mati total njun, padahal biasanya dia kemana mana masih bisa gue lacak" renjun mengangguk.
"Gue telpon orang orang gue dulu. Siapa tau ada yang bisa cari info" ujarnya sambil menelpon orang orang yg bisa mencari informasi perihal Athena.
"ma, minum dulu. Biar tenang sedikit" Noah membantu yeji untuk minum teh hangat yang ia baru saja buat.
"diminum dulu" hyunjin yang sedari tadi memeluk adik kembarnya yang sedari tadi menangis tanpa henti. Ia juga gemetar bukan main saat tadi ia akan berangkat bekerja lalu tiba tiba mendapatkan telepon dari jaemin yang mengatakan bahwa ada pesawat yang diduga ditumpangi oleh Athena hilang dari radar. Langsung saja ia memutar arah menuju rumah Jeno dan yeji.
"sialan" mereka menoleh ke arah Jeno yang hampir saja melempar laptop miliknya. "gimana?" Renjun bertanya. Jeno menggelengkan kepalanya.
"Akses ditolak" jawab Jeno putus asa.
Sebenarnya jika ponsel Athena mati pun, dia masih bisa melacak karena dia memang mengupgrade sistem nya. Tapi ini aneh. Tidak bisa. Hanya ada satu kemungkinan. Ponsel Athena, hancur berkeping keping.
"kerasin kak" ujar yeji pelan saat melihat berita terkini. Noah dengan ragu mengeraskan suara berita.
"Jaemin mau ngomong" renjun menepuk pelan bahu Jeno. Jeno mendekatkan ponsel renjun ke telinga nya. "Halo, gimana jaem?"
"Pesawat Asian air yang diduga menghilang dari radar telah dilaporkan jatuh ke perairan. Pesawat Asian air diduga terjatuh dari ketinggian lima ribu kaki. Anggota tim gabungan diserahkan untuk secepatnya menemukan kerangka pesawat yang masih ada di perairan"
Yeji menangis sambil meremas kemeja hyunjin, lia disampingnya mengusap usap bahu sahabatnya. Renjun merangkul dua putra dari jeno.
"jaem?" Jeno memanggil jaemin lagi yang sedari tadi nampak terdiam. Jaemin sedang berbicara dengan orang lain disana.
"Jen, Athena...."
Belum jaemin memulai obrolannya, masih terdengar suara keramaian dari sambungan teleponnya dengan jaemin.
"Pesawat Asian air yang membawa tujuh puluh delapan penumpang, sembilan awak kabin, dan tiga orang pilot. Pesawat Asian air dengan rute tujuan Korea Selatan diterbangkan oleh pilot lulusan terbaik dari akademi di Sydney, Athena edelweis"
"YEJI" Lia berteriak saat melihat yeji tidak sadarkan diri karena shock mendengar berita yang terjadi sekarang. Jemi buru buru mengangkat yeji dalam gendongannya dan membawa ke kamar terdekat.
"njun, ini bohong kan ya?" Renjun terdiam, menggelengkan kepalanya pelan. Beranjak memeluk sahabatnya. "yang sabar ya, Jen" ujarnya pelan. Jeno menundukkan kepalanya.
"Pa, adek ngga mungkin pergi kan, ya?" Jeno hanya menggelengkan kepalanya pelan saat Noah bertanya. Ia juga sendiri masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini.
"Jen, dari rumah sakit" ujar renjun. Jeno mengangkat teleponnya dengan cepat.
"oke, saya siap turun" ujarnya kemudian menutup telepon. Dia menoleh kepada Noah. "Ikut papa. Kita cari adik kamu"
Biasanya Jeno menetapkan masa genting sebuah peristiwa adalah 48 jam dari peristiwa itu terjadi.
Jeno punya waktu 48 jam untuk menemukan Athena,putrinya. Dan ia berharap ada keajaiban pada 48 jam tersebut.
---
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini yaaa bestie 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Familia
Fanfiction-Diamante universe- [Please read Diamante and Royals before you read this story] Ketika keluarga sudah kembali utuh, rasa bersalah sudah menghilang dari kalbu, apakah hidup mereka akan baik baik saja? "Kalian bertiga akan aman dengan papa. Papa ber...