Kelas 11 IPS 2, di mana keributan sedang terjadi, ada yang nyanyi-nyanyi dan joget-joget tidak jelas, ada yang sedang tidur, dan ada juga yang sedang melakukan salon dadakan seperti yang para cewek lakukan di pojok kelas lantaran ada yang membawa catok ke sekolah. Semua itu terjadi lantaran guru yang mengajar berhalangan masuk.
"Gue gak mau!" tolak Melody mentah-mentah.
"Ya gak bisa gitu dong, lagian siapa suruh lo milih dare," cerocos Riki. Jangan salahkan dia, salahkan saja Melody yang memilih dare dan dia mengambil kesempatan ini untuk membuat sahabatnya itu tidak jomblo lagi.
Melody menatap Riki dengan tatapan tak terima. "Gue bakal lakuin apa aja asal jangan disuruh nembak Reyga deh!"
Melody bersama dua sahabatnya Riki dan Vivi melakukan truth or dare untuk menghilangkan kebosanan mereka, kalau biasanya mereka bertiga akan ikut berjoget dan bernyanyi, maka sekarang mereka ingin melakukan hal-hal yang sedikit menantang.
Kali ini Riki menantangnya untuk nembak salah satu cowok yang menjadi incaran cewek-cewek di sekolah mereka. Orangnya sok ganteng di tambah lagi dia playboy membuat Melody tak ingin berurusan dengannya.
"Terima ajalah Mel, Reyga tuh ganteng parah, kalau dia nerima lo ya syukur haha!" ejek Vivi. Sebagai sahabat yang baik Vivi tahu betul kalau Melody sangat malas memiliki hubungan dengan cowok, ribet katanya. Sejak putus satu tahun lalu dia sudah tak pernah lagi berhubungan dengan cowok, banyak yang menyukainya namun semuanya dia tolak.
Melody mendengus. "Nyesel gue ikutan!" Riki sepertinya benar-benar sengaja ingin mengerjainya, dia berjanji tak akan mau lagi ikut barmain truth or dare.
"Istirahat ini lo harus nembak dia oke?" kekeh Riki seraya mengacak rambut Melody.
Melody akhirnya pasrah. Kalau tidak, kedua orang di depannya tak akan berhenti menerornya untuk melakukan dare sialan itu.
"Sialan lo!" decak Melody kesal. Alangkah baiknya jika dia tak masuk sekolah saja tadi, daripada harus melakukan hal-hal yang sangat bertentangan dengannya. Nembak cowok? Ayolah Melody tidak berpengalaman melakukan itu.
Jam istirahat yang semua siswa tunggu-tunggu akhirnya tiba. Melody dan dua sahabatnya duduk di kantin menunggu Reyga muncul, karena istirahat begini Reyga selalu berkeliaran di kantin, tujuannya tentu saja untuk tebar pesona. Di kantin, di mana para cewek-cewek berkumpul baik itu untuk mengisi perut maupun bergosip. Situsisi yang pas bagi Reyga untuk tebar pesona dan mencari mangsa baru.
"Mel! Samperin tuh calon pacar lo!" Riki terkekeh sambil mendorong bahu Melody ketika melihat Reyga yang sedang bercengkrama di pojok kantin bersama ke tiga sahabatnya yakni Angga, Nathan dan Kenzo, pesona mereka bertiga tak kalah dari Reyga, namun tetap saja Reyga yang paling menonjol di antara para sahabatnya, tinggi badan 184 centimeter, rambut keren ala boyband Korea, serta wajah tampan paripurna miliknya yang memikat.
Melody beralih menatap Reyga yang cewek-cewek bilang kelewat ganteng. Dih, ganteng apaan? Mukanya pasaran gitu! Cibir Melody dalam hati. Dan Melody yakin sekali kalau mata para cewek yang mengagumi Reyga rabun lantaran menyebut Reyga yang tidak seberapa itu ganteng.
Reyga, cowok yang para cewek bilang dia adalah cowok paling ganteng di sekolah, nyatanya dia hanya biasa saja menurut Melody, dia sebenarnya jarang memperhatikannya dan dia juga tak mau peduli dengan cowok berlabel playboy tersebut.
Melody memasukkan bakso terakhir ke mulutnya lalu meminum es jeruknya hingga tandas, dia tadinya memesan dua gelas es jeruk dan telah tandas keduanya karena dia sangat kepedasan.
Setelah itu Melody berjalan ke arah meja di mana Reyga dan ke tiga sahabatnya tempati. Melody yang biasanya percaya diri entah kenapa saat ini merasa gugup.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melody VS Reyga
HumorApa jadinya jika seorang cewek galak anti pacaran ditantang untuk nembak seorang playboy? Yang cewek galak dan yang cowoknya playboy serta pelit, bagaimana jadinya kalau dua orang ini bersatu?