familia-night in japan

546 93 8
                                    

"Mau langsung pulang, pak?" seorang supir bertanya menggunakan bahasa Inggris yang fasih kepada Jemi yang nampak baru saja keluar dari gedung AnD saat jam menunjukkan pukul sembilan malam.

"Aku akan menemui temanku, kau kembalilah ke pekerjaan mu. Sebentar lagi Kenzo akan turun" balas Jemi dengan mengibaskan tangannya yang tentu saja dimengerti oleh supir dari Kenzo karena salah satu kriteria karyawan di AnD adalah mahir menggunakan bahasa Inggris karena bagaimanapun juga, perusahaan yang sekarang dibawah naungan jaehyun Serta Kenzo adalah perusahaan besar yang cabang nya sudah berada di puluhan negara.

Jemi kemudian masuk ke dalam kursi kemudi, menjalankan mobil milik Kenzo membelah jalanan malam kota Tokyo. Sekarang jam pulang kerja, mobil banyak berlalu lalang di sekitarnya. Suhu udara juga sudah mulai dingin.

Jepang bukanlah negara yang asing bagi Jemi, Jemi sering dibawa jaehyun kesini. Hidup di pinggiran kota tokyo. Melihat sisi gelap dari kota yang penuh kemajuan teknologi.  Melihat hidup orang orang yang tertinggal teknologi dari sisi yang berbeda.

Oleh karena itu, sekarang Jemi memutar kemudinya menuju sebuah jalan sempit yang hanya diketahui oleh oleh yang benar benar tahu fungsi jalan ini.

"halo, dimana?" Ujarnya saat menelepon teman nya yang sekarang berada Jepang. Setelah memberi tahu dimana posisi temannya, ia segera membelokkan mobilnya. Menghentikan mobil milik Kenzo di sebuah jalanan penuh mobil mobil mahal yang berjajar rapi.

"easy girls, easy" benar saja, begitu Jemi turun dari mobil, beberapa gadis langsung menyerbu dirinya.

"Yoshi ada di dalam?" Seorang gadis menganggukkan kepalanya. Ia kemudian menunjukkan dimana pria bernama Yoshi yang sekarang berada di dalam. Jemi segera merangkul wanita yang menunjukkan dimana Yoshi berada dan ia mengambil seorang wanita secara acak sehingga dua wanita sukses ia rangkul.

Suara keras musik menyambut kedatangan Jemi ke tempat haram di jalanan Jepang yang tidak diketahui orang orang ini. Ia mengedipkan sebelah matanya begitu beberapa wanita berpakaian minim terang terangan menggoda dirinya.

Orang yang ia cari adalah seorang pria dengan rambut berwarna merah terang yang sedang duduk santai bersama tiga orang wanita yang dengan suka rela mendampingi dirinya.

"kau benar benar kesini, rupanya" ujarnya tersenyum saat melihat kedatangan Jemi. Jemi mendengus, ia kemudian duduk di sofa yang berhadapan dengan Yoshi. Ia menarik satu rokok dari meja dihadapannya. Membiarkan perempuan di sampingnya menyalakan rokoknya.

"aku bukan pria yang ingkar janji, Yoshi" Yoshi hanya tertawa. Jemi adalah temannya lebih tepat nya teman lama. Dahulu mereka adalah rival dalam balapan mobil namun sekarang mereka berteman baik.

"bagaimana kabar kembaranmu? Sudah lama aku tidak mendengar kabarnya" Jemi menghembuskan asap rokok miliknya ke udara.

"dia sepertinya punya kekasih baru" ujar Jemi. Ia tadi diberi tahu athena kalau sepertinya Noah punya kekasih. Entah itu benar atau tidak. Setidaknya dia harus tahu latar belakang wanita yang Noah kencani sehingga adiknya tidak patah hati lagi.

"kau tidak berminat memiliki kekasih?" Jemi menghembuskan asap rokoknya lagi kemudian tersenyum.

"bukankah aku selama ini punya kekasih?" Yoshi tertawa. Benar juga. Pria brengsek di hadapannya memang punya kekasih. Jemi tidak pernah sendirian. 

"benar juga. Aku lupa keberadaan kekasihmu" Jemi hanya menggelengkan kepalanya.

"Jadi ada apa kau repot repot mendatangi tempat seperti ini? Apalagi kau tentu saja sibuk" Yoshi langsung bertanya. Jemi mendengus. Ia membuang puntung rokok miliknya ke lantai. Menginjak nya dengan sepatu sebelum mengeluarkan sebuah map dibalik setelan berwarna hitam miliknya.

FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang